98

401 50 6
                                    

Saat ini hari sudah larut malam di tempat pangeran hud saat ini. Beliau telah pun tiba di pesantren milik Raden kian Santang, dan kebetulan syekh Nurjati baru saja masuk ke dalam pesantren itu. Baru saja syekh Nurjati memasuki gerbang dia di panggil oleh pangeran hud....

Hud:" assalamualaikum kisanak!". Ucapnya seraya mendekat ke syekh Nurjati. Mendengar itu syekh Nurjati membalikkan badannya dan melihat siapa yang memanggilnya..

Nurjati:" waalaikum salam kisanak ada apa?. Ada sesuatu yang bisa saya bantu?". Tanya nya...

Hud:" maaf sebelum itu perkenalkan namaku hud atau sultan hud hamba penguasa Mesir. Aku sedang mencari sebuah penginapan di sekitar sini. Tapi ternyata tidak ada, dan aku tidak sengaja bertemu seorang warga bahwa disini ada sebuah pesantren ". Ucapnya mendengar itu syekh Nurjati tersenyum dan mengangguk...

Nurjati:"berarti sultan hud ini adalah seorang pangeran?". Ujarnya..

Hud:" benar sekali ". Ucapnya..

Nurjati:" kalau begitu selamat datang di tanah Jawa pangeran hud. Dan memang benar ini adalah pesantren milik Raden kian Santang ". Mendengar itu...

Hud:" apakah Raden Kian Santang itu adalah dirimu?". Di jawab gelengan oleh syekh Nurjati...

Nurjati:" bukan pangeran aku hanya gurunya saja. Saat ini Raden Kian Santang sedang berada di istana Padjajaran bersama keluarga nya. Pesantren ini hanya di titipkan kepada ku namaku Nurjati kau bisa memanggilku dengan sebutan syekh Nurjati". Ucapnya...

Hud:" kalau begitu syekh boleh kah aku menginap semalaman disini?". Di jawab senyuman oleh syekh Nurjati...

Nurjati:" tentu saja pangeran kau juga boleh tinggal disini semau mu. Karena Raden kian Santang membuat pesantren bukan hanya untuk memberi ilmu kepada semua orang. Tetapi juga untuk meneduh dan beristirahat". Mendengar itu pangeran hud tersenyum senang lalu mempersilahkan pangeran untuk memasuki nya terlebih dahulu.

POV. Hud:"( ternyata tidak semua orang Jawa itu jahat-jahat ternyata masih ada orang yang sangat baik. Aku jadi penasaran dengan Raden kian Santang berarti dia juga seorang pangeran. Oh apa aku sekalian bertanya dengan syekh Nurjati tentang wanita memiliki darah ardianaswari. ya aku akan menanyainya)". Batinya..

.
.
.
.
.
.
Di istana Padjajaran....

Setelah adegan siluman buaya utusan ratu samudra yang ingin menculik Rara Santang untuk di jadikan sebagai sandera untuk memancing kian Santang...

Saat ini di wisma Kian Santang. Saat ini dia sedang menikmati tidur yang begitu lelap namun tak lama kemudian Raden kian Santang mengalami sebuah mimpi buruk...

Di dalam mimpi atau alam bawah sadarnya itu dia melihat yunda nya yang sedang di sekap oleh seseorang. Dia terus memanggil nama yunda nya dan keringat membasahi seluruh wajah kian Santang....

Kian Santang:" yunda tidak lepaskan yundaku. Aku mohon jangan sakiti yunda ku". Racauanya sambil mata yang masih memejam...

Karena suara keras Raden kian Santang wisma Raden Abikara yang bersebelahan dengan Raden kian Santang. Dan Raden Abikara yang mendengar suara Raden kian Santang begitu keras membuat nya terbangun lalu segera pergi kesana...

Abikara:" astaghfirullah aladzim hah itu suara rayih kian Santang ada apa dengannya aku harus melihatnya". Bukan hanya abikara Sadewa yang sedang berpatroli pun tidak sengaja mendengar suara itu...

Sesampainya di depan pintu wisma Raden Kian Santang abikara bertemu dengan Sadewa...

Abikara:" Sadewa ada apa. Apa yang terjadi kepada rayih kian Santang?". Ucapnya yang khawatir....

Sadewa:" aku tidak tau abikara aku baru saja ingin membuka pintunya". Mereka membuka pintu nya dan mendekati kian Santang yang sedang dalam tidur yang tidak tenang...

Abikara dan Sadewa duduk di samping kanan kiri Kian Santang...

Sadewa:" jagat dewa Batara Abikara seperti nya rayih kian Santang sedang mimpi buruk". Di angguki abikara...

Abikara:" rayih kian Santang bangun Rayih!!". Sambil mengusap rambut kian Santang...

Sadewa:" rayih bangun rayih!!". Ucapnya yang juga mengelus tangan kiri kian Santang...

Di detik berikutnya Kian Santang pun terbangun dan terduduk dengan nafas yang memburu...

Abikara:" Alhamdulillah akhirnya kau bangun rayih". Ucapnya...

Kian Santang:" Raka abikara Raka Sadewa di dimana yunda Rara Santang. Dia baik-baik saja kan?". Tanya nya..

Sadewa:" tenanglah rayih nyimas Rara Santang baik-baik saja dia masih terlelap di wismanya".  Ucapnya..

Kian Santang:" hiks... Hiks...". Mereka yang melihat Kian Santang menangis itu pun terkejut...

Abikara:" rayih ada apa mengapa kau menangis katakan kepada Raka rayih apa ada sesuatu yang mengganggumu". Tanya nya...

Kian Santang:" hiks... Tidak Raka aku tadi hanya mimpi buruk aku sangat takut Raka hiks...". Ucapnya abikara yang mendengar itu pun memeluk Kian Santang secara bersamaan...

Sadewa:" tenanglah rayih kau tidak perlu takut ada Raka disini kami disini menjaga mu". Ucapnya seraya mengelus punggung Kian Santang dan juga diikuti abikara..

Abikara:" benar rayih. Sekarang tidurlah lagi kau pasti hanya kelelahan saja tidurlah lagi". Di angguki Kian Santang dia pun berbaring kembali dan tidak membutuhkan waktu lama Kian Santang pun terlelap kembali...

Abikara:" huh... Sadewa sebaiknya kita pergi biarkan rayih kian Santang beristirahat". Di angguki oleh Sadewa mereka pun segera meninggalkan Kian Santang...

.
.
.
.
.
Sementara di tempat Rara Santang...

Kedua siluman buaya yang membawa tubuh Rara Santang telah tiba di pantai milik ratu samudra. Lalu datanglah ratu samudra...

Samudra:" bagus kalian berdua telah berhasil membawa gadis ini kepadaku. Sekarang Buka totokan nya ". Ucapnya seraya mendekat ke Rara Santang..

Setelah totokkan nya di buka salah satu siluman buaya itu pergi untuk disampaikan kepada Kian Santang dan siluman buaya satu lagi sedang memegang kedua tangan Rara Santang. Lalu Rara Santang pun telah sadar...

Samudra:" haha hai putri Siliwangi yang terhormat apakah kau masih mengingatku hahaha". Ucapnya...

Rara Santang:"Astaghfirullah aladzim kurang ajar ternyata kau telah menculik ku. LEPASKAN AKU! LEPASKAN!! APA MAU MU SEBENARNYA?!". ucapnya..

Samudra:" tenanglah Rara Santang aku hanya menjadi kan mu sebuah umpan untuk mendatangkan Kian Santang agar dia menyerahkan darah sucinya kepadaku". Rara Santang yang mendengar itu terkejut. Dan matanya melotot.....
.
.
.
.
.
Bersambung...

KEMBALINYA RADEN KIAN SANTANG SEASON 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang