52

534 50 11
                                    

Di tempat layang kusuma.

Saat ini layang Kusuma sudah sampai di mana tempat gurunya tinggal. Dan dia menceritakan tentang apa yang dia liat di mimpi nya.

Krincing tilu:" jadi di mimpi mu itu kau melihat istana Padjajaran kebakaran dan hanya rayih mu kian Santang saja yang menjadi korban".

(Layang kusuma sudah menceritakan siapa dia sebenarnya dan siapa keluarga nya makanya dia tau kalau kian Santang adalah rayihnya).

Layang kusuma mengangguk.
Layang kusuma:" benar guru, apa guru tau maksud dari mimpi ku tersebut".

Krincing tilu 1:" iya kami tau maksud dari mimpi yang kau lihat itu layang kusuma".

Layang kusuma:" lalu apa artinya guru".

Krincing tilu 3:" di mimpi mu itu akan ada musuh dari Padjajaran yang akan memporak-porandakan istana Padjajaran dan yang akan di incar oleh musuh Padjajaran itu adalah rayihmu kian Santang". Layang kusuma yang mendengar itu terkejut dan jantung nya berdetak kencang.

Layang kusuma:" hah... tidak itu tidak mungkin guru SIAPA YANG YANG BERANI MENGINCAR RAYIHKU GURU". marah nya.

Krincing tilu membawa layang kusuma ke air ajaibnya untuk melihat siapa yang akan mengincar kian Santang.

Krincing tilu 2:" layang kusuma kemarilah ".

Layang kusuma:" ada apa guru. Siapa dia mengapa dia mengerikan sekali ". Layang kusuma melihat Durgala dari air ajaib milik gurunya.

Krincing tilu 3:" dia adalah orang yang akan menghancurkan Padjajaran dan yang akan mengincar kian Santang namanya adalah Durgala musuh terbesar Siliwangi".

Layang kusuma:" jadi jadi dia guru kalau begitu akan aku bunuh dia sebelum dia menyentuh rayih ku". Saat akan pergi krincing tilu 1 memegang lengan layang kusuma.

Krincing tilu 1:" jangan layang kusuma, jika kau kesana kau hanya akan menyerahkan nyawa".

Krincing tilu 3:" benar Durgala bukanlah orang yang sembarangan, dia seperti iblis dia bisa memangsa manusia dan menelannya hidup hidup".

Layang kusuma:" aku tidak takut guru kalau sampai dia macam-macam kepada rayih ku kian Santang aku tidak akan tinggal diam". Saat mau pergi tangan nya masih pegang.

Krincing tilu 2:" layang kusuma dengarlah dia bukan lawan mu kau bisa membunuhnya dengan pedang Samsir mu tapi saat ini kau belum bisa menguasai nya kuasailah dulu pedang mu itu". Mendengar itu layang kusuma berbalik.

Layang kusuma:" kau benar guru. Lalu apa yang harus aku lakukan".

Krincing tilu 3:" sebaiknya kau awasi saja kian Santang dari jauh jangan sampai dia bertemu dengan Durgala, dan setiap malam kau datanglah kemari kami akan membantu mu untuk menguasai pedang Samsir mu". Di angguki layang kusuma.

Layang kusuma:" baik guru". Layang kusuma pun pergi kembali ke istana nya di Cirebon.

.
.
.
.
.
.
Di istana Padjajaran...

Saat ini surawisesa masih ada di tempat semedinya ayahanda nya prabu Siliwangi. Ia pun juga sudah menceritakan tentang mimpinya semalam.

Surawisesa:" jadi apa ayahanda prabu tau maksud mimpi itu ayahanda".

Siliwangi:" ayahanda juga mendapat kan mimpi itu putraku, dan ayahanda juga sudah menceritakan ini kepada eang mu resih kuncung putih. Beliau mengatakan bahwa arti dari mimpi itu adalah ada seseorang yang tengah mengincar Raka mu kian Santang putraku".

Surawisesa:" jagat dewa Batara benarkah itu ayahanda siapa yang ingin mengincar Raka ayahanda".

Siliwangi:" ayahanda juga tidak tau putraku tapi yang pasti saat ini kita harus memperketat penjagaan kepada Raka mu kian Santang. Apalagi rakamu saat ini masih belum bisa berjalan".

Surawisesa:" benar ayahanda aku akan memperingatkan prajurit dan juga raka dan juga yundaku untuk selalu menemani dan menjaga Raka kian Santang ayahanda ".

Siliwangi:" iya putraku ayahanda sependapat denganmu, ayahanda juga akan menyuruh maung Bodas untuk tinggal di istana untuk menjaga wisma rakamu".

Surawisesa:" baik ayahanda kalau begitu Ananda mohon pamit sampurasun ".

Siliwangi:" rampes".

Surawisesa pun keluar dari tempat ayahanda nya.

.
.
.
.
.

Di wisma kian Santang...

Chupp...

Abikara mencium kening kian Santang yang baru saja tidur karena dipaksa abikara untuk istirahat. Dan dia pun pergi keluar dari wisma kian Santang sesampainya di depan wisma kian Santang.

Prajurit:" mohon ampun Raden ". Berjongkok.

Abikara:" hm katakan". Dinginya.

Prajurit:" prabu Surawisesa meminta Raden dan yang lain berkumpul di Balairung kecuali Raden Kian Santang ".

Abikara:" memangnya kenapa ".

Prajurit:" hamba tidak tau Raden".

Abikara:" baiklah ku akan kesana kalian berdua jaga rayih ku baik-baik". Menunjuk 2 prajurit yang menjaga wisma Kian Santang.

POV. Abikara:"( apa yang ingin di sampaikan rayih prabu, dan mengapa rayih kian Santang tidak dipanggil hmm apa ini berkaitan dengan nya)".

.
.
.
.
.
.
.
.

Bersambung....

KEMBALINYA RADEN KIAN SANTANG SEASON 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang