"jen, udah dulu lah. Aku udah pusing belajar nya" jeno yang sedang mengerjakan tugas milik murid nya menoleh ke arah pacarnya yang sudah duduk di lantai berhadapan dengannya dengan kepala yang ada di atas tumpukan buku tebal miliknya yang sekarang sudah penuh coretan coretan yang membuat kepala yang melihatnya pening seketika.
Jeno menganggukan kepalanya. "ya udah. istirahat dulu, aku sambil ngerjain ini" ujar jeno sambil meneruskan pekerjaannya.
Mendengar itu, yeji bersorak dalam hati, ia kemudian merebahkan kepalanya di karpet yang ada di rumahnya dan berguling guling.
"ONTII" yeji menoleh saat suara eunbi terdengar dari pintu masuk, masih nyaring saja padahal sudah malam begini. Seperti biasa, dengan setelan bergambar gajah lengkap dengan plushie jerapah yang sudah kotor terkena iler dan krayon karena saking sayangnya eunbi pada boneka pertamanya pemberian sang paman.
"kamu datang sama siapa malam malam begini hei anak lucu?" yeji bertanya kepada eunbi yang sedang berusaha melepas sepatu gambar katak kesukannya.
"mama sama papa" eunbi menunjuk pintu dimana Yeonjun melongok masuk bersama karina di belakangnya.
kesal karena tidak bisa melepas sepatu katak nya, eunbi mendekat ke arah mamanya dengan menghentak hentak. "ini nda bica lepas" ujarnya menunjuk sepatunya dengan telunjuk mungilnya.
karina menunduk. "pelan pelan, sayang" ujarnya dengan perlahan melepas sepatu katak milik eunbi.
"OM UNJINNN" eunbi berlari ke arah hyunjin yang mendekat ke arahnya, hyunjin langsung berlari dan menangkap anak dari sahabatnya itu dan mengajaknya berputar membuat eunbi tertawa renyah. "kok kamu macih wangi banget ini. udah mandi ya?" eunbi menganggukan kepalanya. "udah sama papa tadi"
"om hyunjin punya jeli. eunbi mau?" hyunjin bertanya kepada balita ceriwis di gendongannya. eunbi melihat ke arah mamanya. "boleh, tapi jangan banyak banyak ya. dua" ujar karina sambil mengangkat telunjuk dan jari tengah nya.
"ya udah gue bawa ya anak lo njun" hyunjin langsung menculik anak dari yeonjun sementara bapak nya hanya bisa menggelengkan kepalanya saat anaknya sudah hilang entah kemana dibawa teman nya. Hyunjin ini senang sekali dengan eunbi, pernah dia membawa eunbi jalan jalan ke luar rumah ketika usia eunbi delapan bulan tapi tidak mengabari emak bapaknya, panik dah tuh orang serumah gara gara eunbi hilang.
eh ternyata anaknya hepi hepi aja dijajanin hyunjin.
"om kemana ji?" yeonjun bertanya kepada yeji yang asik ndusel ke pacarnya. bodo amat sama yeonjun.
"heh gue lagi ngomong sama lo, anjing" yeonjun menendang betis yeji pelan dengan punggung kakinya membuat yeji berdecak. "apasih monyet?"
"bokap lo kemana?" yeonjun bertanya. yeji yang sedang tiduran di paha pacarnya mendengus kemudian bangkit dengan rambutnya yang kusut.
"lagi diluar, bentar lagi balik" ujarnya kesal sambil menyisir rambutnya dengan tangan.
"gue pamit bentar dah, mau nganter ini sekalian cari makan. Kalian mau nitip apa? gue pengin ngemil" jeno bertanya kepada yang lainnya.
"martabak aja, aku lagi mau yang martabak telor bebek deket cafe kamu itu loh" jeno menganggukan kepalanya. "kalian apa? biar sekalian gue keluar nih. Yang searah aja tapi biar ngga usah muter muter" ujar jeno sambil membawa sebuah map yang entah apa isinya.
"samain aja, cuma yang keju ya ntar baliknya gue ganti" jeno mengangkat ibu jarinya. Ia kemudian mengambil jaket dan helm nya kemudian mengusap rambut pacarnya. "aku pergi dulu, kamu hati hati di rumah" ujarnya sebelum melangkah pergi membawa sebuah map.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cafe : The Last mission
Fiksi PenggemarSabiru Jeno Mahaprana terbangun setelah tiga tahun dari tidur panjangnya yang begitu lelap dengan fakta bahwa sang ibu, ternyata sudah meninggalkan dirinya untuk selamanya saat ia tertidur. Tak hanya itu, Jeno juga terbangun dengan sebuah kemampuan...