Part 26

2K 121 1
                                    

M E L O D Y

♡♡♡


Di tengah jalanan ibu kota yang cukup ramai dan padat kendaraan karena jam-jamnya pulang kantor, membuat Reyhan dan Shareen sesekali terkena macet.

“Reen,” panggil Reyhan.

“Hah?” ucap gadis yang duduk di belakangnya.

“Thanks ya,”

“Buat?”

“Lo udah nolongin Bunda gue, bibi udah cerita semua ke gue, kenapa lo tiba-tiba ada di rumah gue,”

“Ah iya, santai aja. Itu juga gue kebetulan ko liat Bunda lo,”

“Gue harap lo ga cerita ke siapa siapa ya soal Bunda gue, termasuk Syanaz kembaran lo biar gue aja.” Tegas Reyhan.

Shareen hanya diam, ia berfikir kata-kata untuk pertanyaan yang pas untuk ia tanyakan kepada Reyhan agar Ia tak sakit hati atas pertayaan yang ingin ia katakan.

Merasa tak ada jawaban, Reyhan bertanya ke gadis itu lagi, “Reen, ko diem?”

“Hah kenapa tadi?”

“Lo bisa jaga rahasia ini kan? Dari siapapun termasuk Syanaz,”

“Iyaa.”

Sampai sekarang mereka masih kejebak macet dan kini mereka berada di lampu merah.

“Rey,” kali ini Shareen yang membuka topik pembicaraan, rasanya sangat mengganggu pikirannya kalo ini tidak di tanyakan kepada lelaki itu.

“Kenapa?”

“Kalo gue boleh tau Bunda lo kenapa? Dan Raisa itu siapa?” tanya Shareen, tapi tak ada jawaban dari Reyhan karena lampu sudah berubah warna menjadi warna hijau. Shareen merasa mungki Reyhan tak mau menjawab memilih untuk diam. Mungkin nanti akan Ia tanyakan lagi. Jujur rasanya benar-benar sepenasaran itu.

Reyhan mulai melajukan motornya, kini jalanan sudah mulai terlihat lancar, setelah terjebak kemacetan yang cukup bikin kepala geleng geleng. Reyhan tiba-tiba berenti disalah satu coffeshop di pinggir jalan. Membuat Shareen tampak kebingungan.

“Kenapa ga langsung pulang aja? Lo mau nurunin gue disini?” tuduh Shareen.

Tanpa memperdulikan pertanyaan Shareen, Reyhan kini mulai membukakan helm gadis itu dan mengajaknya untuk masuk kedalam, lalu memesan dua coffe late untuk mereka berdua.

“Ngapain sih! Gue mau pulang aja, lo kalo gamau anter gue pulang, gausah sok sokan mau anter gue pulang,” oceh Shareen yang ingin beranjak dari tempat duduknya namun ditahan terlebih dulu oleh Reyhan yang menggenggam lengan gadis itu.

“Gue mau jawab pertanyaan lo yang tadi.” kata Reyhan.

Karena Shareen yang masih penasaran dengan semua pertanyaan di kepalanya memilih untuk duduk kembali dan mendengarkan semua jawaban Reyhan.

Reyhan menatap Shareen dengan dalam dan menarik nafas berat. Ini pertama kalinya Ia cerita tentang Bundanya dan siapa Raisa sebenarnya kepada orang lain. Bahkan Sahabatnya pun ga pernah tau kalo Ia memiliki seseorang yang sangat berarti bagi hidupnya, begitupun kedua orang tuanya.

Entah kenapa rasanya Ia harus menceritakan ini kepada Shareen, ada perasaan yang membuatnya harus menceritakan ini kepada gadis ini. Apa karena Shareen udah terlanjur tau bagaimana kondisi keluarganya sebenernya?

“Bunda gue depresi. Dan Raisa itu," ucapnya menggantung sesaat.

"Raisa adalah kembaran gue yang udah lama hilang.” jelas Reyhan.

Melody is Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang