Part 81

1.6K 133 7
                                    

M E L O D Y

♡♡♡

Setelah dari kantor Ayahnya Reyhan memilih untuk tidak pulang, ia berbohong perihal harus ada yang di bicarakan oleh Ayahnya, ia hanya tak mau mengganggu waktu mereka untuk menghibur Shareen. Padahal ia hanya sekedar mampir saja. karena ia tau pasti Syanaz dan yang lainnya masih di rumah. Ia lebih memilih untuk singgah sebentar di coffeshop yang tak jauh dengan kantor Ayahnya.

Tanpa sengaja Reyhan seperti melihat dua orang yang takasing baginya, ia berniat untuk menghampirinya dan bertegur sapa, tetapi di urungkannya niat itu olehnya.

Mungkin Ayah lagi ada meeting sama om Dimas- batinya

“Jadi gimana Pak Anton, tumben sekali mengajak saya bertemu di luar, maaf sekali baru bisa bertemu sekarang,” ucap Dimas.

“Ah, tidak apa Pak Dimas, saya tau pasti bapa sibuk akhir-akhir ini,”

“Jadi gimana Pak Anton?”

“Apa benar Pak Dimas akan pindah ke Singapore bersama Syanaz?” tanya Anton.

Hah maksud Ayah apa? – batin Reyhan yang coba menguping pembicaraan Ayahnya bersama Dimas.

“Pasti Shareen yang cerita ke Pak Anton,” ucap Dimas.

“Saya bisa membantu Pak Dimas, tidak usah sungkan Pak, kita ini sekarang keluarga,”

“Mohon maaf sebelumnya Pak Anton, keputusan saya sudah bulat, saya sudah tanda tangan kontrak sama rekan saya, dan saya juga tidak mau merepotkan siapa-siapa dan melibatkan keluarga saya dalam masalah ini,” jelas Dimas.

“Tapi apa bapa tega memisahkan Syanaz dan Raisa? Kondisi Raisa sangat memprihatinkan Pak sekarang, Pak Dimas tau itu kan? Mohon terima bantuan saya, saya akan ikhlas Pak membantu Pak Dimas,”

“Kasian Syanaz Pak, hanya dengan menuruti ego Pak Dimas yang kekeh tidak ingin di bantu oleh saya, Pak Dimas tega memisahkan mereka berdua,” sambung Antonio.

Dimas mulai memikirkan kata-kata Antonio.

“Tolong pikirkan anak-anak juga Pak,” ucap Antonio.

“Saya mohon maaf Pak, terimakasih atas segala tawaran bantuan yang bapa berikan ke saya, tapi saya tidak bisa menerimanya. ini keputusan saya, dan Syanaz anak saya, saya ingin anak saya sukses dengan jerih payah saya sendiri, kalo sudah tidak ada yang harus di omongin lagi, saya permisi Pak,” ucap Dimas pergi meninggalkan Antonio.

Kenapa Syanaz ga pernah cerita ke gue soal ini? – batin Reyhan

♡♡♡

K

eesokan harinya

Gadis yang mulai berdamai dengan keaadaan, setelah kepergian orang yang sangat ia cintai, kini tengah duduk di taman seraya membaca Novel dari seseorang yang sangat ia cintai, gadis itu memutuskan untuk masuk sekolah karena nasihat dari teman-temannya.

“Hai, ternyata bener kata Naila lo udah masuk,” ujar gadis sebayanya yang kini duduk di sebelahnya.

Shareen hanya membalasnya dengan senyuman yang masih sulit artikan. Mau bagaimana pun juga ia harus tetap melanjutkan hidupnya, walaupun sebagiannya sudah hilang.

“Baca Novel apa kali ini?”

“Masih Novel yang sama,” jawab Shareen seraya tersenyum tipis.

“Reen…” lirih Syanaz, seraya mengelus pundak Shareen.

Melody is Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang