Part 70

1.8K 132 4
                                    

M E L O D Y

♡♡♡

Sementara di grup Pijar semuanya berjalan lancar sampai mereka menemukan pita ke 4, banyak gangguan kecil tapi tak begitu mereka pedulikan, mereka terus focus karena leadernya selalu berhasil membuat mereka tenang dalam menjalankan misi.

“Masih jauh ga sih? Aduh gue mau pipis,” ucap Anggi.

“Tahan dulu Gi, bentar lagi ini, kita udah dapet 4 pitanya,” ujar Pijar.

“Aaah, daritadi suruh tahan terus, gabisa, gue mau pipis,” rengek Anggi yang memang sudah tidak di tahan lagi.

“Yaudah aku anter, Mam berenti bentar dulu ya, aku mau anter Anggi pipis,” ucap Naila.

“Oke, jangan lama-lama ya? Jangan lupa bilang permisi,” ucap Imam sang leader.

“Bawa tisyu ga Gi?” tanya Naila.

Anggi mengangguk, “Bawa-bawa, ayok Nai,” ajak Anggi yang sudah kebelet.

Anggi dan Naila menjauh mencari tempat yang pas untuk membuang air kecil, ia menemukan tempat dekat semak-semak yang menjulang tinggi yang cukup jauh dari teman-temannya.

“Disini, udah jauh Gi,” ucap Naila.

“Iya, iya jangan ngintip,”

“Jangan lupa permisi,” ingat Naila.

“Misi saya kebelet, jadi gapapa ya buang pipis disini, jangan di ganggu,” ucap Anggi.

Setelah beres, Anggi mendengar seperti ada suara seperti orang yang tengah berbisik-bisik.

“Apaan tuh?” ucap Anggi.

Anggi langsung berlari kearah Naila.

“AAAAKKK,”

“Kamu kenapa?" tanya Naila panik.

"Ayok Nai, cepet gue udah selesai, ayok Nai,” ajak Anggi yang terlihat panik.

Tak lama dari itu terdengar suara orang menjerit. Naila dan Anggi hanya saling bertatap, tanpa basa basi langsung berlari bergabung kepada teman-temannya.

“AAAKKKK, HANTUUUU,” teriak Anggi membuat teman-temannya kaget.

Sementara Naila langsung memegang lengan Pijar. Gadis itu juga sama takutnya dengan Anggi, hanya saja tidak seberisik Anggi.

“Kenapa sih? Lo jangan teriak-teriak ini hutan,” ingat Pijar.

Anggi masih mengatur nafasnya.

“Kenapa Nai? Ko kaya ketakutan gitu?” tanya Pijar lembut kepada Naila yang masih memegangi tangannya. Naila sadar, ia langsung melepas pegangannya.

“Maaf,” ucap Naila dan Pijar pun mewajarkan hal itu.

“Ada hantu,” ucap Anggi yang kini memeluk Naila.

“Mana ada hantu, itu mah panitia iseng,” ucap Imam.

“Kita tadi denger teriakan,” ucap Naila.

“Ah, itumah teriakan grup lain kali, udah yu kita jalan lagi, pengen cepet-cepet istirahat gue,” ujar Imam.

Benar kan? Leader mereka memang bisa membuat anggotanya tenang. Kini mereka melanjutkan perjalanan, sampai ketemu dengan pita terakhir, grup Pijar berhasil menjadi grup pertama yang selesai menyelesaikan misi.

♡♡♡

Sementara Syanaz dan Reyhan terus mencari jalan keluar dan teman-temannya.

Melody is Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang