Part 39

2K 147 2
                                    

M E L O D Y

♡♡♡

Hari yang tunggu pun tiba. Syanaz bergegas berangkat lebih awal karena ia tak mau bertemu dengan Shareen dulu. Mereka flight pukul 07.00 pagi, dan seluruh siswa yang ikut serta di dalamnya harus sudah berkumpul di sekolah pukul 05.00 wib.

Tetapi Syanaz sudah berangkat dari rumah pukul 03.45 pagi, dan sudah di sekolah pukul 04.00. waktu itu Ia gunakan untuk tidur di mobil seraya menunggu waktu mereka kumpul.

Ia memilih untuk di antar oleh supirnya, yang sebenarnya Reyhan sudah bilang Ia akan jemput dirinya agar bisa berangkat bareng. Tapi Syanaz menolaknya dengan alesan Ia akan di antar oleh Papahnya karena Papahnya yang meminta. Mau tak mau Reyhan mengiyakannya.

Shareen yang berusaha bangun lebih pagi dari biasanya agar dapat berpamitan kepada saudaranya merasa bangun pagi-pagi kali ini sia sia, karena kata Papahnya Syanaz sudah pergi sejak sejam yang yang lalu.

"ko Naz ga pamitan dulu ke adek Pah?" kesal Shareen.

"Adek masih tidur tadi, gaenak mungkin Naznya mau bangunin adek," kata Dimas.

"Harusnya Naz kumpul kan jam 05.00 Pah, sekarang masih jam 04.45, Naz berangkat pagi banget,"

"Tadi katanya Naz harus nemuin Missnya dulu sekalian mau latihan sebentar,"

"Ahh yauda deh adek balik lagi ke kamar,"

"Adek gausah ikut dulu ya Papah flight jam 09.00 nanti buat dampingi Naz," jelas Papahnya.

Baru saja Shareen hendak balik kekamarnya dengan jalan yang masih sedikit pincang, mengurungkan niatnya dan berbalik menghadap Dimas.

"Yahh Papah, ko adek ga ikut, adek udah packing," keluh Shareen.

"Adek masih sakit, Papah gamau nanti adek kenapa-napa, adek nurut yah sama papah,"

"Papah gaasik,"

Shareen kembali ke kamarnya dengan perasaan kesal. Bagaiman tidak kesal? Ia sudah bangun pagi-pagi ingin berpamitan dengan Syanaz tapi Syanaz malah sudah pergi lebih dulu. Belum lagi Ia sudah packing menyiapkan segala keperluanya untuk menonton Syanaz perfome mendadak tidak diizinkan oleh Papahnya karena dirinya habis kecelakaan kemarin.

Dimas memaklumi sikap anaknya, karena ga cuma sekali dua kali Ia menghadapi Shareen bila sedang seperti ini. Pikirnya nanti juga reda sendiri.

Reyhan yang baru sampai di sekolah, heran melihat mobil Syanaz sudah terparkir di luar sekolah, lantas Ia menghampiri mobil itu.

Tok tok tok

Reyhan mencoba mengetok kaca pintu pengemudi mobil Syanaz. Dan menampakan Pak Tono supir pribadinya Syanaz dan Shareen. Lalu Ia melihat ke kursi penumpang terdapat Syanaz yang tengah terlelap pulas.

"Loh Mas Rey, mau nyari non Syanaz ya? Saya bangunkan dulu ya mas," ucap Pak Tono.

"Gausah Pak, biarin aja, nanti aja Pak di banguninya sekarang baru jam segini, bangunin pas waktunya aja ya Pak," pinta Reyhan lalu meninggalkan Syanaz beserta supirnya untuk masuk kedalam sekolah dan memakirkan mobilnya.

Kenapa kamu bohong Sya sama aku? - batin Reyhan.

Setelah itu Syanaz terbangun karena alarm di handphonenya berbunyi.

Hwuahh

Gadis itu menggeliuk merenggakan otot-otot di tubuhnya dan mulai menyaddrkan dirinya beberapa menit, "Pak bantu keluarin kopernya ya," pinta Syanaz.

Melody is Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang