Part 32

2K 131 1
                                    

M E L O D Y

♡♡♡


Shareen tengah berdiri di pinggir taman seraya memperhatikan dua orang yang tengah bercanda bahagia di sebrangnya.

Shareen melihat bahagia ke arah Syanaz dan Reyhan tengah bernyanyi asik di taman yang bisa terlihat jelas oleh Shareen, Reyhan yang bermain gitar dan Syanaz yang bernyanyi, sesekali mereka tertawa bercanda. Sudah lama juga dipikirnya tidak melihat Syanaz sebahagia ini.

Dani melihat Shareen yang tengah berdiri sendiri seperti memperhatikan sesuatu, menghampirinya.

“Hay Reen, lagi liatin apa sih?” tanya Dani yang mengikuti arah pandangan Shareen.

“Seneng banget deh rasanya bisa liat Syanaz bahagia kaya gitu,” ucap Shareen dengan pandangan yang tak lepas dari dua insan yang terngah berbahagia itu.

Dani terus memperhatikan Shareen yang tengah tersenyum, senyum manis, senyum yang sebelumnya tidak pernah di lihatnya.

Shareen yang kini di kenalnya bukanlah Shareen yang jutek dan dingin seperti saat mereka pertama kali bertemu. Es yang Ia temui kini sudah perlahan mencair dengan sendirinya.

Ada yang mengganjal di hatinya, perasaan yang tidak tega. Bagaimana semisalnya kalau Shareen tau tentang rahasia yang Ia sembunyikan dengan teman-temannya? Dani tak mau melihat senyuman manis itu hilang.

“Lo tumben banget kesini? Ga latihan?” tanya Shareen yang melihat Dani hanya diam berdiri di sampingnya.

“Lagi istirahat,” ucap Dani, Shareen hanya mengangguk paham, dan kembali menatap objek semula.

“Happy banget ya Reen? Liat Syanaz Happy?” tanya Dani.

Shareen tertawa kecil, “Keliatan banget ya?” tanya Shareen. “Gue seneng banget liat Syanaz bisa sehappy itu, udah lama gue ga liat dia begitu,” jelas Shareen yang terus melihat saudaranya di sebrang sana.

Dan kini Shareen menatap lelaki di sampingnya, “Kenapa? Ko tiba-tiba nanya begitu?” tanya Shareen.

“Gue baru kali ini liat lo senyum semanis ini, mata lo cantik kalo senyum," celetuk Dani.

“Apaansih lo gombal,”

Gadis itu membuang wajahnya ke arah lain, “Jangan luntur ya Reen senyumnya, gue seneng liat lo senyum kaya gini, lo tambah cantik,” puji Dani. jujur.

“Kalo gue senyum terus, keram dong pipi gue,”  kata Shareen menatap kembali lelaki yang terus memandangnya dengan senyum tulus itu.

Dani hanya tertawa hambar, seraya terus memandang wajah yang menurutnya sangat menenangkan hatinya.

Gue gamau senyum lo hilang Reen, dan mata cantik lo redup, tapi gue juga terlalu bajingan karena gamau jujur tentang taruhan itu – batin Daniel

♡♡♡

Syanaz dan Reyhan kini tengah berjalan di koridor sekolah, terlihat wajah yang sangat happy dari Syanaz yang belum pernah terlihat oleh Reyhan sebelumnya.

“Happy banget sih?” tanya Reyhan.

“Emang kenapa sih kalo pacarnya Happy, gaboleh?” cetus Syanaz.

“Kalo boleh tau, Happy kenapa si pacar?”

Syanaz menghentikan langkahnya begitupun dengan Reyhan yang otomatis ikut berhenti juga, “Aku seneng banget deh, hari ini latihannya di puji terus sama Miss Lia emang kamu ga seneng?”

Rony mengangguk paham lalu mulai melangkahakan kakinya, kali ini Syanaz yang otomatis mengikutinya, “Seneng dong, aku liat kamu seneng ikut seneng,”

Melody is Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang