39

632 54 8
                                    

Kian Santang:" eh". Lenguhan kecil kian Santang yang baru bangun dari tidurnya matanya yang indah itu mulai terbuka tapi ada sebuah wajah yang tiba-tiba ada di depan nya.

Kian Santang:" astaghfirullah aladzim Raka abikara mengagetkan ku Raka!!!!". Marahnya dan menggembungkan pipinya.

Abikara:" hehe kau terlihat lucu saat marah rayih". Mencubit pipi kian Santang.

Kian Santang:" ahhh Raka jangan sakit Raka lepaskannnn". Mencoba melepaskan tangan rakanya yang ada di pipinya tapi tidak bisa .

Abikara:" padahal kita kembar Rayih tapi mengapa kau begitu menggemaskan". Jawabnya dan mencubit pipi kian Santang lagi.

Perbuatan abikara membuat kian Santang nangis air matanya turun.

Kian Santang:" hiksss... Raka sakittt.... Hiksss.... Berhenti mencubit ku Raka hikss....". Nangisnya.

Abikara:" ah rayih jangan nangis maaf maaf rayih sakit ya". Tanya tapi tidak di jawab oleh kian Santang dia fokus mengelus pipi nya yang sakit dan air mata yang tak kunjung berhenti..

Subang larang :" assalamualaikum putraku kian Santang".

Siliwangi:" sampurasun putraku". Datanglah prabu Siliwangi dan Subang larang ke wisma kian Santang mereka terkejut melihat putra bungsu mereka menangis sambil memegang pipinya.

Kian Santang abikara:" waalaikum salam/ wahiks... Waalaikum salam hiks...". Jawab mereka kian Santang terkejut karena ayahanda nya ada di depannya kian Santang pun langsung memeluk ayahanda nya

Kian Santang:" ayahanda aku merindukan ayahanda". Siliwangi membalas pelukan kian Santang.

Siliwangi:" ayahanda juga merindukan mu putraku".

Kian Santang:" apa tugas ayahanda telah selesai".

Siliwangi:" ya tugas ayahanda sudah selesai, tapi Ayahanda tidak bisa kembali menjadi raja karena tahta ayahanda sudah ayahanda berikan ke rayih mu".

Kian Santang:" tidak apapa ayahanda, melihat ayahanda sudah kembali aku senang".

Subang larang dan Siliwangi mendekati....

Subang larang:" astaghfirullah aladzim  putraku kenapa wajahmu merah nak apakah kau sakit ".duduk di samping kian Santang dan di depannya ada abikara.

Siliwangi:" putraku abikara apa yang terjadi kepada rayih mu ". Tanya nya yang di tanya hanya cengengesan dan menggaruk lehernya yang tak gatal.

Kian Santang:" hiksss... Bagaimana wajahku tidak memerah ayahanda ibunda, Raka abikara terus mencubit pipi ku hiksss... Hingga aku kesakitan seperti ini hiksss...".

Abikara:" kan sudah aku bilang kau itu menggemaskan rayih ". Mendengar itu kian Santang melipat kan tangannya dan mengalihkan pandangan nya ke arah lain.

Subang larang :" sudah sudah putraku ibunda bawakan makanan untuk mu dari kemarin kau belum makan kn ". Sambil mengarah kan ke kian Santang.

Kian Santang:" tidak bunda aku GK nafsu makan". Jawabnya.

Siliwangi:" putraku kian Santang kau harus makan kalau tidak kau akan sakit".

Kian Santang:" tapi Ayahanda ". Rengek nya.

Abikara:" kalau kau tidak mau makan maka aku akan mencubit pipi mu itu". Jahilnya dengan menunjukkan tangannya yang ingin mencubit pipi kian Santang.

Kian Santang:" ahh jangan Raka baik-baik aku akan makan". Kian Santang pun saat akan mengambil makanan dari ibundanya langsung di rebut oleh abikara.

Abikara:" etsss aku yang akan menyuapimu ".

Kian Santang:" nggk aku GK mau aku bisa makan sendiri Raka". Mencoba mengambil makanan dari rakanya.

KEMBALINYA RADEN KIAN SANTANG SEASON 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang