Part 55

2K 157 11
                                    

M E L O D Y

♡♡♡

Kini Shareen bangun lebih siang. Karena ia  semalem benar-benar kesulitan untuk tidur, mungkin karena belum terbiasa dengan kamarnya. Ia keluar dari kamar, dan langsung disambut oleh Bi tini untuk sarapan. Karena itu pesan dari Antonio sebelum lelaki itu pergi ke kantor. Antonio tak tega untuk membangunkan putrinya yang masih tertidur lelap untuk sarapan bersamanya.

“Eh non Raisa sudah bangun, sarapan dulu non,” sapa Bi Tini.

“Iya Bi, ko sepi ya?” tanya Shareen basa basi.

“Iya Non, kan Den Rey sekolah, Bapa pergi ke kantor,” ucap Bi Tini.

“Kalo Bunda kemana Bi?”

“Ibu ada di kamar Non,”

“Bunda udah makan?”

“Udah Non tadi sebelum Den Rey berangkat sempat menyuapi ibu makan dulu,” jelas Bibi.

“Aku ke kamar Bunda dulu ya Bi,”

“Ga sarapan dulu Non?”

“Nanti aja Bi, hehe,”

Sharee  bergegas ke kamar Bundanya, hanya untuk sekedar menyapanya. Mungkin juga Ia bisa lebih mendekatkan diri lagi kepada Bundanya.

Ceklek

Shareen melihat Anita tengah duduk di kursi dan berhadapan kearah jendela, wanita itu terus melamun menghadap ke arah jendela dengan tatapan yang kosong. Shareen mencoba mendekatinya dengan hati-hati.

“Bunda,” panggil Shareen pelan.

Anita menengok ke sumber suara dan menatap Shareen. Shareen berlutut di kaki Anita seraya terus memandang wajah Anita. Wanita yang ternyata kini adalah Bundanya.

Shareen tersenyum sendu kepada Anita, begitupun sebaliknya Anita pun ikut tersenyum seraya mengusap kepala gadis itu.

“Bunda, ini Raisa,” ucap Shareen yang terus tersenyum manis kearah Anita.

“Raisa,” ucap Anita pelan.

Shareen menganggukan kepalanya, lalu memeluk Anita. “Aku kangen sama Bunda, aku janji gaakan ninggalin Bunda lagi,” ucap Shareen kepada Anita, tanpa sadar airnya matanya kini menetes.

Shareen melepas pelukannya tersenyum kepada Anita. Anita yang melihat air mata di pipi gadis di hadapannya itu pun mengahpusnya dengan lembut.

“Raisa, ga boleh nangis,” ucap Anita sangat pelan.

Shareen terkekeh seraya mengahpus tuntas air matanya, ‘Nggak ko Bun, aku ga nangis,” ucap Shareen seraya tersenyum memperlihatkan deretan giginya dengan satu gingsul yang mempermanis seyumnya.

“Bunda tau ga? Inituh air mata kebahagiaan, aku seneng bisa peluk Bunda,” ucap Shareen seraya menggegam kedua tanggan Antita.

Hanya senyuman yang terlihat di wajah Anita dan tidak keluar sepatah kata pun dari mulut Anita. Shareen mewajar kan hal itu, ia juga tak mau memaksa Anita untuk menjawab atau merespon perkataannya.

Kini Shareen memutuskan mengabiskan waktunya menemani Anita. Membalas semua kerinduan terhadap sosok ibu yang sudah lama ia rindukan.

♡♡♡

Reyhan kini berada rofftop, merenungkan tentang kejadian tak terduga tadi. Ia masih tidak menyangka ternyata Bunga, sahabat yang sangat Ia percaya bisa setega itu melakukan hal bodoh seperti itu. Belum lagi ia kepikiran Syanaz yang hari ini tidak masuk sekolah. Pikirannya benar-benar kalut hari ini.

Melody is Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang