cafe;-last night to remember

731 145 9
                                    

"Udah ready?" yeonjun menoleh ke bangku belakang dimana anaknya sedang duduk di carseat sementara karina berada di tengah berdampingan dengan yeji sementara jeno di depan di sampingnya dengan nata sayu karena kurang tidur dan kebanyakan beban pikiran padahal sekarang jam satu siang.

well, technically emang iya sih :)

"go go" Eunbi dengan riang bersorak sebelum akhirnya yeonjun memutar kemudinya menuju pantai dimana ini kali pertama anaknya datang ke tempat selain di rumah nya, benar ini kali pertama eunbi pergi ke pantai makanya mereka juga antusias.

butuh waktu kurang dari satu jam mengingat tadi mereka kena macet, yeonjun sudah bisa melihat mobil milik teman teman istrinya terparkir, bahkan mereka tebgah mendirikan tenda tenda kecil. Mereka sengaja mengganti waktu karena ternyata renjun ada urusan dengan saudaranya dan untungnya tidak ada masalah, apalagi ketika jaemin benar benar menyewa beberapa unit hotel untuk mereka tidur nanti malam.

"eunbi mana? ponakan gue mana?" yeonjun tersenyum tipis melihat respon teman teman karina, mereka tidak pernah menilai sebelah mata yeonjun dan karina, bahkan sesekali ketika mereka pulang sekolah mampir membawakan makanan untuk si kecil.

Yeonjun bahkan berharap jika dia lahir di dunia ini dia ingin terlahir seperti ini, dikelilingi istri cantik dan anak yang lucu, saudara ipar yang menganggapnya berharga, serta teman teman yang mendukungnya walau dia harus jatuh bangun mencari nafkah di usianya yang begitu muda.

"seneng banget dia" yeonjun berujar sambil melepas tubuh anaknya dari car seat. Eunbi sudah antusias. terbukti kakinya sudah melonjak lonjak gembira apalagi ketika ia sudah digendong keluar. Karina bertugas membawa barang barang anaknya, sudah aman kalau eunbi sudah digendong papa disampingnya ada om. Tugasnya hanya bersiap kalau eunbi minta nen nanti.

"ini kali pertama dia ke pantai? aduh lucu banget lagi" renjun tidak tahan dengan kegemasan putri semata wayang dari yeonjun, ia kemudian mengambil ponsel nya kemudian memotret eunbi yang untuk pertama kali akan menyentuh pantai.

perlahan, tubuh eunbi diturunkan dari gendongan. Karena dia tidak memakai alas kaki apapun, ia berjingkat saat merasakan geli di kakinya dan meringis sambil tertawa.

"ini namanya pantai. Yuk kita ke air yuk, eunbi main air yuk sama papa" membiarkan tangannya menggandeng sang putri, eunbi dengan tertatih tatih melangkah mengikuti langkah pendek papanya.

"papa ail" eunbi menunjuk ombak yang hendak mendatangi mereka, yeonjun merendahkan tubuhnya dan berlutut membiarkan putrinya memeluk tubuhnya saat ombak mendatangi mereka.

"hehehehehe papa hehehehe ail" merasa aman di genggaman tangan papanya, eunbi berani mendekat ke air dan menarik tangan papanya yang berusaha mencegah agar eunbi tidak terlalu dekat mengingat dia masih tidak lebih besar dari jok motor.

"pa, jangan kejauhan. kasihan anaknya" karina yang baru selesai membereskan makanan yang ia bawa  menyadari suami dan anaknya semakin menjauh berteriak.

"duh bentar ya, ini kalau main sama bapaknya gue agak was was soalnya tau sendiri bapaknya eunbi seneng banget main bareng gini. Mana nanti kedinginan anak gue" karina segera melepas alas kakinya kemudian mendekat ke arah yeonjun dan berteriak agar suaminya tidak terlalu jauh, kasihan eunbi apalagi angin pantai cukup kencang.

"keluarga bahagia banget ya?" lia yang sedang tiduran di bahu pacarnya mengomentari karina yang sedang berlari karena dikejar anak dan suaminya.

"bagus lah. Mereka masih muda tapi ternyata paham betul tanggung jawab masing masing" haechan yang memangku keripik singkong mengomentari.

"daripada mereka yang seneng, kayanya nih anak lebih seneng dari siapapun" yeji menunjuk jeno yang duduk sambil tersenyum tipis melihat adik nya yang tertawa dengan suami dan anaknya.

Cafe : The Last mission Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang