Part 46

2K 151 15
                                    

M E L O D Y

♡♡♡

Masalah belum juga selesai, Reyhan memutuskan untuk menenangkan pikiran dengan pergi ke bogor. Menginap beberapa hari di Villanya. Hal yang selalu Ia lakukan saat dunianya tengah benar-benar tidak berpihak padanya. Mungkin setelah ini Ia bisa lebih berfikir jernih untuk mencari cara agar dapat maaf dari Syanaz.

Kini Ia hanya melamun di atas batu di pinggir sungai, di tempat yang selalu setia mendengar segala keluh kesahnya. Tempat paling bersejarah baginya.

Dengan menikmati angin yang berhembus sejuk, suara air sungai yang setia menemaninya, serta kicauan burung yang indah membuat hatinya terasa menghangat.

“Gini banget ya hidup gue, banyak amat masalah, baru bahagia sebentar, eh udah anyep lagi aja,” ucapnya.

Huhhh

“Rai, dengerin cerita aku ya? Aku harap kamu bisa denger dan rasain, aku lagi kacau banget sekarang, ditinggalin pas lagi sayang-sayangnya ga enak amat ya?” ucap Reyhan.

“Baru kemarin cerita aku jadian, eh sekarang udah putus aja, aku tau pasti kalo kamu denger kamu ketawain aku, gapapa Rai ketawa aja,” Sambungnya.

Reyhan terkekeh miris melihat dirinya dari bayangan air sungai yang tampak seperti cermin, “Ngomong sendiri terus, cerita sendiri terus, kapan bisa cerita langsung sama kamu Rai, aku bener-bener bakal di sangka orang gila kalo ada yang liat aku bicara sendirian kaya gini” keluh Reyhan.

♡♡♡

Sudah hampir 3 hari Shareen stay di bogor untuk mencari tau tentang dirinya, Gadis itu mulai mengingat-ingat tentang masa kecilnya.

“Arghh, kenapa gue gabisa inget sih! Kaya orang tolol banget!,” Ia terus memaki dirinya sendiri.

Saat ini Shareen mencoba kembali untuk mendatangi sungai tempat Ia di temukan oleh Dimas tepat 7 tahun yang lalu, Ia terus menelusuri sungai itu yang entah ujungnya pun Ia sendiri tak tau, dengan harapan Ia bisa nemuin jawabannya.

Arusnya memang tak sederas ketika Dimas menemukannya tapi Shareen melihatnya bergidik ngeri, “Untung gue ga mati ya, ini arus deres mulu apa ya? ga pernah tenang, ihh serem amat,” gumam Shareen.

Sudah sangat jauh ia menelusuri sungai itu. Lelah. Itu yang Shareen rasakan. Rasanya Ia ingin beristirahat sebentar, namun tanpa sengaja Ia melihat seseorang yang tak asing baginya.

Shareen yang merasa mengenalnya, lantas mendekat ke arah seorang yang tengah duduk di batu itu.

“Woi! lo Rey bukan?” teriak Shareen.

Rey yang terkejut karena ada seorang yang memanggil namanya. Ia pun melihat kearah sumber suara.

“Lo ngapain Reen disini?” tanya Reyhan bingung.

Shareen tak langsung menjawab, gadis itu menghampiri Reyhan, dan ikut duduk di sampingnya.

“Hati-hati,” ucap Reyhan pelan yang membantu Shareen untuk duduk di sampingnya.

Huhhh!

“Lah lo ngapain?” tanya Shareen.

“Gue nanya malah nanya balik,”

“Gue ada urusan,” singkat Shareen.

Reyhan menatapnya bingung, “Urusan apaan sampe kesungai-sungai gini,”

“Ya adalah pokoknya, kepo banget sih! Mahal kalo pengen tau," cetus Shareen.

Reyhan hanya diam pasrah dengan jawaban Shareen yang sangat ketus, "Lo tuh, ngapain kali kaya orang semedi lo di atas batu, bolos lagi,"

Melody is Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang