30

694 55 8
                                    

Telah lama mereka berpelukan, mereka baru melepaskan pelukan mereka.

Abikara:" sudah jangan menangis lagi mari aku bantu kau untuk mencari syekh budak wilis agar kau bisa kembali pulang kasian ibunda dia sangat mengkhawatirkan kau rayih". Ucapnya sambil mengusap air mata kian Santang.

Kian Santang:" iya Raka". Saat akan melangkah tiba-tiba datang lah nyi samudra dan juga jin jin jahat.

Kian Santang abikara:" astaghfirullah aladzim".

Kian Santang:" hah nyi samudra apa yang kau lakukan disini. Hah raka". Tanyanya.

Abikara langsung maju di depan kian Santang bisa dibilang melindungi kian Santang.

Abikara:" rayihku bertanya mau apa kalian sebenarnya". Tanya nya dengan nada tinggi.

Samudra:" hahaha tenang saja abikara kami kesini karena ingin mengambil darah suci milik rayihmu itu".

Jin 1:" ya darah suci yang berharga".

Abikara:" jangan coba-coba kalian  menyentuh rayih ku. Tak akan aku biarkan kalian mendapatkan sedikit pun darah suci milik rayih ku kian Santang".

Samudra:" banyak omong kau hiyaaa". Mereka menyerang abikara dan kian Santang.

Kian Santang:" mereka sangat kuat bagaimana ini? Hah ya aku harus mengeluarkan pedang Zulfikar".

Tiba-tiba langit bergemuruh di saat kian Santang mengeluarkan pedang Zulfikar nya. Petir menyambar.

Samudra:" hah?! Bukankah itu pedang Zulfikar?! Gawat jika aku tetap disini aku bisa mati di pedang itu lebih baik aku pergi. Hari ini kau selamat kian Santang tapi tunggulah nanti ". Dia menghilang dan diikuti jin-jin itu.

Akibat dari kekuatan pedang Zulfikar membuat warga porak poranda.

Kian Santang:" astaghfirullah aku harus menyimpan kembali pedang Zulfikar huh". Tak lama kemudian masuk lah pedang itu ke tubuh kian Santang lalu datanglah Abikara.

Abikara:" rayih kau tidak papa?!" Tanya nya sambil melihat tubuh kian Santang.

Kian Santang:" Alhamdulillah Raka aku baik-baik saja. Tapi aku harus segera mencari syekh budak wilis supaya aku bisa menahan kekuatan ini agar tidak ada banyak korban".

Abikara:" baiklah mari rayih". Di
angguki kian Santang mereka pun pergi/ menghilang..

.
.
.
.
.
.

Di tempat nyi Dewi samudra...

Samudra:" BEDEBAH padahal sedikit lagi aku akan mendapatkan darah suci kian Santang agar aku bisa tambah sakti dan menjadi yang tak tertandingi huh lebih baik aku mencari nyi rompang". Pergi.

.
.
.
.
.
Di tempat kian Santang...

Kian Santang:" raka kemana lagi kita harus mencari syekh budak wilis".

Abikara:" aku pun tidak tau rayih ayo kita lanjutkan perjalanan".

Kian Santang dan abikara terus berjalan hingga langkah mereka berhenti saat melihat seorang yang gila yang sedang di amuk warga.

Rakyat:" hajar dia hajar".

Rakyat:" hajar".

Kian Santang:" Astaghfirullah aladzim Raka liat kasian sekali orang itu ayo kita tolong dia".

Abikara:" mari rayih". Mereka pun pergi ketempat itu dan menghentikan rakyat yang menganiaya orang itu.

Kian Santang:" mohon maaf Paman akh mohon jangan sakiti orang ini". Mencoba menghentikan

KEMBALINYA RADEN KIAN SANTANG SEASON 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang