Part 10

2.3K 127 1
                                    

M E L O D Y

♡♡♡

Reyhan dan Syanaz kini telah sampai di halaman rumah Syanaz. Reyhan memakirkan motornya, dan ingin ikut masuk bersama Syanaz kedalam rumah gadis itu. Belum juga sampai pagar rumah itu, Syanaz langsung menanyakan kepada Reyna.

“Ngapain?”

“Jadi gue ga di bolehin masuk ni?” kata Reyhan.

“Ya mau ngapain?”

“Lo ga di ajarin cara menjamu tamu dengan baik ya?” kali ini Reyhan yang bertanya.

“Rumah gue lagi ga kedatangan tamu, dan lagi ga mau nerima tamu!”

“Ck, gue mau bertamu, mau ngomong sama calon mertua,” ucap Reyhan asal.

“Calon mertua? Maksud lo Bibi gue? Ohhh lo pacarnya anaknya Bibi?, ihh ko gue baru tau sih, ya Allah dunia sempit banget ya ternyata,” kata Syanaz.

Ya wajar saja Syanaz bisa berkata seperti itu. Selain untuk mengejek Reyhan, lagi pula rumahnya memang hanya ada Ia dan Bibinya saja. Dan menurutnya yang pantas di sebut sebagai 'calon mertua' ya cuma Bibi, masa dirinya?

“Ck, bukan itu maksud gue, Ini anak emang rada rada ya otaknya,” cetus Reyhan.

“Maksud lo siapa yang rada-rada? Gue?” tanya Syanaz.

Baru saja Syanaz ingin mengeluarkan kata-kata makiannya, niat menjadi terurungkan karena Bibi yang menghampiri mereka berdua.

“Eh Non Syanaz, ko sudah pulang? Non Shareen kemana Non?”  tanya Bibi yang tiba-tiba keluar karena mendengar keributan antara Syanaz dan Reyhan.

“Loh, Shareen belum pulang?” tanya Syanaz yang di balas gelengan kepala oleh Bibi.

Syanaz mengeluarkan benda pipih berwarna hitam dari sakunya dan Ia mulai mencari kontak bernama 'Celin my sisturr' panggilan sayang dari Syanaz untuk Shareen dari sewaktu mereka kecil.

“Harusnya udah dari tadi bi, hari ini aku sama Shareen pulang cepet, kemana ya dia? Ada hubungin orang rumah ga Bi?” tanya Syanaz.

“Ngga ada Non, pa Tono juga tadi udah kesekolahan, sekolah udah sepi Non katanya,” ucap bibi.

Syanaz terus menelpon Shareen, tapi telfonnya gaaktif, menelfon Nailah pun tak di angkat, Reyha  yang melihat Syanaz cemas berinisiatif untuk mengajaknya mencari Shareen. Lagi pula Ia juga merasa bersalah karena memaksa Syanaz untuk pulang bareng dirinya.

“Mau nyari? Ayok gue temenin,” ajak Reyhan.

“Gara-gara lo tau ga? Udah gue bilang gue balik sama Shareen aja, Kalo adek gue kenapa napa gimana?” cemas Syanaz sambil terus menghubungi Shareen.

“Non mending nunggu di dalem saja Non, atau Non kalo mau nyari Non Shareen lebih baik ganti pakaiannya dulu Non,” ujar bibi.

Syanaz langsung bergegas kedalam dan mengganti pakaiannya. Ia sangat khawatir bila terjadi sesuatu yang macam-macam dengan Shareen. Terlebih lagi, kini perasaannya tidak enak.

“Den ayok masuk, nunggunya di dalem saja,” Ajak Bibi lalu Reyhan mengikuti bibi masuk dan duduk di sofa ruang tamu rumah itu.

“Mau minum apa den?” tanya Bibi.

“Ohh, gausah bi makasih,” kata Reyhan.

Lalu bibi meninggalkannya untuk kembali mengerjakan pekerjaan Rumah. Membiarkan Reyhan untuk menunggu Syanaz yang tengah mengganti pakaiannya.

Melody is Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang