Part 5

2.6K 146 6
                                    


M E L O D Y

♡♡♡

Syanaz yang tengah berjalan sendiri di koridor sekolah sambil bersenandung pelan di kagetkan oleh kehadiran Reyhan yang muncul tiba-tiba di sebelahnya.

“Suara lo enak juga,” ucap Reyhan yang kini berjalan beriringan dengan Syanaz.

Syanaz tak memperdulikan ucapan Reyhan ia focus berjalan menuju kekelasnya, begitu pun Reyhan yang tetap berjalan di sampinya, seraya bersiul pelan dengan kedua tangan yang di masukan kesaku celananya.

Syanaz tiba-tiba berhenti mendadak membuat Reyhan reflek mengikutinya juga. Syanaz melepaskan earphonenya dan menghadap ke Reyhan. Sementara yang di tatap hanya menampilkan senyum manis yang berkharismatik khasnya.

“Ngapain lo ngikutin gue?” tanya Syanaz.

“Ge,er banget si lo, orang gue mau kekelas,” ngeles Reyhan.

“Yauda sana,” ucap Syanaz menyuruh Reyhan untuk duluan berjalan.

“Gamau! Lo juga pengen kekelaskan? Yauda bareng aja kenapa si,” ujar Reyhan.

Syanaz memutar malas matanya, lalu berjalan lebih cepat menuju kekelasnya, begitu pun Reyhan yang terus mengikuti Syanaz denag senyum liciknya.

“Gabutuh waktu sebulan, gue pasti bakal dapetin lo Syanaz,” batin Reyhan.

♡♡♡

“Hai Nai,” sapa Pijar yang baru saja memasuki kelas bersama Bunga.

Nailla tak membalas sapaannya Pijar, Ia tetap focus membaca buku pelajarannya. Pijar yang merasa di acuhkan tak kenal lelah dan terus mencari cara agar dapat mengobrol dengan Nailla sebelum guru masuk.

“Temen sebangku kamu mana?” tanya Pijar basa basi.

“Lagi ke toilet,” Singkat Naila yang terus focus dengan bukunya tanpa melihat ke arah Pijar.

“Ohhh, kamu lagi baca apa si Nai?” tanya Pijar lagi.

“Sejarah music,” ujar Nailla.

“Nai-,” ucap Pijar yang terputus oleh ucapan Nailla.

“Pijar maaf ya, aku lagi baca, kamu bisa ga gausah ngajak aku ngobrol terus? aku jadi ga focus,” ucap Nailla dengan nada yang kesal tapi terkesan tetap lembut di dengar.

Pijar yang mendengar perkataan lembut Nailla langsung membalikan badannya kedepan, dan di tertawai oleh Bunga yang berada disampingnya.

Sabar ya Jar, mungkin Nailla emang lagi ga mau di ganggu sama lo, hehe~

“Kasian banget sih, gue liat lo” bisik Bunga sambil tertawa kecil meledek Pijar.

“Makin suka gue sama dia Bung, lembut banget marahnya,” ucap Pijar sambil berandai-andai jika Nailla menjadi kekasihnya.

Bunga hanya menggeleng-gelengkan kepalanya tak habis pikir dengan kelakuan sahabatnya itu.

♡♡♡

Shareen tengah berjalan di lorong sekolah menuju kelasnya sehabis ketoilet tersadar bahwa gelang yang ada di tangannya sedari kecil tiba-tiba hilang.

“Gelang gue, Gelang gue kemana ya? Aduh Reen teledor banget sih,” ucap dirinya sembari melihat-lihat kebawah mencari gelangnya.

“Apa ketinggalan di toilet ya? Aduhh semoga masih ada gelangnya, kata Papah gelang itu jangan sampe ilang,” ucap Shareen yang terus mencari gelangnya sembari berjalan kembali kearah toilet.

Melody is Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang