Part 16

2.1K 143 15
                                    

M E L O D Y

♡♡♡

Kini Syanaz tengah menemani Shareen yang sedang terbaring di ranjang rumah sakit, sementara Dimas sedang pulang kerumah unruk mengambil keperluan Shareen selama di rumah sakit. Ya, Shareen harus di opname beberapa kedepan karena luka yang Ia derita cukup parah.

“Cel, besok gue sendiri dong sekolahnya,” keluh Syanaz.

“Biasanya juga sama cowok lo,” ujar Shareen dengan pelan.

“Lagi sakit masih aja ya ngeselin!” sebal Syanaz namun tak dihiraukan oleh Shareen.

Shareen memejamkan matanya mencoba untuk ktidur, karena rasa sakit yang ada di tubuhnya terasa sangat perih, dan badannya pun merasa lemas, benar-benar kondisi badan yang tak pernah Ia bayangkan akan terjadi padanya.

“Yauda lo istirahat aja deh, luka lo parah juga ya, gue mau ke kantin dulu ya, mau beli minum,” ucap Syanaz yang peka mengasih ruang untuk Shareen beristirahat.

Syanaz keluar dari ruangan Shareen, ia sempat terheran dengan pria yang masih duduk di bangku yang letaknya di depan ruang inap Shareen.

“Om ga pulang?” tanya Syanaz kepada Antonio yang tertunduk lesu.

Antonio yang sadar dirinya di ajak bicara, sontak mendongakan kepalanya menatap Syanaz. Terdengar tarikan nafas berat dari pria itu.

“Gimana keadaan Adik kamu?” tanya Antonio.

“Sudah mulai membaik om, sekarang sedang istirahat,” jawab Syanaz.

Antonio bernafas lega mendengar jawaban dari Syanaz.

“Syukurlah, tolong jagain dia ya, Jangan pernah buat dia sedih, saya minta maaf saya harus pergi sekarang karena ada urusan, semua biaya sudah saya tanggung, salam untuk Papah kamu, Permisi.” Ucap Antonio lalu pergi meninggalkan Syanaz yang belum menjawab perkataannya.

“Makasih, om,” ucapnya pelan sambil terus memperhatikan punggung lelaki itu yang kian lama meredup dan menghilang dari pandangannya.

“Om, om, itu kok care banget sama Adek ya? Apa mungkin Papa kenal? Ah tau lah,” sambungnya lalu pergi ke kantin yang ada di rumah sakit tersebut.

♡♡♡

Reyhan memarkirkan Ducatinya di parkiran sekolah bersama Pijar. Ia tak berangkat dengan Syanaz hari ini karena Syanaz yang meminta untuk berangkat di antar Papahnya sekalian mampir ke rumah sakit sebentar.

Hari ini Reyhan merasa badannya kurang fit, wajahnyapun terlihat pucat. Padahal Ia kemarin merasa biasa saja, tapi pagi tadi setelah Ia bangun tidur suhu badannya menjadi sangat panas, Ia demam. Bi Tini sudah memberi tahunya agar izin saja untuk tidak pergi ke sekolah, tapi Reyhan tetap memaksa untuk pergi kesekolah, baginya kali Ia terus-terusan dirumah akan semakin sakit.

“Rey, pucet banget lo hari ini, sakit lo?” ucap Pijar yang sadar bahwa wajah Reyhan memang terlihat pucat.

“Kaga, udah ah ayo ke kelas,” ajak Reyhan menghiraukan Pijar dan berjalan lebih dulu.

Sesampainya di kelas Reyhan tidak melihat Syanaz. Kemana gadis itu? tumben sekali belum sampai, dan Shareen sakit apa? ah entahlah, itu bisa Ia tanyakan nanti.

“Gi, Syanaz belum dateng?” tanya Reyhan

“Belum,” ucap Anggi.

Novita yang menyadari hal yang sama seperti Pijar pun menanyakan keaadan Reyhan.

“Rey, wajah lo pucat banget, lo sakit?” tanya Novita sembari mengecek wajah Reyhan.

“Kagaa,” jawab Reyhan seraya menurunkan lengan sahabatnya itu dari kedua pipinya.

Akhirnya, gadis yang Ia tunggu-tunggu kini sudah terlihat memasuki kelasnya. Reyhan melihat tersenyum tipis ketika Syanaz memasuki kelasnya sambil tersenyum kepada Anggi, tanpa melirik sedikit pun ke Reyhan.

“Ko tumben sendiri? Ga sama Rey? Hampir telat lagi,” tanya Anggi.

“Iyani kejebak macet abis dari rumah sakit dulu tadi,” jawab Syanaz.

“Siapa yang sakit?” tanya Anggi.

“Shareen kecelakaan semalem,”

“HAH? KO BISA?” kaget Anggi dengan suara yang cukup keras, sehingga tangan Syanaz reflek membekap mulut Anggi.

“Jangan kenceng-kenceng gitu ih,” ucap Syanaz pelan.

“Maaf, ko bisa? Terus sekarang gimana? Gapapa kan dia?” tanya Anggi.

“Nanti aja ya pas istirahat sekalian ngasih tau Naila juga,” ucap Syanaz yang malas harus menjelaskan dua kali, karena sudah pasti Naila juga akan bertanya padanya.

♡♡♡

Jam pelajaran pertama pun dimulai. Reyhan merasa badanya semakin terasa lemas, terlihat Reyhan dari tadi terus meletakan kepalanya di atas meja dengan kedua tangan yang menjadi bantalnya. Novita berusaha membangunkannya dari tadi karena pelajaran hari ini Miss Lia yang mengajar.

“Rey, Rey, bangun ih kau ini, eh panas kali badan kau, demam kau Rey?” bisik Novita sembari menggoyangkan tubuh Reyhan, dan tanpa sengaja memegang dahi Reyhan yang saat ini sangat terasa panas. Padahal tadi tidak sepanas ini.

Tak ada jawaban dari Reyhan, Ia terus dengan posisinya seperti itu. Novita yang panik, Ia memberanikan diri untuk memberitahu keadaan Reyhan kepada Miss Lia yang baru saja memasuki kelasnya.

“Miss,” panggil Novita seraya mengakat satu tangannya.

“Yes, ada apa Novita?” tanya Miss Lia.

“Rey demam Miss, badannya panas banget,” Ucap Novita.

Semua mata tertuju pada Reyhan yang masih menenggelamkan wajahnya. Miss Lia menghampiri Reyhan dan mengcek suhu badan lelaki itu. Miss Lia terkejut karena apa yang di bilang Novita benar, badan Reyhan sangat panas sekali. Ia mengalami demam tinggi.

“Rey, sebaiknya kamu istirahat saja di uks,” ucap Miss Lia.

Lagi-lagi tak ada Jawaban dari Reyhan, membuat semuanya kebingungan, lelaki ini pingsan atau tertidur?

“Rey, Reyhan, ke uks saja ayo,” ajak Novita.

Tapi ternyata Novita baru menyadari bahwa sedari tadi Reyhan sudah tak sadarkan diri, “Miss ini Rey pingsan Miss,” panik Novita.

“Omg! Ketua kelas cepat panggil petugas uks, cepat!” perintah Miss Lia kepada Intan ketua Kelas Melody 1.

Kini Reyhan dibawa ke uks bersama Novita yang meminta ijin kepada Miss Lia untuk menemani Reyhan di uks. Karena mereka sudah terkenal sangat dekat, Miss Lia mengijinkannya. Syanaz hanya bisa memperhatikan Reyhan yang tengah di gotong oleh petugas uks.

“Pantes pucat banget tu orang, ternyata sakit,” gumam Syanaz pelan.

“Ngomong apa Naz?” tanya Anggi.

“Hah apa? Engga, udah lanjut belajar,” Ngeles Syanaz.

Semoga ga kenapa napa deh, udah ada Novita juga yang nemenin,- batin Syanaz.

Syanaz sebenarnya sedikit cemas dengan keadaan Reyhan, tapi Ia gabisa berbuat apa-apa toh udah ada teman-temannya yang sudah pasti ngerawat Reyhan, pikirnya.

♡♡♡

Jangan lupa vote!!!
Loff💗🤍

Melody is Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang