Part68

2.3K 133 10
                                    

M E L O D Y

♡♡♡

Acara malam puncak api unggun kali akan dilakukan secarah meriah. Di mulai dari pembukaan acara, yang di lakukan oleh ketua kegiatan dengan memberi sedikit materi tentang pentingnya menjaga kelesteraian alam sekitar. Hingga penampilan-penampilan yang akan di bawakan oleh beberapa siswa-siswi untuk menambah kemeriahan mala mini.

Setelah penampilan yang sangat memukau dari duet antara Syanaz dan Reyhan  serta Naila dan Pijar yang disuruh dadakan berduet karena ide jail dari teman-temannya. Kini Miss Lia memberikan kesempatan untuk salah satu siswanya yang ingin menghibur teman-temannya sebelumnya acara api unggun selesai.

“Okay, siapa lagi yang ingin menampilkan sesuatu sebelum kalian masuk ketenda untuk persiapan jurit malam?” ujar Miss Lia.

Dani yang sedari tadi hanya menikmati, entah kenapa perasaannya ingin menyanyikan sebuah lagu untuk gadis yang sedari tadi bersamanya. Dani mengacungkan tangannya.

“Saya Miss,”

“Okay, silahkan maju kedepan, jadikan penutup malam api unggun ini berkesan,” ujar Miss Lia.

“Siap Miss,” ucap Dani.

Kini Dani duduk di tengah-tengah lingkaran siswa-siswi kelas 11, pandangannya mengarah kepada Shareen.

“Malam semua,” sapa Dani.

“Malam,” sapa mereka serentak.

"Kalian pasti udah pada kenal gue lah ya, gue Dani Bramantyo, biasa di panggil Dani tapi teman-teman terdekat gue manggil gue dengan nama Bram, anjay nama belakang gue," semua tertawa melihat tingkah kakak kelasnya yang terkesan konyol namun menghibur.

“Jangan pada ngantuk dulu ye, gue disini mau bawain satu buah lagu untuk orang yang gue sayang,” ujar Dani.

“Waa siapa tu?” teriak Reyhan yang melirik kearah Shareen.

“Judul lagu yang bakal gue nyanyikan berjudul Bunga Terakhir. Sebenernya lagu ini jarang gue denger karena gue sedikit takut akan makna dari lagu ini, tapi karena satu orang ini, yang katanya akhir-akhir ini suka dengerin lagu Bunga Terakhir, malam ini gue bawain khusus untuk dia dengan versi gue,” jelas Dani.

“Sikat Bang Bram,” cetus Pijar.

“Sikat Bram,” teriak Demian.

“Inilah,” ujar Anggi.

Jreng

Syair demi syair terdengar indah melantun, dengan suara berat khasnya mampu menghipnotis siapapun yang mendengarkannya bernyanyi. Termasuk gadis yang Dani maksud, gadis itu menatap kagum kearah Dani, ia tidak menyangka Dani akan membawakan lagu ini untuknya di depan teman-temannya.

Penghayatan yang Dani berikan mampu membuat sebagian pendengarnya meneteskan air mata, pesan dari lagu ini begitu sampai ke hati pendengarnya.

Bunga terakhir

Ku persembahkan

Kepada yang terindah

Sebagai satu tanda cinta untuknya

Improvisasi serta penampilan yang sangat memukau untuk penutupan malam puncak ini menjadi berkesan.

Dani berhasil membawakan lagu Bunga Terakhir dengan sempurna, suara tepuk tangan yang meriah dari para siswa, dan selesai menyanyikan lagu itu pun, matanya langsung tertuju kepada gadis yang menatapnya kagum, terlihat senyum manis yang terjuntai dari gadis itu, serta antusiasnya memberikan tepukan tangan atas penampilan Dani malam ini.

Melody is Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang