2

966 69 3
                                    

Setelah semua keluarga makan malam mereka pergi ke wisma masing masing kecuali amuk marugul yang saat ini melihat keponakan nya Surosowan yang ada di taman yang sedang tertawa (waras ko dek).
Amuk marugul:" keponakan ku ". Memegang bahu kiri Surosowan.
Surosowan:"hah uwak kau bikin aku kaget saja".
Amuk marugul:" maaf keponakan ku aku ingin bertanya kenapa kau ada disini dan mengapa kau terlihat gembira sekali keponakan tercinta ku Raden Surosowan".Raden Surosowan pun menjawabnya dengan berbisik-bisik
Surosowan:" aku baru saja meletakan racun di minuman Raka kian Santang yang ada di wisma nya uwak". Hal itu membuat prabu amuk marugul terlihat senang.
Amuk marugul:" benarkah begitu keponakan ku".
Surosowan:" iya uwak dan aku yakin besok Raka kian Santang tidak akan berdaya". Dengan begitu yakin nya
Amuk marugul:" memangnya racun apa yang akan kau berikan kepadanya ".
Surosowan:" racun itu racun pelemah yang akan menyedot seluruh tenaga Raka kian Santang ".
Amuk marugul:" tapi kenapa tidak sekalian kau bunuh saja dia ".
Surosowan:" kalau soal itu biar para golongan hitam saja yang akan mengurus nya ". Di anggukin amuk marugul.
Amuk marugul:" sebaiknya kita segera pergi dari sini sebelum ada yang curiga ".
Surosowan:" ya uwak". Mereka pun pergi

Dikamar kian Santang.
Di Wisma kian Santang saat ini Aden lagi mengaji suara ngaji nya begitu menyejuk kan hati suaranya pun sampai terdengar di mana-mana.

Di Balairung.
Saat ini prabu Siliwangi sedang membicarakan tentang peristiwa yang menimpa rakyat Padjajaran.
Patih1:" Gusti prabu alangkah baiknya Gusti prabu harus segera menuntaskan para golongan hitam supaya tidak mengacau di perkampungan Gusti prabu".
Patih4:" benar Gusti prabu banyak para rakyat Padjajaran yang kesusahan karena mereka".
Siliwangi:" aku mengerti atas ke khawatiran kalian tapi mereka begitu licik besok aku akan mengutus putra ku Walangsungsang, putraku gagak ngampar, dan putraku kian Santang untuk melihat keadaan mereka".
Patih2/3:" hamba setuju Gusti ". Akhirnya pun masalah selesai prabu Siliwangi membubarkan pertemuan itu dan tak lama kemudian anak anak prabu Siliwangi dan istri istri nya datang.
Ambet kasih:" kakanda apa kakanda yakin akan mengutus putra kita kian Santang ".
Subang larang:" benar kakanda entah mengapa Dinda merasa hal buruk akan terjadi ".
Siliwangi:" tenanglah Dinda ada Walangsungsang dan gagak ngampar yang akan melindungi nya".
Gagak ngampar:" benar ibunda ".
Abikara:" tapi kenapa ayahanda tidak mengutus ku".
Siliwangi:" tidak putraku kau tetap di sini untuk menjaga istana".
Surawisesa:" lalu kenapa tidak aku saja ayahanda aku tidak mau Raka kian Santang kenapa kenapa".
Siliwangi:" kau juga tidak akan pergi putraku kalian banyak catra, Ratna wulan , dan Rara Santang akan tetap disini apalagi kau putraku surawisesa dan abikara kalian gampang terpancing emosi ".
BRRA:" baik ayahanda ".
Kentring manik:" putra ku dimana Nanda kian Santang ".
Walangsungsang:" seperti nya raih berada di wisma nya ibunda". Di anggukin semua tak lama kemudian rasa gelisah dan pusing yang melanda mereka sekarang mereda karena mendengar lantunan suara ayat ayat suci yang begitu merdu dan menyejukkan hati.
Rara Santang:" Masya Allah suara indah sekali".
Walangsungsang:" benar nyimas ".
Siliwangi:" Dinda suara siapa ini rasa pusing yang ada di kepala kanda sekarang mereda".
Subang larang:" kakanda itu adalah suara emas putra kita kian Santang saat ini dia sedang mengaji".
Abikara:" sungguh indah sekali suara rayih kian Santang ".

Di tempat kian Santang.
Kian Santang:" shadakallahull adzim Alhamdulillahirobil alamiiiiinn. Sebaiknya aku tidur sekarang ". Tak lama kemudian Kian Santang pun sudah tertidur.

Di tempat golongan hitam.
Saat ini yudakara sudah mengajak Ratna Kumala, hariwangsa,Mahesa, mendusa,dan mahesapara untuk merencanakan penculikan kian Santang
Mahesa:" tapi yudakara sebelum kita menculik kian Santang lebih baik kita buat menderita dia supaya kita gampang untuk menculiknya dan menyiksanya ahahaha".
Nyi rompang:" aku setuju dengan mu bocah gembul aku sudah lama ingin melihat kian Santang menderita".
Hariwangsa:" kalau begitu kita suruh saja amuk marugul dan Surosowan untuk menyiksa kian Santang".
Nyi rompang:" baiklah aku akan mengutus seseorang untuk memberitahu kan amuk marugul dan Surosowan untuk menemui kita".

Di istana.
Ada seorang yang berpenampilan dingin (emang dari dulu dingin) sedang menuju ke wisma adiknya yaitu abikara yang sedang ke wisma kian Santang dan saat membuka pintu nya dia melihat kian Santang yang sudah tidur dia pun mendekati adiknya. Begitu imutnya adiknya jika sedang tidur ingin sekali dia melahap pipi chubby nya di elus rambut kian Santang.
Abikara:" aku berjanji akan selalu menjaga dan melindungi rayih jika ada yang berani menyakiti mu aku akan membunuh orang itu. Aku tidak mau kejadian dulu terulang kembali ".
Sebelum abikara pergi dia mencium kening kian Santang dan pergi dari wisma nya. Di tempat lain ada yang cemburu guys.
Surawisesa:" Raka abikara benar benar dia mendahului ku. Tapi sudahlah masih ada hari esok dan aku pastikan besok Raka kian Santang akan selalu bersama ku". Surawisesa pun pergi.

Di tempat amuk marugul.
Amuk marugul sudah mendapatkan pesan dari nyi rompang dan sekarang dia sudah memberitahu kan ke Surosowan yang nyi rompang ingin bertemu.
Surosowan:" baiklah uwak besok kita akan menemuinya ".
Amuk marugul:" ya keponakan ku".

Di taman.
Saat ini di taman ada Rara Santang dan Ratna Wulan.
Rara Santang:" hah".
Ratna Wulan:" rayih kau kenapa ".
Rara Santang:" entah mengapa aku sangat merindukan yudakar yunda".
Ratna Wulan:" rayih percayalah jika memang yudakara adalah jodohmu aku yakin tuhanmu pasti akan menyatukan kalian berdua".
Rara Santang:" kau benar yunda. Tapi itu mustahil".
Ratna Wulan:" mustahil?".
Rara Santang:" iya karena kemungkinan aku tidak akan bisa bersatu dengan yudakara".
Ratna Wulan:" mengapa kau berkata seperti itu rayih".
Rara Santang:" karena begitu bencinya yudakara Dengan rayih kian Santang. Aku juga tidak ingin ada yang terluka di antara mereka".
Ratna Wulan:" kau benar pasti sangat sulit. Apalagi yang bermusuhan itu adalah orang yang kita sayang ".
Rara Santang:" ya yunda aku sangat menyayangi rayih kian Santang dan aku juga mencintai yudakara. Aku bingung harus membela yang mana".
Ratna Wulan:" rayih tenanglah aku yakin kau pasti bisa menuntaskan masalahmu ok".
Rara Santang:" ya yunda terima kasih ".
Ratna Wulan:" sebaiknya kita istirahat kembalilah ke wisma mu rayih".
Rara Santang:" ya yunda aku pamit sampurasun".
Ratna Wulan:" rampes".


Bersambung.....

Maaf ya semua cuma bisa buat sedikit tapi moga suka hmm mungkin di cerita ini kian Santang aku buat tersiksa ya... Nah kalian lebih suka surki atau abikian nih atau malah yang lain jawab di kolom komentar ok.

Assalamualaikum.....

KEMBALINYA RADEN KIAN SANTANG SEASON 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang