Matahari ☀️ telah terbenam dan sekarang menampilkan cahayanya yang gelap. Dan di Sinari oleh cahaya rembulan dan bintik-bintik bintang yang menghiasi awan......
Saat ini mereka sedang berkumpul di wisma kian Santang. Dan mereka melihat abikara yang tengah sulit merayu kian Santang untuk makan. Karena sedari tadi dia tidak makan apa-apa...
Abikara:" ayolah rayih makanlah. Kau dari tadi belum makan apa-apa rayih". Geramnya...
Kian Santang:" tidak mau Raka. Pahittt... Raka dan aku juga tidak nafsu makan Raka". Jawabnya....
Abikara:" tapi jika kau tidak makan kau akan tambah sakit rayih". Kian Santang tetap menggeleng kan kepalanya. Melihat itu abikara hanya bisa menghela nafas panjang....
Tak lama kemudian datanglah....
Subang larang :" assalamualaikum sampurasun". Salamnya...
Abikara kian Santang:" waalaikum salam". Jawabnya..
Kian Santang:" Ayahanda, ibunda, Raka, yunda, rayih?". Terkejut nya kedatangan mereka....
Surawisesa:" bagaimana keadaan mu Raka". Tanya nya
Kian Santang:" Alhamdulillah rayih aku baik-baik saja ". Sambil memberi senyum...
Abikara:" baik-baik apanya. Kalau Kau susah makan rayih. Ayo rayih dimakan". Kian Santang tetap dengan pendirian nya...
Melihat itu Subang larang pun duduk di dekat Kian Santang dan abikara...
Subang larang:" putraku abikara berikan kepada ibunda. Biarkan ibunda yang menyuapi rayihmu". Di angguki abikara. Dia pun menyerahkan piring itu ke Subang larang dan menyuapi Kian Santang....
Subang larang:" makanlah putraku ibunda tidak mau kau tambah sakit makanlah". Di angguki kian Santang dan Kian Santang pun mau makan. Abikara yang melihat itu pun hanya mendengus kesal....
Abikara:" cih... Giliran ibunda saja kau mau makan. Dasar anak kecil. Bilang saja kalau kau mau di suapi ibunda". Ejeknya. Yang di ejeknya hanya mengembungkan pipinya.
Kian Santang:" aku bukan anak kecil Raka!!!". Marahnya...
Surosowan:" hahaha pipi Raka lucu sekali". Sambil mencubit pipi kian Santang dan diikuti surawisesa. Dan Kian Santang hanya membicarakan itu...
Gagak ngampar:" apa yang dikatakan oleh rayih abikara itu benar rayih. Kau itu seperti anak kecil. Kalau tidak percaya tanya saja ke Ayahanda ". Siliwangi yang di tunjuk pun hanya mengelus rambut kian Santang....
Kian Santang:" Ayahanda tidak kan aku bukan anak kecil kan". Tanya nya...
Siliwangi:" sudah jangan di pikirkan perkataan Raka Raka mu putraku. Sebaiknya kau makan saja". Di angguki semua...
Kentring manik:" hahaha sudah sudah putra-putra ku. Jangan meledek Raden kian Santang seperti itu". Ujarnya...
Ambet kasih:" benar". Sambil menggeleng-gelengkan kepalanya....
Surosowan:" Raka Kian Santang". Panggilnya ..
Kian Santang:" iya rayih ada apa?". Tanya nya...
Surosowan:" Raka bo... Boleh kah aku tidur dengan Raka. Aku belum pernah tidur dengan Raka sama sekali". Kian Santang pun mengangguk kan kepalanya....
Kian Santang:" tentu rayih". Raden Surosowan yang mendengar itu pun tersenyum senang. Sedangkan abikara yang ingin menolak pun langsung di tutup mulut abikara dengan buah pisang yang sudah di bawa rakanya tadi....
Abikara:" hah.. tidamp-". Terkejut abikara yang mulutnya langsung di sumbat oleh buah pisang oleh kian Santang...
Kian Santang:" sudah mengalah Raka. Rak sudah sering menemani ku tidur jadi sekarang biarkan rayih Surosowan tidur dengan ku". Abikara langsung memasang wajah masam...
Semua yang Melihat itu pun tertawa...
Gagak ngampar:" hahaha kasian rayih abikara. Bagaimana rayih enak buahnya". Abikara pun mendengus kesal dan pergi dari sana...
Subang larang:" sudah karena Hari sudah malam. Sebaiknya kalian tidur putraku kau juga istirahat. Putraku Surosowan kau yakin ingin tidur dengan rakamu". Di angguki Surosowan...
Kentring manik:" jaga Raka mu putraku". Di angguki Surosowan...
Surawisesa:" Raka boleh kah aku juga menemani Raka kian Santang disini". Tanya nya..
Kian Santang:" tentu rayih tidak apa-apa. Lagi pula tempat nya masih muat untuk bertiga ". Mendengar itu surawisesa pun senang...
Banyak catra:" tapi rayih prabu kau kemarin sudah tidur bersama rayih Kian Santang ". Surawisesa tidak menjawab pertanyaan banyak catra...
Ambet kasih:" sudah sudah putra putraku sebaiknya kita pergi". Tak berselang lama kemudian mereka pun pergi...
.
.
.
.
.
.
.
.
Sementara di tempat prahasini....Prahasini saat ini sedang menyendiri di taman. Tak lama kemudian Raden Walangsungsang tidak sengaja melihat keberadaan prahasini disana. Lalu dia mendekati nya....
Walangsungsang:" assalamualaikum prahasini!!". Panggilnya. Prahasini pun segera menoleh dan terkejut akan kedatangan Raden Walangsungsang...
Prahasini:" wa... Waalaikum salam!!!.
Ra.. Raden Walangsungsang.. akh apa yang Raden lakukan disini?". Tanya nya...Walangsungsang pun segera duduk di dekat Prahasini...
POV. Prahasini:"( kenapa kau datang kesini Raden. Aku sudah berniat untuk tidak menyukai mu tapi jika kau selalu ada di dekat ku. Itu akan sangat menyulitkan bagi ku)". Prahasini hanya menunduk....
Walangsungsang:" sudah lama sekali kita tidak berbicara berdua begini disini prahasini ". Ujarnya sambil melihat prahasini....
Prahasini:" Raden mohon maaf sebaiknya kita jaga jarak saja. Dan lebih baik Raden melupakan perasaan Raden dulu kepada ku". Mendengar itu Raden Walangsungsang pun terkejut...
Walangsungsang:" mengapa kau berkata seperti itu prahasini. Bukankah kita saling menyukai". Tanya nya...
Prahasini:" mohon maaf Raden. Sebaiknya Raden lebih baik menyukai nyimas endang geulis. Karena aku tau kebahagiaan Raden ada padanya". Langsung pergi...
Walangsungsang yang mendengar itu pun. Memasang wajah tidak mengerti. Dan tidak lama kemudian datanglah Rara Santang....
Rara Santang:" maksud prahasini dia ingin agar Raka berhenti mencintai nya". jawabnya sambil duduk di dekat rakanya.....
Walangsungsang:" apa maksud nya rayih aku masih tidak mengerti?". Rara Santang menghela nafas...
Rara Santang:" Raka aku mau tanya?. Diantara prahasini dan juga nyimas endang geulis siapa yang kau sukai Raka?. Aku harap Raka bisa membuat keputusan yang tepat Raka. Aku tidak mau salah satu dari mereka ada yang terluka hatinya". Ucapnya sambil pergi....
POV. Walangsungsang:"( benar apa yang dikatakan oleh rayih Rara Santang. Tapi aku tidak bisa memilih salah satu dari mereka)". Fikir kerasnya...
.
.
.
.
.
.Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBALINYA RADEN KIAN SANTANG SEASON 3
Short Storymenceritakan kisah pangeran tampan bernama Raden kian Santang putra bungsu prabu Siliwangi dan ratu Subang larang //ok semoga suka \\