24

661 58 5
                                    

Abikara pun menceritakan semua tentang prabu amuk marugul yang sudah membelot kepada Padjajaran....

Surosowan:" dan mereka berniat untuk membunuh mu Raka, Raka kian Santang". Ucapnya sambil menatap rakanya.

Abikara:" tapi sebelum mereka membunuh rayihku akan ku bunuh mereka dengan tangan ku sendiri" .

Kian Santang yang mendengar itu semua pun berlari pergi sambil menahan air mata....

POV. Kian Santang:"( kenapa ya Allah kenapa aku merepotkan banyak orang)". Berlari meninggalkan mereka.

Surawisesa, surosowan:" RAKA!!!!".

Subang larang Rara Santang:" rayih/putraku".

Abikara, dan yang lain nya pun mengejar kian Santang sehingga mereka semua sampai di belakang taman istana dengan air mata yang tak kunjung reda.

Mereka melihat kian Santang dari kejauhan di belakang kian Santang dan kian Santang ada di tengah tengah taman itu sambil menangis menatap kan wajahnya ke langit. Lalu tiba tiba petir bergemuruh hujan pun turun dari langit membasahi mereka semua yang ada di sana sementara para ratu-ratu Padjajaran melihat juga dari kejauhan dari dalam istana. Mereka mendengar kian Santang yang berteriak akan kelah kesah nya kepada Tuhannya.

Abikara:" RAYIHHH!!!!". menyusul kian Santang.

Walangsungsang:" ayo kita kejar mereka". Dia angguki semua.

Sesampainya di taman belakang istana.

Mereka melihat kian Santang didepan dengan jarak yang cukup jauh.

Gagak ngampar:" kita lihat dari sini saja rayih".

Abikara:" tapi Raka rayih kian Santang".

Banyak catra:" kita lihat saja dulu apa yang akan di lakukan kian Santang".

Mereka pun mulai fokus ke kian Santang.

⛈️🌩️⛈️🌩️⛈️🌩️....

Hujan turun di sertai petir....

Subang larang:" astaghfirullah putraku". Memeluk Rara Santang

Rara Santang:" rayih".

Sementara di tempat kian Santang.

Kian Santang:" YA ALLAH KENAPA SEMUA INI HARUS TERJADI PADA KU. MENGAPA MASALAH TERUS BERDATANGAN KARENA AKU YA ALLAH KENAPA hikss.... AKU TIDAK INGIN MENJADI BEBAN UNTUK SEMUA YA ALLAH AKU LELAH AKU CAPEK MELIHAT KELUARGA KU MENJADI KORBAN KARENA MELINDUNGI KU YA ALLAH. Hiksss... Aku hanya beban ya Allah aku hanya beban ".

Surosowan:" ini semua bukan salah mu Raka". Ucapnya lirih tapi tidak di dengar oleh kian Santang.

Walangsungsang yang melihat rayih nya seperti itu ikut merasa hancur, apalagi gagak ngampar sebagai kakak sulung mereka.

Gagak ngampar:" hikss rayih...".

Abikara yang menggepalkan tangannya seharusnya dia tidak mengatakan itu didepan kian Santang.

Lalu tiba-tiba kian Santang berfikir jika dia mati maka masalah akan berakhir.

Kian Santang:" ya benar masalah akan berakhir jika aku mati".

Tiba tiba kian Santang mengeluarkan pedang Zulfikar nya. Membuat mereka semua yang melihat nya terkejut Jangan-jangan kian Santang akan melukai dirinya sendiri.

Dari luar istana ada si penopeng yang juga terkejut melihat kian Santang akan membunuh dirinya sendiri saat akan mau mencegahnya tapi terlambat karena abikara dan Walangsungsang segera menghentikan itu.

Kian Santang:" lebih baik aku mati". Mengayunkn pedang nya.

Walangsungsang:" rayih!!!!!".

Surawisesa/surosowan:" RAKA!!!".

Subang larang/ Rara Santang:" putraku/ Rayih kian Santang jangan lakukan itu rayih ". Teriaknya dengan air mata yang terus mengalir.

Sringggggggghhhhh...( Ayunan pedang).

Baghhhhhhhh...( Langsung di hentikan)

Abikara:" APA YANG KAU LAKUKAN RAYIH JANGAN BERTINDAK BODOH".
teriaknya.

Walangsungsang:" rayih aku mohon jangan lakukan itu rayih".

Kian Santang pun memberontak.

Kian Santang:" lepaskan Raka!!! selama aku masih hidup aku hanya akan menjadi beban untuk kalian lebih baik aku pergi dari dunia ini Raka!!?". Saat akan mengayun kan lagi..

Abikara langsung menghentikan nya hal itu membuat kian Santang marah dan melawannya.

Kian Santang:" jangan ikut campur Raka". Menyerang abikara

Abikara:" aku akan selalu ikut campur jika itu menyangkut dirimu ". Ikut melawan tapi tidak melukai kian Santang dia hanya menghindar.

Walangsungsang:" astaghfirullah rayih hentikan!!!".

Gagak ngampar:" jagat dewa Batara rayih!!!!".

Subang larang:" putraku hentikan nak ibunda mohon hentikan ".

.
.
.
.
.
.

Di tempat semedi Siliwangi dia melihat kalau putranya kian Santang dengan abikara sedang bertarung dalam semedinya.

Siliwangi:" jagat dewa Batara putra-putra ku. Apa yang terjadi kepada putraku abikara dan putra ku kian Santang mengapa mereka saling berkelahi ". Saat akan ingin menghentikan pertengkaran putra-putra nya.

Sringggggggghhhhh....

Kuncung putih:" ambuing... Ambuing ger prabu... Mau pergi kemana ger hmmm...". Ucapnya.

Siliwangi:" resih kuncung putih terima lah salam hormat dari ku".

Kuncung putih:" ambuing...ambuing jangan kau menghentikan nya ger prabu... Biar putra dan putrimu yang menyelesaikan masalah ini".

Siliwangi:" tapi resih".

Kuncung putih:" jika ger prabu melanggar tapak kere lagi maka ger akan mendapatkan sangsi dari Dewata agung ger dan ini bukan hanya untuk mu tapi jika berdampak pada anak dan keturunan mu ger".

Siliwangi:" baiklah resih aku tidak akan pergi ".

Kuncung putih:" bagus ger prabu aku undur diri ger prabu sampurasun ".

Siliwangi:" rampes. ( Semoga saja Dewata agung melindungi keluarga ku)".

.
.
.

Bersambung....


KEMBALINYA RADEN KIAN SANTANG SEASON 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang