cafe;-mutiara

651 142 15
                                    

"ayo lah main, sekali kali sebelum kita semua lulus terus misah misah" lia berbicara kepada teman temannya yang baru saja leluar dari aula untuk membicarakan acara perpisahan.

"kalau gue sih gas gas aja, tapi lo pada tau sendiri pak bos kita sibuknya luar biasa. Gimana bos?" haechan berujar sambil menyenggol jeno yang sedang membuka ponsel nya, mengecek jadwalnya.

"gimana bos muda? kapan tanggal kosong?" jaemin ikut ikutan meledek jeno. Jeno tersenyum kecil. "gue libur sabtu sampai minggu sore, minggu ini. Gimana?" ujarnya setelah mengecek jadwal yang dibuatkan oleh sang pacar yang sampai ngamuk melihat jadwal jeno yang bertumpuk tumpuk, iya, jeno pernah tumbang karena kelelahan mengerjakan jadwal nya yang bertumpuk tumpuk. Alhasil, pacarnya lah yang mengatur segalanya hingga semuanya terjadwal dengan baik.

"ya udahlah, gas aja. Mau kemana?" mereka langsung menyetujui.

"pantai aja deh, tapi jangan pantai waktu itu. Yang di jawa barat aja. Gimana? sanggup ga nyetir nya eh ajakin karina juga dong sekalian main nih sama keponakan gue"

"ni gue sih ngga ada masalah sama nyetir nya, ya, friend. tapi ini masalahnya gue bawa anak kecil. Jangan kejauhan lah, yang deket deket aja" jeno protes, masalahnya eunbi tidak terlalu betah untuk duduk berlama lama.

"oh iya bener juga, karina ngga jomblo lagi. Harus bawa paketannya. Ya udah lah pantai yang deket deket sini aja, gue siapin makanan nya. Mau pake mobil siapa?"

"mobil gue aja, bisa dipake enam. Sisanya satu mobil. Lo bawa mobil ya jen, ntar tukeran sama yeonjun nyetirnya" jeno mengangkat ibu jarinya. "oke, nanti gue tanyain dia apa dia libur apa engga"

"ya udah sabtu ini ya, oh kayanya gue ada properti deket situ jadi nanti kalau kemaleman kita nginep disana" ini yang ngomong jaemin, si anak tunggal kaya raya yang dengan entengnya berbicara.

"atur aja lah. ya udah gue duluan ya, mau kerja dulu" jeno menepuk bahu teman temannya, berpamitan dan berjalan dengan yeji yang ia bonceng. Rencana nya ia akan mengantar pacarnya pulang lebih dahulu sebelum bekerja.

"Aku ikut ke cafe aja lah" jeno yang sedang menyetir menoleh saat pacarnya sedikit berteriak di telinganya. "beneran? aku nyampe malem loh? ngga bosen kamu?" tanya jeno sambil menaikkan kaca helm nya. Yeji menggelengkan kepalanya. "aku mau sambil ngerjain tobk. Di rumah ngga ada orang, nanti dijemput hyunjin waktu pulang sekolah" ujar yeji.

Jeno menganggukan kepalanya. Gapapa kalau begitu seenggaknya yeji nanti pulangnya ngga kemalaman.

Begitu sampai cafe, ternyata suasana sedang ramai. "aku langsung kerja duluan, ya. Ganti baju dulu soalnya. Kamu langsung pesan apa aja biar aku yang bayar nanti" ujar jeno kepada yeji. Yeji hanya menganggukan kepalanya, membiarkan jeno bekerja sementara dia dengan santai berjalan masuk melalui pintu utama cafe.

Begitu yeji masuk, suara ramah menyambutnya. Ia tersemyum saat sungchan yang tengah membawa gelas menyambut para pelanggannya ramah. Yeji kemudian ikut mengantre bersama pelanggan pelanggan lainnya.

"sore kak, mau pesan yang kaya biasa" ujarnya kepada jaehyun yang berjaga di kasir sambil menunggu jeno berganti pakaian. Jaehyun mendongak. "oh yeji. Jeno mana?"

yeji tersenyum kemudian mengambil dompet nya. "tadi bareng sama yeji. Dia lagi ganti baju kayanya" jaehyun hanya menganggukan kepalanya.

"berapa kak totalnya?" ujar yeji sambil membuka dompetnya. Jaehyun mendongak. "ngga usah, kata jeno biar nanti jeno yang bayar. Kalau mau protes, nanti  protes ke jeno aja ya. Oh iya ini nomor meja nya biar ngga ketuker. Nanti biar dianter" ujar jaehyun membuat yeji dalam hati merengut.  Ini alasan dia jarang sekali datang ke cafe ini karena tentu saja pacarnya yang tampan akan membayar tagihan semuanya. Kan dia tidak enak.

Cafe : The Last mission Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang