Part 79

1.6K 100 2
                                    

M E L O D Y

♡♡♡

Tiga hari setelah kepergian Dani. Shareen, gadis itu tampaknya kian hari semakin murung. Badannya terlihat begitu semakin kurus. Tatapannya kosong. Hari-harinya hanya ia jalanin dengan menatap kearah jendela seraya terus memeluk Novel pemberian Dani, dan berharap kejadian kemarin hanyalah mimpi buruknya.

Setiap hari Syanaz, perempuan berparas manis itu tak pernah lupa untuk sekedar mampir ke rumah Reyhan, hanya untuk melihat keadaan Shareen dan memastikannya baik-baik saja. Ia sudah tak memikirkan masalah yang harus ia hadapi bersama Papahnya, pikirnya cuma satu, ia pengen saudara tak sedarahnya ini pulih kembali seperti awal.

Ting nung

Ceklek

Terlihat Anita yang membukakan pintu untuk Syana,. ini kali ketiganya ia bertemu dengan Anita.

“Pagi Bunda,” sapa Syanaz

Bunda. Panggilan Syanaz ke Anita, sama seperti Reyhan dan Shareen, Anita sudah menganggap Syanaz layaknya anak sendiri.

“Pagi sayang, ayok masuk,” ucap Anita.

Syanaz masuk berbarengan dengan Anita dan langsung menuju ke kamar Shareen. Terlihat seperti hari hari sebelumnya, Shareen yang masih dengan tatapan kosong menghadap jendela kamarnya dengan keadaan yang berantakan. Rey duduk tepat di samping Shareen karena ia sedang membujuk Shareen untuk makan.

Syanaz mencoba mendekat, ia selalu membawa pudding strawberry kesukaan Shareen selama ia tinggal bersamanya. Kini posisi Reyhan tergantikan oleh Syanaz yang duduk tepat di samping Shareen. Syanaz mengelus punggung tangan gadis itu yang terasa hangat.

“Hai, sudah lebih membaik hari ini?” tanya Syanaz dengan lembut.

“Gue masih berharap ini cuma mimpi buruk gue,” ucap Shareen dengan suara yang pelan dan sedikit serak___.

Anita tak kuasa melihat putrinya seperti ini, apa ia akan mengalami hal yang sama seperti dirinya dulu? Pikir Anita.

"Bun, bunda oke?" tanya Reyhan.

"Orang tua mana Kak yang tega lihat anaknya seperti ini," ucap Anita.

"Bunda yang sabar ya, kita keluar aja ya Bun, biarin Syanaz yang bujuk Raisa," ujar Reyhan.

Kini Anita dan Reyhan meninggalkan Syanaz dan Shareen di dalam kamar___.

Syanaz tersenyum getir mendengar penuturan gadis itu. Rasanya tak tega melihat Shareen dengan keadaan yang seperti sekarang. Syanaz kini beralih mengeluarkan isi paperbag yang ia bawa. Ia mengeluarkan pudding Strawberry dan perlahan menyuapinya kepada Shareen.

“Seperti biasa, hari ini gue bawa pudding Strawberry kesukaan lo,” ucap Syanaz dengan sangat gembira.

"Gue tau lo pasti cape ngadepin gue yang sekarang," ucap Shareen dengan pandangan yang masih memandang kedepan tanpa melihat wajah Syanaz sedikit pun. "Cukup, Naz," sambung Shareen.

"Kata siapa? engga kok, gue malah seneng bisa ketemu lo dulu sebelum berangkat sekolah, makan ya? biar lo ga sakit," bujuk Syanaz.

Perlahan demi perlahan, sedikit demi sedikit makanan pun masuk ke mulut gadis itu, di selingi dengan lelucon receh yang gadis itu keluarkan, ya walaupun hanya sedikit respon yang di keluarkan oleh Sharee., seenggaknya Shareen mau makan dan tidak membuat Syaqaz kepikiran selama di sekolah nanti.

♡♡♡

Kini Syanaz sudah tiba di sekolah bersama Reyhan. Baru saja ingin memasuki kelas, langkah mereka berhenti karena teriakan Anggi dan Novita yang memanggil mereka dari belakang.

Melody is Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang