9

821 59 0
                                    

Di Balairung istana.

Saat ini prabu Siliwangi sedang menyuruh para prajurit dan Senopati nya untuk menangkap prabu amuk marugul dan putra putri nya.

Siliwangi:" ini sudah kesekian kalinya Raka amuk marugul bersekongkol dengan para golongan hitam untuk menyerang Padjajaran". Ucapnya.

Patih sindurana:" benar Gusti prabu apa yang Gusti katakan itu benar udah saat nya prabu Siliwangi harus bertindak". Ujarnya.

Tak lama kemudian datanglah ratu kentring manik.

Kentring manik:" kakanda Dinda mohon ampunilah kesalahan rakaku amuk massa dan juga putra kita Surosowan".memohonya.

Siliwangi:" tidak bisa Dinda kesalahan yang dilakukan putra kita Surosowan dan Raka amuk marugul sudah kelewat batas kanda tidak bisa mengampuninya ".

Prabu Siliwangi turun dari tahtanya dan dan memeluk kentring manik dan menenangkan nya.

Siliwangi:" maafkan kakanda ini permintaan dari rakyat Padjajaran Dinda".

Kentring manik:" hikss... Baik kakanda.... Dinda akan berusaha untuk tabah".

Di anggukin Siliwangi.

Siliwangi:" lalu bagaimana keadaan putra kita kian Santang Dinda".

Kentring manik:" Raden kian Santang masih belum sadar kakanda disana sudah ada yunda Subang larang, yunda ambet kasih, dan putra putrinya kakanda".

Siliwangi:" mari Dinda kita menyusul kesana".ajaknya.

Kentring manik:" mari kanda".

.
.
.

Di ruang pengobatan.

Terlihat seorang pemuda yang tampan dan memiliki wajah yang selalu menyejukkan hati saat ini tengah terbaring tak sadarkan diri.
Subang larang selaku ibu dari putra putrinya terutama putranya yang tengah terbaring pucat dia duduk dan menangis di samping kiri putranya sekaligus mengusap kepala putranya.

Subang larang:" hikss... Hiksss... Putraku... Hiks... Putraku kian Santang".

Rara Santang yang tak tega melihat ibundanya yang terus menangis. Dia mendekati ibunda nya dan mengusap pundak ibundanya.

Rara Santang:" ibunda berhentilah menangis aku yakin rayih kian Santang akan baik baik saja ibunda".

Subang larang:"ibunda tidak bisa berhenti menangis putriku rayih mu baru saja sembuh dan sekarang dia terkena racun lagi ".

Gagak ngampar:" ibunda tenanglah prahasini sudah mengeluarkan racun itu dari tubuh rayih kian Santang".

Banyak catra:" benar ibunda mungkin sebentar lagi rayih kian Santang akan sadar".

Walangsungsang:" rayih ".

Abikara:" ini semua salah ku karena aku tidak bisa menjaga adikku ".

Surawisesa:" apa yang di katakan Raka abikara benar kamu tak bis melindungi Raka, aku mohon Raka cepatlah sadar".

Ambet kasih:" rayih Subang larang,putra putriku jangan salahkan diri kalian ini adalah takdir dari Dewata agung ".

Ratna Wulan:" benar apa yang di katakan ibunda ".

Tak lama kemudian datanglah prabu Siliwangi dan kentring manik.

Siliwangi kentring:" sampurasun".

Semuanya- kian Santang:" rampes".

Subang larang:" kanda ".

Siliwangi:" bagaimana keadaan nya Dinda ".

Subang larang:" masih belum sadar kakanda ".

KEMBALINYA RADEN KIAN SANTANG SEASON 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang