Ternyata bukan hanya prabu Siliwangi dan prabu Anom surawisesa saja yang mendapatkan penglihatan tentang apa yang terjadi di Padjajaran, ternyata prabu layang kusuma juga mendapat kan firasat itu.
Saat ini ia sedang berada di Balairung. Ia melamun memikirkan mimpinya semalam dan sedikit menghantui nya bukan apa tapi di mimpi itu kian Santang sendiri yang menjadi korban dan meninggal. Itu sangat menghantui nya.
Layang kusuma:" apa maksud mimpi itu apa akan terjadi hal buruk menimpa rayih kian Santang, tidak tidak jangan sampai itu terjadi sebaiknya aku menemui guruku krincing tilu ". Menghilang.
.
.
.
.
.
.Di tempat Durgala.
Di hutan belantara saat ini Durgala sedang bertapa untuk menguatkan kekuatan nya...
Durgala:" hah... Aku sudah memangsa 2 manusia di dalam perut ku tapi itu tidaklah cukup untuk menguatkan kemampuan ku. Jika terus seperti ini sulit bagiku untuk mengalahkan Siliwangi ". Tiba tiba munculah suara.
......:" Hahahaha apa yang sedang kau fikirkan Durgala". Durgala yang mendengar suara itu terkejut dan melihat kesana kemari tapi tak menjumpai nya.
Durgala:" bedebah siapa kau perlihatkan wujudmu ".
.......:" Apa kau lupa padaku Durgala aku gurumu". Durgala yang mendengar itu terkejut dan langsung berjongkok memberi hormat.
Durgala:" hah guruku resih kuncung hitam maafkan aku guru ku tidak tau itu adalah suara mu. Lantas dimana engkau mengapa tak menunjukkan diri". Tanya nya.
Suara kuncung hitam:" saat ini hanya suara ku saja yang bisa kau dengar karena diriku yang sebenarnya sedang di kurung oleh Sisisiliwangi "
Durgala:" bedebah Siliwangi berani-beraninya dia mengurung guruku tenang saja guru. Aku akan membalaskan dendamu".
Suara kuncung hitam:" hahaha bagus itu yang ingin aku dengar ".
Durgala:" tapi guru aku sudah memangsa 2 manusia tapi itu tidak cukup untuk menguatkan tenaga ku guru bagaimana ini".
Suara kuncung hitam:" haha Durgala muridku sebenarnya ada satu cara untuk agar kau bisa selalu kuat tanpa harus memangsa manusia lagi".
Durgala:" apa itu guru?".
Suara kuncung hitam:" kau harus memangsa putra Siliwangi yang bernama kian Santang ". Mendengar itu Durgala manaikan satu alisnya.
Durgala:" kian Santang siapa dia guru?!!".
Suara kuncung hitam:" kian Santang adalah putra tersayang Siliwangi dia anak yang sangat istimewa, bukan hanya Siliwangi dan keluarga nya saja yang menyayangi anak itu, bahkan di seluruh tanah Pasundan ini pun sangat menyayangi anak itu". Mendengar itu Durgala ber-smirk.
Durgala:" hm😏 menarik tapi apa keistimewaan anak itu guru".
Suara kuncung hitam:" dia memiliki darah suci yang begitu sangat berharga bahkan darah suci itu bukan hanya menguatkan atau menambah kan kemampuan tetapi darah suci itu juga dapat menghidupkan kembali orang yang sudah meninggal, lalu ada air mata sucinya yang dapat menyembuhkan segala racun, kutukan,dan penyakit, dan masih banyak lagi keistimewaan anak itu. Maka dari itu di dalam tubuhnya mengalir darah kesatria tanpa tanding".
Durgala :" tak kusangka Siliwangi mempunyai anak seperti itu".
Suara kuncung hitam:" benar anak itu benar-benar sangat istimewa bahkan sejak dia lahir sampai sekarang tak ada satu pun senjata yang bisa melukai nya. Tapi hanya satu senjata yang bisa melukai nya yaitu pedang Zulfikar pedang nya sendiri ".
Durgala:" pedang Zulfikar? AKu baru mendengar nama pedang itu. Heh tapi seperti nya pedang itu tidak lah hebat. Tapi guru bagaimana caranya aku menemukan kian Santang ".
Suara kuncung hitam:" kian Santang dia memiliki kembaran ".
Durgala:" apa dia memiliki kembaran lalu bagaimana caranya aku mencari nya guru".
Suara kuncung hitam:" itu mudah sekali Durgala. Kian Santang berparas tampan dan gagah sama seperti kembarannya yang bernama abikara dia adalah rakanya. tapi yang membedakan nya adalah sifat mereka. Abikara dia tegas, dan dingin. Sedangkan kian Santang dia baik, ramah, suka menolong, dia juga tegas, dan dia sangat dekat dengan rakyat nya".
Durgala:" wohoho semakin menarik sajak anak Siliwangi yang satu ini ku jadi bersemangat untuk mendapatkan nya hahaha".
Suara kuncung hitam:" baiklah kalau begitu cari lah dia durgala ". Menghilang.
Durgala:" terima kasih guruku resih Kuncung hitam aku berjanji akan mendapatkan anak Siliwangi itu dan memakan nya HAHAHAHA".
Suara dan ketawa Durgala membuat
Awan yang tadinya cerah sekarang gelap dan di iringi suara petir yang bergemuruh menandakan bahaya mengancam Padjajaran ..
.
.
.
.Saat ini di taman istana Aden sedang mengaji disana, oh ya tadi dia bisa sampai di taman istana karena minta tolong ke maung bodas.
Kian Santang:" shodaqallahuladzim alhamdulillahirobil alamiiin ". Mencium Alquran tak lama kemudian ia dikejutkan awan hitam, petir, dan di sertai angin.
Jedar...🌩️⚡ Jedar...🌩️⚡ jedar...🌩️⚡
Kian Santang:" hah astaghfirullah aladzim kenapa awan yang tadi cerah menjadi gelap seperti ini. Apa sebenarnya terjadi". Tak lama kemudian datanglah abikara ke tempat kian Santang.
Abikara:" assalamualaikum rayih". Salamnya seraya mendekat ke kian.
Kian Santang:" waalaikum salam Raka ".
Abikara:" ternyata kau disini rayih tadi aku mencari mu". Sambil duduk di dekat Kian Santang.
Kian Santang:" iya Raka tadi aku minta tolong ke paman maung untuk membawa ku kesini". Di jawab dengan senyuman khas kian Santang namun senyuman itu luntur karena kian Santang mendengar lagi suara petir.
Jedar...🌩️⚡ Jedar...🌩️⚡ jedar...🌩️⚡
Kian Santang:" akh astaghfirullah aladzim".
Abikara:" mengapa awan berubah seperti ini ( mengapa aku merasakan firasat buruk tentang rayih kian Santang)". Dia segera menggeleng menggeleng kan kepalanya.
Abikara:" rayih seperti akan turun hujan sebaiknya kita masuk kedalam istana rayih".
Kian Santang:" baik Raka". Abikara membantu kian Santang berjalan dan tidak lupa membawa Alquran nya.
.
.
.
.
.Di tempat Durgala.
Durgala:" aku harus cepat menemukan anak itu untuk meningkatkan kekuatan ku ". Menghilang.
.
.
.
.Di Padjajaran.
Di tengah perjalanan kian Santang dan abikara bertemu surawisesa yang berjalan tergesa-gesa...
Kian Santang:" rayih prabu kau mau kemana mengapa berjalan tergesa-gesa seperti itu".
Surawisesa:" aku ingin menemui ayahanda Raka, lalu bagaimana keadaan mu Raka apakah sudah membaik". Di angguki Kian Santang.
Surawisesa:" kalau begitu aku pergi dulu Raka". Di angguki kian Santang saat akan berjalan surawisesa memegang pundak abikara dan berbisik.
Surawisesa:" kau menang hari ini Raka tapi liat aja besok aku tidak akan kalah". Langsung pergi sedangkan abikara memasang wajah smirk.
POV. Abikara:"( kita liat aja besok siapa yang akan menang lagi)".
Kian Santang:" Raka ayo".
Abikara:" ah ya rayih".
Apa yang akan di bicarakan surawisesa kepada ayahanda nya.
.
.
.
.
.
Bersambung....Ok semuanya jadi di cerita ini tadi itu aku buat kuncung hitam sebagai guru Durgala. Kelemahan Durgala masih sama yaitu air hujan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBALINYA RADEN KIAN SANTANG SEASON 3
Historia Cortamenceritakan kisah pangeran tampan bernama Raden kian Santang putra bungsu prabu Siliwangi dan ratu Subang larang //ok semoga suka \\