Part 19

2K 129 1
                                    


M E L O D Y

♡♡♡

Hari demi hari berlalu. Kondisi Shareen pun terlihat sudah jauh lebih membaik. Shareen pun sudah di perbolehkan pulang dari rumah sakit hanya saja belum di perbolehkan untuk beraktivitas terlalu berat oleh Dimas, termasuk untuk berangkat ke sekolah.

Sementara Syanaz dan Reyhan yang semakin dekat membuat hati Bunga tak karuan. Waktunya dengan teman-temannya pun semakin kurang, karena Reyhan lebih sering bersama Syanaz. Sering kali Ia melihat Reyhan lebih memperhatikan Syanaz di banding dirinya dan teman-temannya.

Latihan pensi pun berjalan dengan lancar, tidak ada hambatan apapun. Kini mereka tengah beristirahat santai di ruang music untuk beberapa menit dan akan lanjut latihan. Syanaz terlihat tengah fokus pada ponselnya, walau sering kali di ganggu oleh Reyhan agar gadis itu marah padanya. Alih-alih bukan terlihat seram, melainkan menggemaskan. Tentu, pemandangan itu tidak terlewat oleh penglihatan Bunga yang sedari tadi terus memperhatikan mereka.

“Ayok! ayok! latihan lagi, waktu udah mepet, biar cepet beres,” Sewot Bunga yang sudah tak tahan karena melihat Reyhan dan Syanaz yang semakin terlihat asik dengan dunia mereka sendiri.

“Kalem napa Bung, cape ni jari gue kriting yang ada,” protes Pijar.

“Tau lo Bung tumben amat dah semangat latihan,” ujar Dani.

“Tar kalo Miss Lia masuk, lo semua kena semprot mau? Gue si ogah!,” sinis Bunga.

Ceklek

Benar saja, tiba-tiba pintu terbuka tanpa di ketuk terlebih dahulu. Walau sudah sering terjadi, tetap saja membuat mereka sedikit terkejut.

“Miss ketok dulu dong, biar saya ga kaget,” ujar Reyhan.

“Tau ni Miss kalo saya jantungan gimana?” lebay Pijar.

Miss Lia berjalan santai masuk mendekati anak-anak itu berkumpul tanpa menutup kembali pintu ruangan itu.

“Ga sempet! Saya Cuma mau manggil Rey sama Syanaz, kalian ikut saya ke ruangan vocal,” ujar Miss Lia.

Reyhan dan Syanaz hanya saling tatap bingung. Akan ada hal apa yang akan menanti mereka? hal buruk? atau hal baik? Semoga hal baik deh yah.

“Sekarang Miss?” tanya Reyhan.

“Abad depan! ya sekarang dong Reyhan, cepat!” kata Miss Lia.

Syanaz dan Reyhan akhirnya keluar dari ruangan itu menuju ruang vocal seperti apa yang tadi Miss Lia katakan. Baru saja Miss Lia ingin menutup pintu, suara Bunga mengalih perhatiannya.

“Mau ngapain Miss? Ko mereka berdua doang?” tanya Bunga.

“Ih kamu cantik-cantik kepo yah,” ucap Miss Lia dan langsung menutup pintu itu rapat-rapat.

Bruk!

Bunga dengan rasa penasarannya yang tinggi, berniat untuk membuntuti mereka. Terlebih lagi hal yang menyangkut antara Reyhan dan Syanaz selalu membuat perasaannya gelisah.

“Mau kemana?” ucap Novita seraya menahan pergelangan tangan Bunga.

“Gausah kepo lo, bukannya tadi ngajak latihan lagi,” ucap Demian tiba-tiba.

Demian juga sebenarnya merasa sedikit kesal, dan Ia jelas tau bagaimana perasaan Bunga, karena hal itu juga Ia rasakan sekarang. Tapi, mau bagaimana lagi? Ia harus tetap terlihat biasa saja, terutama di hadapan Pijar dan Dani. Dengan raut wajah yang kesal akhirnya  niat Bunga terurungkan untuk menyusul Reyhan dan lanjut latihan.

Melody is Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang