58

573 51 14
                                    

Saat ini di wisma kian Santang....

Kian Santang:" Raka!!! Turunkan aku!!!!". Teriaknya dan tak lama kemudian abikara menurunkan kian Santang dan mendudukan kian Santang di tempat tidurnya.

Abikara:" diam, aku sudah menurunkan mu jadi jangan berteriak-teriak kau pikir ini dihutan apa". Ejeknya hal itu membuat kian Santang kesal.

Kian Santang:" lagian salah Raka juga ngapain gendong aku kayak begitu malu Raka di liat semua orang". Abikara menaruh telunjuk nya di depan bibir kian Santang.

Abikara:" ssssttttt diam. Sekarang kamu istirahat jangan melakukan hal aneh aneh".

Kian Santang:" memang nya aku mau ngapain. Dahlah lebih baik Raka pergi dari wisma ku ".

Abikara:" oh begitu kau mengusirku".

Kian Santang:" ya aku mengusir Raka apa puas dahlah Raka abikara memang nggk seru". Kian Santang pun langsung merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

Abikara:" yayaya aku pergi tapi sebelum itu". Chupp abikara mencium kening kian Santang hal itu membuat kian diam seketika.

Abikara:" aku menyayangimu rayih".bisiknya seraya meninggalkan tempat.

Kian Santang:" a.. aku juga menyayangi mu Raka". Jawabnya pelan.

.
.
.
.
.
.

Seminggu pun berlalu kian Santang pun sudah bisa berjalan kembali. Saat ini ia ada di alun-alun istana.

Rara Santang:" Alhamdulillah Rayih akhirnya kau bisa berjalan kembali". Di jawab anggukan kian Santang.

Kian Santang:" Alhamdulillah yunda ". Di samping Rara Santang ada yudakara dan Ratna Wulan.

Yudakara:" iya nyimas sekarang kian Santang jauh lebih baik dari sebelumnya".

Ratna Wulan:" benar. Tolong jangan sakit lagi rayih kami tidak mau kau sakit lagi ".

Kian Santang:" insyaallah yunda aku akan menjaga diriku".

Rara Santang:" rayih kalau begitu aku, dan yudakara ke dalam dulu".

Ratna Wulan:" aku juga rayih, aku ingin bertemu dengan ibunda ratu".

Kian Santang:" iya yunda silahkan". Mereka pun pergi sekarang kian Santang sendirian di sana.

Kian Santang:" sudah lama sekali aku tidak ke perkampungan mm lebih baik aku pergi sekarang ". Kian Santang pun pergi keluar tanpa memberitahu keluarga istana....

.
.
.
.
.
.

Saat ini kian Santang sudah sampai di perkampungan dia begitu bahagia melihat aktivitas yang tenang yang di lakukan para warga Padjajaran....

Namun ketenangan itu tak berlangsung lama karena ada perampokan di rumah warga ...

Rampok1:" cepat kau berikan harta mu kepadaku".

Warga 2:" aku mohon jangan ambil harta kmi tuan ".

Warga 3:" benar nanti kita makan apa".

Rampok 2:" kau pikir aku peduli. Bunuh saja mereka". Di angguki temannya saat akan menebas kian Santang sudah terlebih dahulu mendorong para rampok itu.

Sringggggggghhhhh...

Kian Santang:" astaghfirullah aladzim apa yang kalian lakukan. Itu perbuatan yang tidak baik paman".

Rampok 2:" Hay bocah jangan ikut campur urusan kami pergi kau".

Kian Santang:" kalau ku tidak mau kau mau apa". Tantangnya.

Rampok 1:" kurang ajar seperti nya kau cari mati hiyaaaa". Para rampok itu menyerang kian Santang tak lama kemudian para rampok itu kewalahan.

Rampok1:" uhuk...uhuk cukup siapa kau sebenarnya mengapa kau memiliki Kanuragan yang hebat".

Kian Santang:" aku kian Santang Senopati agung Padjajaran". Semua yang mendengar itu pun langsung sujud bahkan seluruh para warga bersujud.

Rampok 2:" ampun ampuni kmi gusti Senopati kami mohon lepaskan kami".

Kian Santang:" baiklah aku mengampuni kalian. Ambilah ini tolong jangan ganggu warga disini lagi". Memberikan sebongkah uang .

Rampok1:" terimakasih Raden terimakasih banyak. Kami berjanji tidak akan merampok lagi ayo pergi". Mereka pun pergi.

Warga 2:" terima kasih Gusti Senopati karena menolong kami".

Kian Santang:" tak perlu berterima kasih kepadaku, berterima kasih lah kepada Allah SWT dia yang menolong kalian. Baiklah kalau begitu aku pergi assalamualaikum sampurasun".

Warga:" waalaikum salam rampes". Setelah kepergian kian Santang.

Warga 2:" alhamdulillahirobil alamiiin akhirnya Raden kian Santang telah sembuh dan dia kembali menolong kita semua".

Warga 1:" benar selama ada Raden kian Santang kita pasti terlindungi".

.
.
.
.
.
.

Saat ini kian Santang menuju pulang ke Padjajaran namun di tengah perjalanan dia melihat wistapati yang bertarung dengan gurunya.

Kian Santang:" astaghfirullah aladzim bukankah itu prabu wistapati apa yang dia lakukan di sini dan dia bertarung dengan siapa?". Melihat nya dari kejauhan.

Wistapati:" guru ampuni aku guru aku mohon ".

Guru wistapati:" kau telah gagal mendapatkan darah suci kian Santang wistapati aku akan mengambil semula kekuatan yang aku berikan kepadamu". Saat akan mengambil kekuatan itu ada serangan dari arah barat..

Sringggggggghhhhh...
Bhommmmm...

Guru wistapati:" kurang ajar siapa kau berani-beraninya kau menyerang ku".

Kian Santang:" aku".

Guru wistapati dan wistapati:" kian Santang ". Kian Santang pun mendekat...

Kian Santang:" mengapa kau menyerang dia".

Guru wistapati:" bukan urusan mu kian Santang lebih baik kau tak ikut campur ".

Kian Santang:" aku tidak tau kau tau dari mana namaku tapi jika kau mengganggu dia aku tidak akan tinggal diam".

Guru wistapati:" baiklah aku akan pergi. Selamat kau hari ini wistapati ". Pergi kian Santang pun mendekat ke wistapati.

Kian Santang:" kau tidak papa". Saat akan membantu wistapati malah mendorong kian Santang.

Bukhh...

Wistapati:" tak usah sok peduli kepadaku". Saat akan bangkit wistapati mau terjatuh karena menahan luka di Perutnya. Saat akan jatuh kian Santang sudah menolongnya.

Kian Santang:" aku tidak tau dendam apa yang kau miliki kepadaku tapi yang pasti aku akan tetap menolongmu aku akan mengantarmu ke istanamu ". Kian Santang pun memapah wistapati ke istana kandang Wesi. Entah perasaan apa wistapati merasa tenang di samping Kian Santang.

POV. Wistapati:"( perasaan apa ini mengapa aku merasa tenang di samping nya. Tidak tidak wistapati ingat dia musuh mu)".

.
.
.
.
.

Bersambung...

Apakah wistapati akan luluh dengan kian Santan!!

KEMBALINYA RADEN KIAN SANTANG SEASON 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang