buat kalian yang mutualan di twit sm aku, pasti tau alasan kenapa aku double update wkwkwk..
terima kasih kepada baginda seonghwa yang sudah memberikan selca anda yang paling tampan
"karina mana?" jeno yang baru masuk sendirian menoleh saat giselle bertanya begitu jeno duduk. Jeno menoleh dan menggelengkan kepalanya. "engga. Lagi sakit dia. Lemes banget" jeno berujar.
"parah emang sakitnya?" jeno menggelengkan kepalanya. "engga, kok. Cuma demam, tadi udah gue suruh minum obat terus tidur sekarang waktu gue berangkat. Kecapean kali. Soalnya kemarin kemarin ngga bisa tidur malam" jeno ber alibi. Untungnya giselle percaya percaya saja, dia menganggukan kepalanya kemudian kembali duduk di kursinya sendiri.
"buset" jaemin terlonjak kaget saat berbalik melihat jaemin yang tiba tiba menepuk bahunya dan muncul di belakangnya dengan mata melotot lebar dengan mulut menggigit coki coki sambil tersenyum.
"lo lagi ngapain gue tanya coba ada aja tingkahnya" jaemin menyengir.
"hehe" ujarnya cengengesan. Ia kemudian memasukkan tangannya ke dalam tas dan mulai bergerak gerak mencari apa yang ada di dalamnya.
"ngapain lagi?" merasa tidak mendapat sesuatu, jaemin kemudian memasukkan kepalanya. Karena tas ranselnya yang cukup besar kepalanya berhasil masuk sempurna.
"nih, buat lo" ujarnya sambil memberikan sebuah kotak berwarna pink kepada jeno. Sekotak hello panda rasa stroberi diberikan kepada jeno hasil jaemin menggali isi tasnya yang entah isinya seperti harta karun karena tidak ada yang tau apa yang jaemin bawa.
jeno tersenyum tipis. "thanks" ujarnya menerima hello panda pemberian jaemin.
"GUYS HARI INI FULL JAM KOSONG YA! POKOKNYA BEBAS NGAPAIN AJA TAPI JAM TERAKHIR KALIAN BEBERES SOALNYA RUANGANNYA DIPAKAI UJIAN" haechan berteriak dari pintu masuk, entah dari mana dia mendapat informasi seperti itu tapi informasi yang haechan berikan bisa membuat mereka bersorak.
"bagi dong" haechan yang duduk di belakang jeno berujar membuat jeno membalikkan badan dan memberikan beberapa butir hello panda kepada haechan.
"si cina mana? belum berangkat?" tanya nya kepada kedua temannya. Jaemin menunjuk bagian belakang ruang kelas dimana banyak siswa tengah duduk duduk. tidak banyak sih, beberapa saja.
"HEH RENJUN NGAPAIN LU BEGITU? CANTIK AMAT" renjun mengangkat jari tengah nya kepada haechan saat haechan meledeknya. Iya, renjun sekarang tengah duduk pasrah dihadapan lia yang memegang eyeliner. membiarkan dirinya menjadi boneka percobaan ci pacar walau mulutnya ngomel ngomel.
"gabung sana kuy" haechan mengajak jeno dan jaemin untuk bergabung. Tidak ada alasan untuk menolak, keduanya ikut bergabung dengan renjun di bawah.
"lo pada tau ngga sih kalau pak anton pernah ngebunuh orang?" jeno yang masih mengunyah hello panda nya langsung berhenti mendengar ryujin mulai menggosip.
"masa sih?" lia yang masih mencoba membuat garis di mata renjun menyahut. "jangan gerak gerak, njun" omelnya saat renjun berkedip kedip.
"lo liat deh. Sekarang dia jadi booming banget. Dan tau ngga sih kalau kematian yang ngerasukin yeji waktu itu yang dibunuh sama pak anton" lagi lagi ryujin membalas gosipan dengan antusias sambil menunjukkan ponselnya. Haechan hanya bisa menggelengkan kepalanya. "gue tau kalau ghibah itu dosa, tapi ini lagi seru jadi ayo lanjutin aja" ujarnya kemudian berbaring dengan paha jaemin sebagai bantalan dan kaki yang naik ke dinding.
"Eh beneran?" lia bahkan sampai menoleh. menghentikan usahanya membuat eyeliner di mata renjun.
"iya tau. Ya kan ji?" yeji yang sedari tadi hanya diam tersentak. "kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cafe : The Last mission
Hayran KurguSabiru Jeno Mahaprana terbangun setelah tiga tahun dari tidur panjangnya yang begitu lelap dengan fakta bahwa sang ibu, ternyata sudah meninggalkan dirinya untuk selamanya saat ia tertidur. Tak hanya itu, Jeno juga terbangun dengan sebuah kemampuan...