103

434 46 9
                                    

Hari sudah menjelang sore. Saat ini di istana Padjajaran berada. Mereka saat ini dirundung kecemasan dan kekhawatiran karena pangeran tersayang mereka tengah terbaring lemah di wismanya dan ada endang geulis sebagai tabib baru Padjajaran mengganti kan prahasini yang sudah tidak menjadi tabib disana. Dan endang geulis lah yang saat ini sedang mengobati Raden kian Santang......

Rara Santang:" rayih hiks.... Hiks...". Sedihnya saat melihat wajah rayihnya yang tak kunjung sadar-sadar. Sementara ada dua buah tangan yang memeluk dirinya yaitu nyimas Ratna Wulan....

Ratna Wulan:" rayih Rara Santang sebaiknya kita berdoa semoga saja rayih kian Santang baik-baik saja". Di angguki semua....

Saat ini abikara duduk di samping kiri kian Santang dan memegang tangan kiri kian Santang sekaligus memandangi wajah lelap rayihnya...

Abikara:" maafkan Raka rayih. Seharusnya kau bilang kepada Raka jika kau ingin menyelamatkan yunda Rara Santang maka kau tidak akan seperti ini rayih". Sendunya..

Subang larang:" putraku hiks... Kenapa harus seperti ini lagi hiks nak..... Mereka selalu melakukan apapun untuk mencelakai putra bungsu ku hiks... Hiks....". Ucapnya. Sementara yang lain menggepalkan tangannya...

Rara Santang:" hiks... Ini semua salahku seharusnya malam itu aku bisa menjaga diriku sehingga aku tidak di culik maka rayih kian Santang akan baik-baik saja ". Ucapnya yang tidak habis-habisnya menyalahkan nya...

Yudakara:" nyimas Rara Santang jangan salahkan dirimu seperti ini. Ini bukan salahmu. Lagi pula Dewi samudra memanglah licik. Jadi jangan salahkan diri mu". Di angguki semua kecuali abikara, surawisesa, Sadewa, dan gagak ngampar yang tetap fokus kepada Raden kian Santang.

Siliwangi:" benar putriku jangan salahkan dirimu kau tidak bersalah". Ucapnya...

Hud:" benar apa yang dikatakan oleh Ayahanda mu nyimas ini semua terjadi karena kehendak Allah kita tidak bisa mengubah takdir yang telah di berikan oleh Allah SWT ". Ucapnya semua yang disana memandang haru pangeran hud.

Dan mereka baru sadar jika ada orang asing ada di sana. Kecuali abikara, Walangsungsang, Sadewa, dan gagak ngampar..

POV. Abikara:"( awas saja kau Dewi samudra jika rayih ku kenapa-kenapa aku sendiri yang akan menghabisi mu)". Batinya sambil menggepalkan tangannya. Lalu pandangan prabu Siliwangi mengarah kepada pengeran hud....

Siliwangi:" kisanak terima kasih banyak karena kau telah menolong putra-putri ku". Ucapnya kepada pangeran hud...

Hud:" tidak mengapa Gusti prabu tapi maafkan aku yang tidak bisa menjaga Raden kian Santang dengan selamat". Ucapnya sambil menundukkan kepalanya...

Surawisesa:" tidak mengapa kisanak terima kasih banyak. kalau aku boleh tau siapa namamu seperti nya aku belum pernah melihat mu". Ucapnya dan di angguki yang lain kecuali abikara, gagak ngampar, dan Sadewa yang saat ini masih setia memandangi wajah lelap rayih mereka...

hud:" perkenalkan namaku hud penguasa Mesir. Aku kesini sedang mencari prabu Siliwangi arahan dari syekh Nurjati ". Ucapnya...

Siliwangi:" aku Siliwangi pangeran hud. Ada gerangan apa kau mencari ku?".  Tanya nya. dia baru sadar jika di samping ratu Subang larang adalah prabu Siliwangi. dia mengira jika yang memakai mahkota Kerajaan itu adalah prabu Siliwangi padahal bukan dia adalah surawisesa...

POV. Hud:"( ternyata aku salah aku kira prabu Siliwangi adalah yang memakai mahkota itu ternyata bukan ternyata yang memakai mahkota itu adalah putraku mahkota nya)". Batinya...

Hud:" nanti saja gusti prabu lebih baik Gusti prabu fokuskan dulu pada Raden kian Santang ". Di angguki Siliwangi dan yang lain...

Subang larang:" pangeran hud tinggallah beberapa hari disini kau datang dari negeri jauh. Lebih baik kau tinggallah sementara di sini. Anggap saja ini adalah bentuk balas Budi kami karena kau telah  menyelamatkan putra-putri ku. Bolehkan Nanda prabu". Ucapnya sambil memandang surawisesa. Sedangkan surawisesa menjawab nya dengan senyuman...

KEMBALINYA RADEN KIAN SANTANG SEASON 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang