Part 80

1.6K 120 9
                                    

M E L O D Y

♡♡♡

Setelah latihan selesai, mereka semua kembali kekelas untuk bersiap-siap pulang kerumah masing-masing.

“Rey,” panggil Syanaz.

“Kenapa?”

“Aku boleh kerumah?”

“Ya boleh dong, ayok bareng aku aja,”

Reyhan menggandeng tangan Syanaz, tetapi di tahan oleh Syanaz.

“Tunggu dulu Rey,”

“Kenapa lagi?”

Tiba-tiba Anggi menghampiri Syanaz. “Ayok jadikan jenguknya? Rey gue sama anak-anak mau jenguk Shareen,” ujar Anggi.

“Iya Gi jadi, aku pulang bareng Anggi, kamu duluan aja aku gapapa,” kata Syanaz.

“Kalian mau jenguk Reen?” tanya Reyhan

“Gapapa kan? Kalo aku sama anak-anak yang jenguk Reen?” tanya Syanaz meyakinkan.

“Iya Gapapa,”

“Kalian berdua?” tanya Reyhan

“Engga, sama Novita, Naila, Bunga juga,”

“Bunga belum flight?”

“Belum Rey, habis jenguk Shareen baru flight dia,” kata Anggi.

“Oke, hati – hati ya kalian, kalo gitu aku duluan,”

“Kamu langsung pulangkan?” tanya Syanaz.

“Aku kayanya mampir ke kantor Ayah dulu, ada yang harus aku bahas ke Ayah,”

Syanaz memahami maksud kekasihnya itu, iya pun segera pergi untuk kembali kerumah terlebih dahulu mengganti pakaiannya lalu bertemu dengan teman-temannya di halte yang tak jauh dari rumah Reyhan.

♡♡♡

Sesampainya Syanaz di rumah, Syanaz melihat Ayahnya yang sedang duduk di ruang tamu, seperti habis menelpon seseorang.

“Assalamualaikum,” ucap Syanaz.

“Waalaikumsallam,” jawab Dimas.

Setelah bersalaman Syanaz hendak langsung menuju ke kamarnya.

“Naz, Papah mau ngomong,” ujar Dimas.

Itu membuat Syanaz yang berniat ke kamar beralih kembali menghadap Dimas dan duduk tepat di samping Dimas.

“Iya Pah?”

“Lusa kita berangkat ke Singapore, semua sudah Papah persiapkan, kita han-” ucap Dimas.

“Pah,” Syanaz memutuskan perkataan Papahnya. “Aku baru aja di tunjuk buat ngisi acara di sekolah, acaranya lusa juga Pah, apa kita gabisa pergi setelah acara selesai?” pinta Syanaz.

Dimas mencoba memikirkan semua permintaan Syanaz.

“Belum lagi Shareen, Papah tega ninggalin Shareen yang keadaan masih belum baik?” lanjut Shareen.

“Yasudah kalau gitu, setelah acara di sekolah selesai, tidak ada negosiasi apapun lagi ya, kasian om Andre sudah mengurus semuanya, karena Papah sayang Shareen Papah gamau lihat di lebih menderita,” ucap Dimas.

“Iya Pah,”

“Papah gamau pamit ke Shareen?” tanya Syanaz.

“Papah akan pamit, hari ini juga om Anton mengajak Papah untuk ketemu diluar,”

Melody is Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang