Part 53

2K 165 23
                                    

M E L O D Y

♡♡♡

Kursi Syanaz tampak kosong hari ini, hanya ada Anggi yang duduk disitu. Reyhan yang baru saja masuk hari ini langsung menghampiri Anggi untuk sekedar bertanya tentang Syanaz padanya. Apa karena kejadian kemarin? Atau Syanaz sakit?

"Gi, Syanaz gamasuk?" tanya Reyhan.

"Gatau,"

"Yaelah, jutek amat sih Gi, nanya doang, " ujar Reyhan kembali ketempat duduknya.

"Lo ngapain nanya ke Anggi?" kata Novita.

Reyhan menatap Novita heran, "Emang kenapa? Anggi kan sahabatnya Syanaz pasti tau lah Syanaz dimana," ucap Reyhan.

"Terus dapet jawabannya?" tanya Novita.

Reyhan menggeleng," Engga, ada apa sih?" tanya Reyhan penasaran.

"Gue rasa si Anggi berantem sama Syanaz," ujar Novita.

"Kenapa? Masalah apaan? Cerita sama gue Nov," tanya Reyhan bertubi tubi.

Novita menyuruh Reyhan untuk lebih dekat dengannya, "Si Anggi kayanya cemburu sama Syanaz, lo juga jangan cemburu ya Rey, selama lo ga masuk sekolah, Syanaz sering berangkat bareng sama Kak Demian, bahkan ketika istirahat pun Syanaz lebih sering ketemu sama Kak Demian di banding ke kantin sama Anggi," jelas Novita.

Reyhan hanya diam, terlihat sekali wajah kesalnya. Kenapa semuanya jadi begini? Merembet kemana-mana.

Kurang ajar lo Demian - batin Reyhan

♡♡♡

Pijar dengan Naila kini semakin terlihat dekat. Setelah kejadian itu, Naila seperti sudah memberikan signal untuk Pijar mendekatinya. Di luar sekolah pun mereka sering bertemu. Kini mereka berdua tengah berjalan menuju kantin untuk makan siang bersama. Tetapi di jalan Pijar berpas-pasan dengan Novita yang hendak ingin ke kantin juga seorang diri.

"Pijar," panggil Novita.

"Ada apa Nov?" tanya Pijar.

Novita tampak ragu untuk menyuruh Naila pergi duluan, karena ada hal yang harus di bicaran hanya berdua dengan Pijar.

"Kenapa sih Nop?" tanya Pijar lagi yang masih menatap Novita seperti orang bingung.

Naila peka dengan sikapnya Novita bahwa mereka sepertinya ingin berbicara tanpa dirinya, "Kalian mau ngobrol berdua ya? Silahkan aja Nov, biar aku duluan ke kantin," ujar Naila.

"Maaf ya Nai, ga bermaksud ngusir, tapi gue ada perlu penting sama Pijar, sebentar aja kok, janji!" ucap Novita merasa tidak enak.

Naila tersenyum simpul, "Iya aku paham kok, yaudah kalo gitu aku duluan ya," pamit Naila.

"Nanti aku nyusul ya Nai," ucap Pijar.

Novita mulai menarik Pijar agak menjauh dari kantin dan sedikit mengumpat-umpat. Melihat kesana kemari memastikan tidak ada yang menguping pembicaraan mereka berdua.

"Ada apa sih Nov? Penting banget emang?" tanya Pijar yang melihat Novita masih mengendap-ngendap.

Ssssttthhh

"Gue mau nanya sama lo," ucap Novita bisik bisik.

"Nanya apaan?" ucap Pijar bisik bisik juga.

"Bener lo liat si Anggi sama Syanaz berantem kemarin?"

"Iya, gara-gara si Anggi salah paham,"

"Salah paham apaan?" tanya Novita.

Mereka berbicara masih dengan berbisik-bisik. "Ini mau sampe kapan ngomong bisik bisik begini?" kesal Pijar yang masih menggunakan suara samar ke Novita.

Melody is Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang