22

684 65 4
                                    

Cahaya yang terang benderang itu membuat seisi ruangan itu bercahaya akibat mutiara biru yang disalurkan ke tubuh kian Santang. Perlahan-lahan sinar itu menghilang.
Semua yang memandang cahaya tadi hanya bisa memejamkan matanya dan saat cahaya nya sudah mulai perlahan-lahan menghilang mereka melihat apa yang terjadi.

Sringggggggghhhhh✨✨✨...

Ratna Wulan:" ughh silaunya". Menutup matanya dengan menggunakan kedua tangan nya.

Abikara:" cahaya nya sudah mulai hilang".

Tiba-tiba terdengar suara yang parau menyebut nama Ibunda nya.

....:" I..Bun...da". Sedikit terbata bata.

Saat cahaya sudah hilang dan mendengar suara itu mereka terkejut dan senang.

Subang larang yang masih selalu disamping putranya pun ikut senang dan menangis karena putranya selamat dari masa kritis.

Subang larang:" pu.. putraku putraku kian Santang kamu sudah sadar nak hikss..". Keluar lah air mata Subang larang.

Surawisesa:" Raka!!!".

Walangsungsang, abikara:" Alhamdulillah".

POV.banyak catra:"( syukurlah kau selamat rayih)".

POV. Gagak ngampar:"( terima kasih Dewata agung karena engkau telah menyelamatkan rayih ku)".

Saat semua terjadi melihat itu tangan kanan kian Santang yang ada di genggaman abikara dia lepas dan memegang pipi ibundanya untuk menghilangkan air mata ibunda nya.

Kian Santang:" jangan bersedih bunda aku baik-baik saja, aku tidak suka melihat ibunda bersedih ".

Subang larang:" kalau kamu tidak ingin melihat ibunda bersedih hikss... Jangan pernah sakit lagi ya hikss...".

Kian Santang:" insya Allah bunda". Melepaskan tangan kanannya dari pipi ibundanya.

Dan sekarang kian melihat Rakanya Abikara, gagak ngampar,dan rayihnya surawisesa yang sedang menangis dia berpikir untuk menjahili mereka bertiga.

Kian Santang:" aku baru tau kalau Raka gagak ngampar, Raka abikara dan rayih surawisesa bisa menangis juga. Apa lagi Raka abikara Sangat tidak cocok". Dengan senyuman jahilnya.

Mereka semua yang mendengar itu pun terkejut terutama mereka bertiga. Apalagi abikara yang sesegera mungkin menghapus air mata nya.

Surawisesa:" apa maksud mu Raka memangnya aku tidak boleh menangis ".

Gagak ngampar:" tauk nih kita itu menangis terharu karena kau selamat rayih".

Abikara yang sudah sebel akan kelakuan kian Santang dia mencubit pipinya.

Abikara:" ku ini ya rasakan ini". Mencubit pipi kian Santang.

Kian Santang:" Raka hentikan sakittt. Ibunda sakittt". Mengadu.

Subang larang:" putraku abikara sudah hentikan kasian rayihmu".

Abikara:" dia dulu yang mulai bunda".

Walangsungsang:" hehe kalian ini ya rayih bagaimana kondisi mu".

Kian Santang:" Alhamdulillah aku baik baik saja Raka. Terima kasih Raka karena kau sudah menyelamatkan ku dan juga yang lainnya aku turut berterima kasih".

Tunggu-tunggu darimana kian Santang tau kalau abikara yang menyelamatkan nya kan GK ada yang ngasih tau lagian dia juga baru sadar.

Abikara:" tunggu-tunggu darimana kau tahu aku yang menyelamatkan mu". Memasang wajah curiga.

KEMBALINYA RADEN KIAN SANTANG SEASON 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang