Part 69

1.6K 112 3
                                    

M E L O D Y

♡♡♡

Jurit malam pun tiba. Tepat pukul 02.00 dini hari, seluruh siswa di bangunkan dan bergabung dengan grup masing-masing yang sudah di bagi pagi tadi. Novita bangun lebih awal karena suara panitia yang menggoyang-goyangkan tendanya.

Hoamhh

“Eh, eh, gempa, astagaa,” ucap Anggi dengan panic dan bersiap untuk lari keluar.

“Mata lo melek makanya, itu kaka panitia, waktunya jurit malam ini,” ujar Novita yang masih setengah sadar.

“Syanaz sama Shareen, kemana mereka? Wahh parah sih kalo mereka duluan ga bangunin kita,” protes Anggi.

Novita tak memperdulikan ocehan Anggi, ia terfokus oleh Naila yang masih saja tertidur pulas.

“Ini bocah pingsan atau tidur sih, pulas kali, sampe ni tenda mau rubuh juga gabangun dia, Nai bangun Nai,” ucap Novita seraya menggoyang-goyangkan tubuh mungil gadis itu.

Tidak ada pergerakan dari gadis itu.

“Pingsan dia Nov ini, apa jangan-jangan dia kena yang kaya di gunung-gunung itu? Apasih namanya gue lupa, Nov,” ucap Anggidengan panic.

“Lo jangan bikin panic, maksud lo Hypotermia?” ucap novita.

“Iya itu Nov, dia lagi pingsan ini sekarang,” ujar Anggi yang tak melihat sama sekali pergeralan dari gadis itu.

“Nai, Bangun Nai, janganlah bercanda, Heh Nai,” Noviya terus berusaha membangunkan Naila tapi sama saja.

“Nailaa, woii, Naii,” Anggi pun ikut membantu membangunkan gadis itu.

“Gabangun Gi, ayok keluar cari guru atau panitia,” ucap Novita.

Kini mereka keluar, mencari panitia serta guru, dan kebetulan Anggi melihat Demian dan Dani serta Syanaz dan Reyhan yang tak jauh dari tenda mereka.

“itu Ka Mian, ayok kesana aja,” ajak Anggi lalu mereka berdua menghampiri Demian dkk.

Sementara di dalam tenda, Naila mulai mengerjapkan matanya. Dan membenarkan posisinya menjadi posisi duduk seraya mengucek-ngucek mata.

“Tadi kaya ada yang bangunin, tapi siapa ya?” gumam Naila yang masih setengah sadar, dan melihat teman-temannya yang sudah tidak ada di tenda.

“Pada kemana? Ko gaada yang bangunin aku?” gumamnya lagi.

Gadis itu terduduk, Sambil terus menunggu nyawanya terkumpul penuh.

Sementara Anggi dan Novita tengah kelimpungan berlari terengah-engah menghampiri Demian dengan panic.

“Kalian kenapa si lari-lari?” tanya Demian heran.

Sambil terus mengatur Nafasnya. Novita dan Anggi berusaha memberitahu keadaan Naila.

“I-itu Na-Naila,” ucap Anggi seraya mengatur nafasnya.

“Naila kenapa Gi?” tanya Syanaz.

“Coba lo atur nafas dulu, baru ngomong,” ucap Rey.

“Naila pingsan, kayanya dia kena Hypo,” jelas Novita dengan susah payah.

“Yang bener Nov? Dimana Naila sekarang?” ucap Pijar yang baru saja tiba, dan mendengar semua apa yang Novita katakana.

“Di tenda,” ujar Novita.

Kini semuanya bergegas ke tenda Naila, dengan keadaan yang cukup panic Pijar langsung membuka pintu tenda dengan buru-buru. Terlihat gadis itu tengah terduduk, dan menatap bingung Pijar yang tiba-tiba saja muncul di depannya dengan raut yang panik.

Melody is Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang