Part 52

2.3K 173 29
                                    

M E L O D Y

♡♡♡

Kini Sahreen masih diruma milik Reyhan. Ia sedang berbicara dengan Antonio. Setelah Shareen bercerita banyak tentang bagaimana Dimas menemuinya, serta barang-barang yang diberikan oleh Shareen, Antonio semakin yakin kalau Sharee. memang benar putrinya yang selama ini Ia cari.

Hari sudah malam, tak terasa mereka banyak berbincang. Kini Sharee. tengah menikmati makan malam bersama Antonio dan juga Reyhan. Hidangan yang tak biasa tersaji di meja makan kini tertata rapih. Banyak sekali makanan di atas meja dengan bermacam lauk pauk.Sudah lama sekali rasanya meja ini tak terlihat seperti sekarang.

“Gausah malu-malu, sekarang ini rumah lo juga,” cetus Reyhan yang melihat Shareen hanya diam menatap makanan di meja.

“Jangan di ledekin gitu dong Kak, kasian adeknya, Raisa mau apa? Biar Ayah ambilin,” ujar Antonio.

Reyhan menatap Antonio yang tengah memilihkan lauk untuk Shareen dengan haru, sudah lama rasanya Ia tak mendengar panggilan itu keluar dari mulut Ayahnya.

“Gapapa om, eh Pah, mm anu, maksudnya Ayah,” ucap Shareen kikuk.

Antonio hanya tertawa kecil melihat tingkah lucu Shareen, begitupun Reyhan. “Biasanyakan Papah Dimas ya Reen?” goda Reyhan.

Shareen hanya tersenyum kikuk, Ia tak pernah menyangka akan berada di situasi seperti ini. Rasanya sangat harus berbuat seperti apa.

“Oh iya, besok Ayah mau ketemu sama om Dimas, Ayah mau ucapin terimakasih juga ke dia, besok bisa anter Ayah buat ketemu om Dimas?” tanya Antonio.

“Bisa ko Yah, mungkin malam ya Yah, soalnya Papah kalo pulang kerja selalu malem,” ucap Shareen, sulit sekali untuk menyebut Dimas dengan sebutan Om, Ia sudah terbiasa dari kecil memanggilnya Papah.

“Bunda ko ga ikut makan?” tanya Shareen seraya mencari keadaanya.

“Bunda udah makan tadi, sekarang lagi istirahat,” ucap Reyhan.

Shareen mengangguk, “Ohh, kalo gitu sebelum pulang, aku mau liat Bunda dulu boleh?” tanya Shareen.

Antonio mengerutkan alisnya, “Loh mau pulang kemana? Inikan Rumah kamu sekarang,” ucap Antonio.

“Kerumah Papahnya lah Yah, kan Om Dimas juga belum tau tentang ini,” ujar Rey.

“Gue ga pulang kerumah ko Rey, gue nginep di hotel,” ujar Shareen.

“Kenapa? Lagi ada masalah?” tanya Antonio.

“Hubungan aku lagi kurang baik sama Syanaz, anak kandung nya Papah, udah beberapa hari ini aku ga pulang kerumah,” jelas Shareen.

“Yasudah kalo gitu, nginep disini saja yah? Kamu ga kangen sama kamar kamu?” tanya Antonio.

Padahal yang sekarang Shareen kangenin adalah kamarnya yang berada di rumah Dimas.

“Iya tu, udah tujuh taun tu kamar kosong, udah tidur disini aja,” ujar Reyhan.

Melihat Shareen yang masih ragu, Rey mencoba untuk meyakinkannya, “Tenang aja, besok kan Ayah mau ketemu sama om Dimas, nanti sekalian juga kan kita kesana,”

Shareen hanya mengangguk dan menikmati makan malam pertama kalinya bersama keluarga aslinya, ya walaupun kurang lengkap karena Anita tidak ikut bergabung saat itu.

♡♡♡

Malam ini, malam pertamanya Shareen akan tidur di kamar yang memang sudah seharusnya menjadi kamarnya. Kamarnya rapih sekali. Warnanya pun dominan Pink, warna kesukaannya. Hampir mirip dengan kamar yang ada di rumah Dimas. Tapi rasanya tetap berbeda, Ia justru malah tidak bisa tertidur. Rasanya ada yang aneh. Apa mungkin karena belum terbiasa? jadi Ia harus beradaptasi.

Melody is Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang