Part 65

1.8K 124 1
                                    

M E L O D Y

♡♡♡

Kini Shareen tengah bersiap-siap ingin pergi bersama Syanaz, Anggi, Novita, serta Naila. Sebelum pulang sekolah mereka sudah janjian akan jalan-jalan ke mall. Lebih tepatnya mengantar Anggi yang ingin membeli keperluan untuk camping besok.

Shareen keluar dari kamarnya, ia juga sudah ijin kepada Ayahnya melalui telfon karena sepertinya lembur. Ia beranjak ke kamar Bundanya, tapi ternyata Bundanya sedang tertidur, lalu ia melewati Rey begitu saja yang tengah menonton televise dengan santai.

“Heh, mau kemana lo malem-malem?” tanya Reyhan seraya mengubah posisinya menjadi posisi duduk.

“Mau ke Mall,” ucap Shareen.

“Udah malem, bukannya packing buat besok, istirahat, malah kelayapan,”

“Apasih, orang gue udah beres, lagian gue pergi ga sendiri sama Syanaz dan yang lainnya,” cetus gadis itu merasa kesal, "Heh lagian ini masih sore," sambung gadis itu menujukan jam pada layar ponselnya yang menunjukan pukul 19.30 WIB.

“Dan yang lainnya itu siapa?” tanya Reyhan lagi.

Shareen tak habis fikir, seposesif ini ternyata seorang Reyhan Baskara. “Heh om om kepo, gue tegesin ya, temen gue di sekolah selain Syanaz dan kawan-kawannya siapa lagi?”

“Sembarangan lo ngatain gue om om, baby face gini,”

“Babi Face kali, udah ah gue mau jalan udah ditungguin gue,” Shareen bergegas berjalan keluar.

“Sialan lo, Tunggu bentar,” Reyhan buru-buru mengambil kunci motor serta jaketnya yang tergeletak di meja ruangan itu.

Sementara Shareen tak memperdulikannya, ia keluar hendak memanggil supir yang biasa mengantarnya kesekolah. Dan betapa terkejutnya Shareen, melihat Reyhan sudah berdiri di belakangnya dan menuju ke garasi untuk mengambil ducatinya.

“Heh Reydut, yang bener aja masa lo ikut!” cetus Shareen.

“Geer lo, gue cuma mau nganter lo,” ujar Reyhan berjalan ke garasi.

“Gue bisa sama supir, ga perlu di anter sama lo,”

“Supirnya kerja dari pagi sampe sore doang, kalo malem dia balik lah punya anak istri dirumah,” Ucap Rey yang kini sudah menaiki ducatinya.

Shareen sampe lupa, sekarang Ia sudah tidak tinggal bersama Dimas. Mungkin Shareen terbiasa dengan Pak Tono yang kerja dan tinggal di rumah Dimas.

“Yaudah, gue kan bisa pake taxi online,” kata Shareen.

“Bawel lo, gaada lo naik-naik kendaraan umum malem-malem, udah cepet naik,”

“Tapi bener kan lo cuma nganter? Gue gamau diintilin om Reydutttt,” rengek Shareen.

“Sekali lagi lo panggil gue Om, lo bawa ni ducati sendiri, panggil gue abang,”

“Boleh! Sini gue bawa ducati lo,” tantang Shareen.

“Malah nantangin, cepet naik ah, tar lo kemaleman lagi,”

Shareen pun menuruti Reyhan, kini mereka berdua menuju tempat yang sudah di janjikan oleh teman-temannya.

♡♡♡

Sementara Syanaz tengah memakai sepatu melihat Dimas yang baru saja pulang dengan keadaan yang terlihat sangat melelahkan. Dimas melepaskan sepatunya di samping Syanaz.

“Tumben Pah, beberapa hari ini papah pulang telat terus, sibuk banget ya Pah?” tanya Syanaz yang sudah beres memakai sepatunya.

Bukannya menjawab Dimas malah menanyakan kembali kepada Putrinya yang sudah rapih.

Melody is Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang