107

412 40 4
                                    

Saat ini di tempat Raden Walangsungsang dia setelah di mendengar ucapan layang kusuma yang akan menikahi prahasini waktu dekat ini. Membuat hatinya sangat gundah dan galau.....

Masa-masa bersamanya dengan prahasini telah berakhir. Waktu kenangannya dengan prahasini masih menghantuinya dan kisahnya di banding dengan endang geulis jauh berbeda dengan kisah cinta nya dengan prahasini....

Mereka selalu bersama untuk meraih cinta mereka. Tapi kini itu semua telah sia-sia. Dan sebentar lagi prahasini akan menjadi milik orang lain....

Saat ini Raden Walangsungsang sedang menyendiri di pantai belakang istana yang jaraknya tak begitu jauh. Tempat dimana rayihnya Kian Santang yang selalu datang ketempat itu untuk menenangkan dirinya. Dia duduk duduk disebuah batang pohon besar.....

Tanpa ia sadari air mata nya menetes. Tiba-tiba ada sebuah tangan yang mengusap air mata itu membuat dia memegang tangan yang mengusap air mata nya...

Walangsungsang:" hah??? Prahasini". Dia menoleh dan memanggil nama prahasini tapi ternyata bukan prahasini melainkan....

Walangsungsang:" nyimas endang geulis.. maaf aku kira kau prahasini". Ucapnya sambil melepas kan genggaman tanganya pada endang geulis...

Dia sedikit kecewa karena bukan prahasini yang menemui nya. Melainkan endang geulis. Tapi dia bisa menyembunyikan rasa kecewa itu.......

Melihat endang geulis yang duduk di sampingnya membuat Raden Walangsungsang semakin memikirkan prahasini. Biasanya setiap Raden Walangsungsang ada masalah dia pasti akan di temani oleh prahasini. Tapi sekarang.....

Walaupun begitu dia juga sangat menyukai endang geulis. meskipun kebersamaan mereka jauh berbeda dengan kebersamaan nya dengan prahasini....

Endang geulis:" Raden aku tau kau saat ini sedang sedih karena seseorang yang kau cintai akan menjadi milik orang lain". Ucapnya...

Dan sebenarnya endang geulis juga sudah tau kisah hubungan Raden Walangsungsang dengan prahasini...

Endang geulis:" dan aku minta maaf karena kehadiran diriku disini membuat Raden harus kehilangan orang yang Raden sayangi. Maafkan aku Raden ". Ucapnya sambil menundukkan kepalanya dan juga air mata yang menetes membasahi baju nya....

Melihat membuat Walangsungsang terkejut. Dan langsung menenangkan endang geulis...

Walangsungsang:" astaghfirullah aladzim nyimas jangan lah menangis itu bukanlah salah mu. Mungkin prahasini tidak di takdir kan untuk menjadi jodoh ku". Ucapnya seraya mengusap air mata endang geulis. Endang geulis yang mendapat perlakuan seperti itu hanya bisa salah tingkah......

Walangsungsang:" lagi pula seperti nya Raka layang kusuma dan juga Praha mereka cocok...". Ucapnya...

Sementara di tempat lain yang tidak jauh dari tempat mereka. Ada saloka yang tidak sengaja melihat Walangsungsang dan endang geulis yang sedang bercengkrama...

Saloka:" BEDEBAH kau Walangsungsang padahal aku sudah bersusah payah untuk mengikhlaskan prahasini untuk bisa bahagia bersedih mu. Tapi apa yang aku lihat!! Kau malah memberikan prahasini kepada orang lain yaitu layang kusuma. Aku akan melaporkan ini kepada nyi rompang ". Dia pun pergi...

Di tempat Raden Walangsungsang dan endang geulis...

Endang geulis:" mari Raden kita kembali ke istana takutnya nanti istana sedang membutuhkan Raden ". Di angguki Walangsungsang...

Mereka pun kembali ke Padjadjaran...
.
.
.
.
.
.
.
.
Sementara di tempat lain.....

Setelah membahas pernikahan prahasini dengan layang kusuma saat ini Raden kian Santang sedang mengendap-endap ingin keluar dari istana. Kalau dia sampai izin apakah dia akan di perbolehkan keluar. Apalagi dia baru saja sembuh dari sakit...

Kian Santang:" seperti nya keadaan aman. Aku ingin keluar istana karena sudah lama aku tidak melihat keadaan warga Padjajaran". Masih mengendap-endap....

Sesampainya di gerbang istana Raden hendak melewati tempat itu. Tapi di sisi lain..

Raden Walangsungsang dan endang geulis yang baru saja sampai di istana dia melihat Raden kian Santang yang mengendap-endap.....

Endang geulis:" Raden Walangsungsang lihat Raden.. bukankah itu Raden kian Santang". Sambil menunjukkan. Walangsungsang yang mendengar nama adiknya segera melihat apa yang di lihat endang geulis....

Walangsungsang:" astaghfirullah aladzim kau benar nyimas. Kenapa rayih kian Santang mengendap-endap seperti itu. Jangan jangan". Raden Walangsungsang segera melesat ke belakang kian Santang dan menjewer telinga kanan kian Santang dan membuat langkah nya terhenti....

Kian Santang:" hihihi... Seperti nya keluarga istana sedang sibuk. Jadi ini kesempatan ku untuk keluar istana. Ak....ak....ak... Sa..sakit hah Raka Walangsungsang". Terkejut nya karena dia melihat Raden Walangsungsang ada di belakangnya dan menjewer telinga nya sampai memerah...

Kian Santang:" Raka lepas Raka sakit!!". Sambil berusaha melepaskan tangan rakanya dari telinganya...

Walangsungsang:" kau hendak kemana rayih mengapa mengendap-endap seperti itu". Ucapnya sambil melepas kan tangan nya...

Endang geulis:" benar Raden kau hendak kemana?". Tanya nya...

Kian Santang:" aku hanya ingin keluar sebentar Raka. Aku sudah lama tidak melihat keadaan rakyat Padjajaran aku sangat merindukan melihat lihat keadaan rakyat Padjajaran Raka". Ucapnya...

Walangsungsang:" tapi kau baru saja sembuh rayih. Kapan kapan saja tunggu keadaan mu pulih kembali rayih". Ucapnya. Mendengar itu Kian Santang memeluk Raden Walangsungsang sambil memohon...

Kian Santang:" aku mohon Raka izin kan aku. Aku sangat ingin keluar istana Raka aku mohon". Walangsungsang membalas pelukan itu. Dia jadi tidak tega melihat adik nya seperti ini tapi diluar sana sangat berbahaya untuk nya...

Walangsungsang:" tid-". Ucapnya yang terpotong karena ada suara seseorang...

.....:" Biar kita berdua saja yang akan menemani nya". Siapa mereka. Dan dua orang itu mendekati mereka. Raden kian Santang melepaskan pelukan nya dari rakanya Walangsungsang...

Kian Santang:" Raka Sadewa, yudakara ". Tersenyum senang karena mereka berdua akan menemani nya untuk keluar istana....

Walangsungsang:" apa kalian berdua yakin aku takut terjadi hal buruk nantinya". Ucapnya yang cemas...

Yudakara:" tenanglah Walangsungsang aku yakin kian Santang akan baik-baik saja bersama kami". Karena secara terpaksa Walangsungsang pun mengiyakan saja...

Endang geulis:" nanti Biar aku saja yang akan memberitahu kn ini pada prabu Surawisesa ". Di angguki kian Santang...

Kian Santang:" terima kasih nyimas ". Ucapnya dan di angguki oleh Endang geulis...

.
.
.
.
.
.
Bersambung....

KEMBALINYA RADEN KIAN SANTANG SEASON 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang