"gue ngga bawa motor, ada yang mau nebengin gue ngga?" jeno bertanya begitu rencana mereka berubah, tadinya jeno hendak langsung pulang dan beristirahat tapi teman temannya mengajaknya untuk bergabung.
"gue bawa mobil, lo yang nyetir tapi" yeji mengangkat kunci mobil yang dia bawa. Hari ini, yeji mengeluarkan statemen kalau dia bukan dari kalangan biasa seperti jeno.
Hari ini, civic kesayangan yeji keluar dari kandang nya setelah sekian lama nebeng hyunjin atau diantar papa nya.
Tidak tanggung tanggung, yang keluar adalah honda civic tipe-R keluaran terbaru yang harganya berhasil membuat pria pria shock jika tahu ada wanita kaya single menaiki mobil ini.
"nah tuh nyetir sama yeji aja. Bisa nyetir kan? sim aman?" jeno menganggukan kepalanya saat jaemim bertanya sambil merangkul minju. "aman sih. tapi emang ngga papa?" ujarnya sungkan.
yeji mengangkat bahu. "ya aman aman aja. Tau sendiri gue mager nyetir" yeji melempar kunci mobil nya ke arah jeno.
Jeno menangkapnya.
"nanti lo ngikutin mobil gue aja deh, soalnya tempatnya agak jauh tiga jam an. Aman kan jen?" jeno menganggukan kepalanya. "aman sih, gue udah cukup tidur juga. Bensin full atau kita perlu isi lagi?" sambil berjalan, jeno bertanya kepada yeji. "full kok, semalem diisi full sama supir"
jeno akhirnya untuk pertama kali menaiki honda civic yang berbeda jauh dengan mobil ayla yang papanya tinggalkan sebagai warisan. Mobil ayla ini jarang sekali ia pakai, lebih sering Karina yang pakai agar adiknya tidak kepanasan daripada ia pakai. Ia hanya pakai sesekali untuk bepergian jauh, itupun jarang. jadi mobilnya dipakai yeonjun dan karina untuk berpergian. Sementara jeno memilih menggunakan motor nya untuk beraktivitas sehari hari.
Dengan lihai, jeno menyetir mobil milik yeji mengikuti kemana mobil renjun dan jaemin yang berjalan lebih dahulu.
"kita mau kemana sih?" jeno menoleh saat melihat yeji yang kini duduk di sampingnya, dengan rambut yang diikat, memakai vest sebagai penutup seragam nya, kakinya bersilang memangku snack besar di tangannya.
"katanya ke pantai. Hidden gem gitu. Gatau renjun yang nemu. ntar kalau cape gantian nyetir nya. Soalnya kayanya lewat tol juga daripada ngga fokus" yeji berujar. Jeno menganggukan kepalanya, tangan kiri nya terangkat untuk mengambil snack di pangkuan yeji. "bagi ya, biar mulut gue ngga gabut" ujarnya sambil memakan snack jagung di tangannya.
"makan aja" ujarnya sambil menggeser tangannya sehingga jeno bisa mengambil snack nya lebih dekat. Tangan kiri yeji terangkat untuk mengambil ponselnya untuk menyalakan musik biar tidak terlalu sepi. belum sempat musik menyala, ponsel nya berbunyi.
"kenapa jin?" jeno menoleh. yeji mengucap 'ryujin' tanpa suara. jeno hanya menganggukan kepalanya.
"ji, gue sama ecan gabung mobil lo ya? mobilnya njun ada trouble. Njun gabung mobil depan. Gapapa?" yeji menoleh ke arah jeno. jeno ikut menoleh karena yeji mengeraskan suara panggilannya.
"trouble nya kaya gimana? di daerah mana? ini gue baru jalan keluar minimarket" jeno menyahut.
"ngga tau, tapi mobilnya ngga mau jalan. gue ada di rest area sebelum tol. Atau lo punya kenalan bengkel ngga yang bisa ngebenerin mobil atau paling ngga nanti bawa mobilnya njun?" haechan ikut ambil suara.
"nanti gue telpon yeonjun deh, soalnya dia anak bengkel. Lo situ aja sama jaemin, biar gue nyusul kesana sambil coba ngehubungin yeonjun" ujar jeno.
"oke, kita di rest area ya. Deket masjid" jeno mengeluarkan ponsel dari sakunya, memberikannya kepada yeji untuk mencari nomor yeonjun karena ada tikungan di depannya yang cukup ramai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cafe : The Last mission
FanfictionSabiru Jeno Mahaprana terbangun setelah tiga tahun dari tidur panjangnya yang begitu lelap dengan fakta bahwa sang ibu, ternyata sudah meninggalkan dirinya untuk selamanya saat ia tertidur. Tak hanya itu, Jeno juga terbangun dengan sebuah kemampuan...