Saat ini diwisma kian Santang...
Ada pemuda yang bangun dari tidur nya dan ada sebuah tangan yang memeluk tubuhnya sehingga sulit untuk di gerakan....
Kian Santang:" ugh.... Ha? Aduh dimana aku... eh Raka abikara kenapa Raka tidur disini..". Kian Santang pun mencoba membangunkan rakanya...
Kian Santang:" Raka bangun Raka... Raka abikara bangun Raka aku tidak bisa bergerak ". Karena ada gangguan abikara pun bangun dan terkejut melihat wajah rayihnya yang dekat.....
Abikara:" astaghfirullah aladzim rayih apa yang kau lakukan disini!!". Mendengar itu Kian Santang cemberut....
Kian Santang:" apa maksud mu Raka ini wismaku seharusnya aku yang berkata seperti itu apa yang Raka lakukan di sini?". Mendengar itu dia pun ingat kalau dia tidur di wisma rayihnya dan melihat ekspresi kian Santang yang cemberut membuat abikara terkekeh...
Abikara:"maaf rayih aku baru sadar tadi". Mengelus rambut kian Santang sedangkan kian Santang mengangguk...
Tak lama kemudian ada sepasang tangan yang memeluknya dari depan. Membuat dia tersentak kaget....
Kian Santang:" Raka??". Terkejut akan tingkah laku rakanya.
Abikara:" rayih maafkan sikap ku tadi kepadamu aku tidak bermaksud berkata kasar kepada mu aku mohon maafkan aku".
......:" Aku pun juga minta maaf rayih". Orang itu mendekat ke tempat mereka dan abikara melepaskan pelukan nya itu
Kian Santang:" Raka gagak ngampar".
Melihat siapa yang datang ternyata gagak ngampar yang juga ingin meminta maaf kepada kian Santang....Gagak ngampar:" tolong maafkan kami rayih aku benar benar Raka yang jahat untuk mu sudah dua kali Raka membentakmu rayih aku tidak pantas menjadi Raka kesayangan mu". Mendengar itu kian Santang langsung berdiri dan memeluk Raka nya gagak ngampar....
Kian Santang:" apa yang kau maksud Raka, kau itu Raka kesayangan ku tidak mungkin aku tidak memaafkan Raka. Aku sudah memaafkan kau rak dan juga Raka abikara ". Mendengar itu mereka berdua tersenyum....
Abikara:" terima kasih rayih, kau memang adik ku yang paling baik". Sambil mengusap rambut nya. Kian Santang pun melepaskan pelukan nya dari rakanya......
.
.
.
.
.
.
.Di istana Majapahit......
Saat ini mereka sedang ada di Balairung.
Ibunda Rengganis:" kanda sebaiknya kanda mengirim utusan untuk memberitahu kan ini kepada keluarga padjajaran agar mereka segera mendapatkan keputusan untuk besok".
Sriwijaya:" yah kau benar Dinda. Prajurit....". Datanglah prajurit Majapahit itu...
Prajurit:" sendika Gusti prabu". Jongkok nya.
Sriwijaya:" tolong pergilah ke Padjajaran berikan surat ini ke raja mereka ". Sambil memberikan surat itu kepada prajurit nya....
Prajurit:" sendika Gusti prabu hamba mohon pamit ". Di angguki prabu Sriwijaya....
Ibunda Rengganis:" semoga saja Raden kian Santang mau menerima perjodohan ini kanda. Dinda begitu senang melihat wajah bahagia dari putri kita Rengganis ". Ucapnya..
Sriwijaya:" kau benar Dinda tapi kita tidak boleh terlalu berharap. Karena kanda pernah mendengar dari prabu Siliwangi bahwa putranya itu sangat mementingkan agamanya dan jika nanti Raden Kian Santang menolak kita harus menerima nya ". Ucapnya dengan sedikit ketegasan....
Ibunda Rengganis:" iya kakanda Dinda mengerti". Dengan senyuman nya.
Namun tanpa mereka sadari bahwa mereka di perhatikan oleh sepasang telinga...
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBALINYA RADEN KIAN SANTANG SEASON 3
Short Storymenceritakan kisah pangeran tampan bernama Raden kian Santang putra bungsu prabu Siliwangi dan ratu Subang larang //ok semoga suka \\