Part 50

2.1K 149 7
                                    

M E L O D Y

♡♡♡

Saat ini Shareen dan Rey masih berdiam di kamar itu. Mereka duduk tepat di pinggir kasur dengan pikiran mereka masing-masing. Masih tidak menyangka ternyata secepat ini Shareen bisa tau tentang siapa keluarganya. Rasanya masih canggung untuk memanggil lelaki di sampingnya sebagai saudara kandungnya. Senang? sudah pasti.

Reyhan menatap Shareen yang masih tertunduk memainkan jari jemarinya. Ia juga sama halnya. Ternyata kembarannya masih hidup dan selama ini hidup di dekatnya. Reyhan melihat kalung yang Ia pegang yang Ia ambil dari Shareen tadi.

“Gue masih ga nyangka, kalo yang sebenarnya kembaran gue itu lo bukan Syanaz,” ucap Shareen.

Reyhan melihat ke arah Shareen yang masih menunduk memainkan jari jemarinya, “Jadi lo nyesel, pas tau ternyata kembaran lo yang asli gue?” tanya Reyhan.

“Sedikit,”

Reyhan membuang nafas pasrah, “Lagi suasana haru gini, masih aja ngeselin,” cetus Reyhan.

“Tapi aku berterimakasih banget sama om Dimas yang udah nyelametin nyawa kamu dan ngerawat kamu,” sambung Reyhan seraya melihat haru kalung yang di pegangnya.

Shareen hanya diam dan menatap Reyhan geli, Karena merasa hening Ia melihat ke arah gadis itu yang menatapnya seperti itu.

“Kenapa? Aku salah ngomong?” tanya Reyhan.

“Pake gue lo aja gausah aku kamu, geli gue dengernya,” Shareen bergidik geli mendengar Reyhan yang menggunaka Aku-Kamu dengannya.

Reyhan berdecak kesal, “Bisa ga sih? Nikmatin momentnya gitu? Gabisa banget kayanya” kesal Reyhan.

“Emang, Gabisa, geli,”

“Berani-beraninya kamu bawa orang asing ke kamar ini!” sentak seorang pria berbadan tinggi yang tiba-tiba datang bertengger di depan pintu.

Sontak hal ini membuat Reyhan dan Shareen tersentak mendengar suara Pria itu. Shareen bersembunyi di balik badan Reyhan, Reyhan pun tak ragu untuk melindungi Shareen di balik badanya.

“Om Antonio?” lirih Shareen menintip dari balik badan tegap Reyhan.

Antonio menatal heran gadis itu, “Kamu? kamu anak yang saya tabrak waktu itukan? Ngapain kamu ada di kamar anak saya?” tanya Antonio.

"Kamu juga, Kenapa kamu bisa bawa sembarangan orang masuk kamar ini! Kamu tau kan saya paling tidak suka ada yang masuk kamar ini selain anak saya!" sentak Antonio kepada Reyhan dan membuat Shareen mencengkram jaket Reyhan dari belakang karena merasa takut dengan amarah lelaki itu.

“Jadi bener, yang nabrak lo itu Ayah?” tanya Reyhan kepada Shareen, dan di angguki oleh gadis itu.

Kini Reyhan menatap ayahnya tajam, “Ayah tau orang yang hampir kehilangan nyawanya dua kali karena Ayah tabrak itu siapa?” tanya Reyhan.

Antonio hanya diam dan bingung apa maksud perkataan Putranya ini. Rey berjalan lebih dekat ke Antonio.

“Ayah kenal kalung ini?” ucap Rey seraya menunjukan kalung yang sedari tadi Ia genggam.

Antonio tampaknya Syok melihat kalung bertulisan “Raisa” yang Putranya Genggam.

“Dari mana kamu dapet kalung itu?” tanya Antonio.

Bukannya menjawab, Reyhan malah terkekeh dan menengok kearah Shareen dan mengisyaratkannya untuk berdiri di sampingnya. Reyhan mengambil tangan Shareen dan menunjukannya gelang yang sama persis sama dengan milik Reyhan yang saat ini Ia gunakan kepada Antonio.

Melody is Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang