Mereka berjalan sembari mengendap endap seolah mereka berubah menjadi maling di sma negeri ini. Bagi mark sih tidak ada masalah karena dia tidak merasakan apapun, tetapi bagi empat orang yang berjalan di belakang mereka lah yang jadi masalah.
Taeyong dan jeno sedang berusaha mati matian untuk tidak menggubris hantu hantu yang menghampiri mereka, sungchan berusaha menekan rasa sesaknya di dada karena dia yang akan mendapat after-effect seperti biasanya dan jaehyun, ia masih mencoba survive dengan rasa mual di perutnya.
"ini?" taeyong bertanya setelah menemukan toilet yang benar benar usang. Letaknya berada di ujung yang sangat jauh dari kelas dan tempat tempat yang dikunjungi siswa berdekatan dengan gudang yang juga sudah tidak lagi digunakan.
"serem banget tempat nya buset. Banyak banget pasti" jaehyun berujar sambil mengusap lengannya yang tertutup jaket karena hawa dingin tengah malam ini benar benar menusuk tulang. entah karena musim hujan atau karena mereka berada di tempat legend.
jeno dan taeyong yang memang bisa melihat secara langsung hanya saling pandang. "masih kuat? mau ikut masuk ngga?" taeyong bertanya kepada jeno yang sudah berubah pucat saking banyak nya 'mereka' disini. jeno menganggukan kepalanya. lebih baik ikut masuk kan daripada disini malah diganggu dan tidak ada temannya?
"pakai ini" taeyong melempar sarung tangan dan sarung untuk sepatu agar sepatu dan tangan mereka tidak meninggalkan jejak apapun apalagi tempat ini sudah lama ditinggalkan. Pasti ada saja kuman atau kotoran sehingga mereka mau tidak mau memakai ini demi alasan safety.
"gue buka ya" taeyong berujar sambil mendekat ke arah pintu yang sudah tidak lagi berbentuk seperti pintu pada umumnya. Pintu kayu berwarna coklat yajg bagian bawahnya sudah keropos dengan rayap disisi kanan kirinya.
"uhuk uhuk" taeyong menutup hidungnya dengan lengan jaket nya saat debu yang begitu tebal menuju hidungnya. Bau apek langsung tercium begitu tajam saat taeyong membuka pintu. Ia kemudian menyalakan senter kecil yang ada di sakunya.
"astaghfirullah" ujar nya langsung memundurkan tubuhnya. yang berdiri di belakang taeyong juga ikut berhenti. "kenapa mas? kenapa?" mark yang berdiri tepat di belakang taeyong berujar panik karena si tertua dari mereka tiba tiba menghentikan langkahnya.
taeyong tidak menjawab apapun tapi senternya terarah ke langit langit salah satu bilik di hadapan mereka. Ada sebuah kayu melintang yang menjadi penghubung antar bilik dan lebih parah adalah
"astaghfirullah" jeno berujar saat melihat masih ada kain yang digunakan untuk menggantung diri yang rupanya masih belum ada yang berani melepaskan karena tidak ada yang berani masuk ke sini karena urban legend yang beredar.
"mas, tadi apa yang lewat" jaehyun berujar kepada taeyong saat mata nya yang awalnya tidak bisa melihat sesuatu untuk pertama kalinya bisa menyaksikan hal yang biasanya dilihat oleh taeyong, jeno, serta sungchan.
"jen, panggil anita. Dia yang tau tempat ini. masalahnya ini semakin banyak" jeno menganggukan kepalanya. Ia juga sudah merasa sesak karena saking banyaknya makhluk makluk disini berkumpul. Lebih tepatnya makhluk yang berwujud aneh dengan penasaran menghampiri mereka.
Dalam hati, jeno mengucap nama anita sebanyak tiga kali kemudian membayangkan wajah anita berusaha memanggil hantu dengan tali yang mengikat di lehernya untuk datang dan benar saja, saat hawa dingin menusuk tulang terasa hingga membuat mereka menggigil, hantu hantu yang tadi berusaha mendekat perlahan mundur.
Anita datang.
"bang, aman?" mark mencoba bertanya kepada jaehyun karena jaehyun yang mengalami side effect jika bertemu dengan hantu hantu berenergi besar. jaehyun menganggukan kepalanya walau wajahnya berubah menjadi pucat.
"yang kamera hpnya bagus keluarin dong, jaehyun jaehyun, hp lo bisa buat night mode kan?" jaehyun menganggukan kepalanya kemudian memotret seisi ruangan tanpa tertinggal walau rasa mual yang begitu terasa di leher.
"Eh kenapa kenapa?" jeno memegangi sungchan yang tiba tiba hilang keseimbangan.
"liat apa?" taeyong yang sedari tadi melihat sekitar yang sebenarnya sudah banyak yang berubah tapi entahlah semoga dia bisa melihat sesuatu disini.
"dia diseret masuk kesini, dari sana" sungchan menunjuk sebuah pintu. mendengar itu, taeyong—si penakut yang memberanikan diri melangkah mendekat. Matanya dengan jeli melihat apa saja yang ada di sekitarnya.
jeno berjalan mengikuti kemana taeyong melangkah. Matanya menatap kain putij yang sudah tidak lagi putih karena terkena debu entahlah.
"hah hah hah" jeno hampir saja jatuh berlutut saat tiba tiba hantu anita kembali tergantung di tempat nya. Tepat di hadapan matanya. ia bisa melihat hantu itu terayun ayun dengan matanya yang melotot, menunjukkan bagaimana dia mati yang membuat badan jeno merinding satu badan.
"seperti nya ada orang, ayo kita keluar dari sini" mark berujar saat matanya melihat siluet lampu. Interupsi dari mark membuat mereka menoleh dan cepat cepat kembali keluar dan menutup pintu kamar mandi ini dan berlari keluar.
"siapa disana?" mereka yang sedang berlari terpaksa melipir ke salah satu dinding yang letaknya tertutup. taeyong menutup mulut sungchan yang hampir berteriak karena tiba tiba ada wanita yang muncul di hadapan sungchan.
Lima menit, mereka menutup mulut dan berusaha untuk tidak bernapas dengan keras. Mark lagi lagi memastikan apakah mereka sudah aman atau belum.
"aman aman, ayo keluar bergantian. Aku keluar paling terakhir" yang melompat pertama adalah jaehyun, dia sudah tidak kuat menahan rasa mualnya dan melompati tembok dengan mudah. Lompatan jaehyun kemudian disusul oleh lompatan lainnya. satu per satu dengan mark yang paling akhir.
"keluarin aja" taeyong memijat tengkuk jaehyun saat pria yang lebih muda dua tahun itu memuntahkan isi perutnya di salah satu semak semak. Taeyong juga merapal beberapa doa agar jaehyun lebih enak.
yang lain melepas sarung tangan serta sarung kaki yang mereka pakai, mengumpulkan kembali ke jeno yang juga sedang mengumpulkan kembali tenaganya yang sudah menghilang habis.
"mending kita jangan disini, deh. Ayo jalan. Kita ke minimarket aja" ujar sungchan saat kembali melihat hal yang aneh aneh. Ia makin mepet ke arah mark karena tau mark tidak akan bisa didekati oleh mereka. Taeyong dengan merangkul jaehyun melangkah, jeno menyusul di belakang dengan wajah pucatnya sementara sungchan enggan melepaskan pegangan tangannya dari lengan mark.
"nih minum" taeyong memberikan air minum kepada adik adiknya. Tak lupa ia membacakan beberapa doa kepada air yang akan diminum jaehyun karena jaehyun sepertinya k.o malam ini. Ya bagaimana tidak dia pertama kali melihat hantu seumur hidupnya dan hantunya juga bukan hantu ecek ecek.
"udah jam satu lebih aja" mark bergumam saat melihat ponselnya. Beruntung besok weekend dan mereka tidak sekolah sehingga mereka tidak keberatan untuk bangun kesiangan.
"ya udah habisin dulu minumnya. Habis itu kita pulang. Kalau misalnya ngga berani tidur sendiri, nginep di rumah gue aja. karena gue yakin kita bakal kedatangan 'sesuatu' yang ngikut. Terutama sungchan" sungchan berubah pias. nasib nasib.
——
sebenarnya nih cerita genre nya horror-action dengan sedikit romance (belum keliatan) wkwkwk jadi ditunggu aja ya karena lagi lagi aku ngga berani nulis kalau malam hari
KAMU SEDANG MEMBACA
Cafe : The Last mission
FanficSabiru Jeno Mahaprana terbangun setelah tiga tahun dari tidur panjangnya yang begitu lelap dengan fakta bahwa sang ibu, ternyata sudah meninggalkan dirinya untuk selamanya saat ia tertidur. Tak hanya itu, Jeno juga terbangun dengan sebuah kemampuan...