Part 33

1.9K 128 2
                                    

M E L O D Y

♡♡♡


Reyhan melajukan ducatinya dengan pelan.
Syanaz menikmati indahnya kota Jakarta malam itu, menghirup udara yang terasa sejuk. Jalanan yang terbilang tidak padat. Banyak gedung-gedung pencakar langit yang memanjakan mata kala itu.

"Rwy, kita mau makan dimana?" tanya Syanaz memecah keheningan.

"Kamu maunya dimana?"

"Mmm, gatau."

"Kita ke Coffee and Foodie aja ya?"

"Boleh,"

Reyhan melajukan ducatinya lebih cepat, membuat Syanaz dengan senang hati memeluk kekasihnya lebih erat. Sesampainya di tempat yang Reyhan maksud, mereka langsung memilih tempat duduk.

Reyhan memanggil salah satu pelayan."Ini menunya kak," ucap Pelayan itu.

"Kamu mau pesen apa?" tanya Reyhan.

"Samain aja kaya kamu, tapi minumnya aku lemon tea ya," jawab Syanaz.

"Berarti ga sama dong,"

"Kan minumnya doang,"

"Iya berarti beda kan?"

"Reyy, itu di liatin mbanya,"

"Pacar saya lucu ya mba? Cantik ga mba pacar saya?" tanya Reyhan kepada pelayan itu.

"Cantik Mas,"

"Iyalah mba, pacar siapa dulu," bangga Reyhan.

"Rey, itu ditungguin, maaf ya mba," ucap Syanaz tidak enak.

"Oh iya, mba saya pesen Pasta oglionya 2 lemon teanya 2,"

"Baik Mas, tunggu sebentar ya," ucap pelayan itu lalu pergi.

"Dia bilang tunggu sebentar itu bohong loh Ca," ucap Reyhan.

"Ko bohong, kan maksudnya nunggu sampai makanannya jadi,"

"iya, dia bilangkan sebentar, tapi datengnya pasti lama,"

"Astafirullah kamu tu gaboleh suujon tau,"

"Tapi emang bener Ca,"

"Tapi iya sih,"

"Hahaha" tawa mereka pecah.

Kini mereka berdua tengah menunggu pesanannya. Entah kenapa Syanaz merasa sangat kikuk di tatap Reyhan seperti itu.

"Rey, kenapasi liatin aku terus? Make up aku aneh ya?" Syanaz segeran mengecek wajahnya dengan kamera di layar ponselnya.

"Cantik."

Satu kata yang berhasil membuat pipi Syanaz merah merona. Syanaz benar-benar menahan salting setengah mati di puji oleh Reyhan seperti itu.

"Kamu juga," kata Syanaz tak mau kalah.

"Cantik, maksud kamu?"

"Ga gitu dong konsepnya,"

"Masa aku dibilang cantik si Ca,"

"Kamu kaya apotek tutup," cetus Syanaz.

"Maksudnya?"

"Gaada obat," kata Syanaz seraya terus menatao Reyhan. Kali ini juga tak mau kalah. Memangnya lelaki itu saja yang bisa menggombal.

"Etss, etss, wahh cewe gue neh, udah mulai bisa neh dia gombal," ujar Reyhan.

Syanaz hanya tertawa melihat Reyhan yang juga bisa salting seperti itu. Tak lama pelayan mengantakan makanan ke meja mereka, dan mereka menyantap makanan itu dengan sesekali berbincang hangat____.

Melody is Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang