Part 61

2.3K 173 11
                                    

M E L O D Y

♡♡♡

Selepas pulang sekolah Reyhan tidak langsung mengantarkan Syanaz pulang kerumah, melainkan singgah ketempat dimana pertama kali Ia menyatakan perasaan kepada Syanaz.

Mereka duduk seraya menikmati langit sore yang indah. “Masih inget moment di tempat ini ga?” ucap Reyhan.

“Masih, moment yang gaakan pernah aku lupain,” balas Syanaz.

Syanaz memejamkan kedua matanya merasakan hembus angin sore itu. Reyhan terus memperhatikan wajah gadis yang ada di sampingnya. Sudah lama ia tidak melihat senyum manis yang terpancar dari wajah gadis itu.

Tanpa sengaja Syanaz menoleh kearah Reyhan yang tengah memperhatikannya. Mata mereka bertemu, dan Syanaz memutuskan untuk mengalihkan pandangannya lagi.

“Rey, jangan tatap aku kaya gitu,” protes Syanaz.

“Kenapa? Kan liat pacar sendiri,”

“Aku malu Rey,”

Reyhan tertawa gemas melihat tingkah kekasihnya itu, "Masih aja malu,” ucapnya.

Reyhan bersenandung lagu yang tak asing bagi Syanaz, Syanaz terus mendengarkan nada-nada yang di keluarkan oleh Reyhan.

“Itu kan lagu,”

“Lagu yang kamu tulis,” santai Reyhan.

Syanaz memandang heran, “Kok kamu hafal? Aku baru pernah bawain lagu itu sekali doang tau padahal, ko kamu bisa hafal?” tanya Syanaz ga mungkin ada manusia yang secepat itu menghafal hanya dengan mendengar lagu di putar.

“Aku punya rekamannya,” kata Reyhan santai.

“Hah? Dari siapa?” Syanaz tampak terkejut mendengar pernyataan yang keluar dari mulut Reyhan.

“Raisa,” singkat Reyhan.

“Hah? Siapa dia?” tanya Syanaz.

“Perempuan yang aku sayang, setelah Bunda dan kamu,” jelas Reyahan seraya melirik Syanaz yang tampak mulai bete.

“Oh,” balas Syanaz yang sudah di kuasai rasa cemburu, namun gengsi untuk mengutarakan, padahal Ia sangat penasaran siapa Raisa yang Reyhan maksud? Memang Reyhan ini jahilnya tidak hilang, apa ia tidak takut bila perempuannya marah lagi?

“Kamu gatau Raisa?” tanya Reyhan.

Gadis itu melirik sinis, “Buat apa? Emang penting?” judes Syanaz.

Reyhan tertawa jahil mllihat ekspresi yang menurutnya sangat menggemaskan. Alis gadis itu mengerut, dengan bibi yang di tekuk. “Ko ketawa sih!” kesal Salma.

“Kamu beneran gatau siapa Raisa?”

Syanaz menggeleng gemas. “Pacalnya ciapa ci? Lutunaaa,” ucap Reyhan seraya mencubit gemas pipi chubi Syanaz.

“Rey geli ih, jangan gitu ah,”

Ekspresi Rey langsung berubah seketika. Ia menekuk mukanya mengalihkan pandangannya dari Syanaz. “Ko jadi gitu mukanya?” tanya Syanaz polos.

“Kamu mah, aku nih lagi mencoba sweet loh kaya orang-orang malah di patahin sama kamu, ga suka,” ambek Reyhan.

“Lagian aku gabiasa liat kamu begitu, aneh tau ga, kamu kan galak di kenalnya,” cetus Syanaz. “Cepet kasih tau aku siapa Raisa?” sambungnya.

“Gamau,”

“Rey…. udah dong ngambeknya, harusnya aku tau yang ngambek,” cetus Syanaz. “Apa jangan-jangan kamu selingkuh?” ucapan Syanaz sontak membuat Reyhan kaget sejadi-jadinya.

Melody is Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang