Part 17

2.1K 139 13
                                    

M E L O D Y

♡♡♡

Jam istirahat pun tiba, Bunga dan Pijar segera ke uks karena Novita sudah memberitahu di grup chat pribadi mereka tentang keadaan Reyhan.

Ceklek

“Reyhan gimana Nov? Dia gapapa?” ucap Bunga yang baru masuk ruang uks dengan khawatir bersama dengan Pijar.

“Gapapa Bung, demamnya udah mereda tadi udah di kasih obat sama petugas uks,” ucap Novita.

“Lo telat makan ya? kan udah dibilang jangan telat makan Rey,” omel Bunga kepada Reyhan dengan nada bicara yang sedikit panik.

“Ngga Bung, gue makan teratur kok," ucap Reyhan.

"Terus kenapa? ko bisa sampe pingsan?" tanya Bunga.

"Gatau gue, bangun-bangun badan gue udah panas aja, lemes juga,” jelas Reyhan.

“Apa gue bilang, lo tu emang sakit, bilang kaga, kaga, jelas-jelas muka lo pucat banget tadi pagi,” Oceh Pijar.

“Lain kali kalo lo udah ngerasa demam atau gaenak badan jangan di paksain masuk sekolah ya Rey,” ucap Bunga.

“Iya Bung, thanks ya kalian selalu care sama gue,” ucap Reyhan yang bersyukur di pertemukan oleh teman-teman yang baik seperti mereka.

“Santai Rey, kita ini udah kaya keluarga, Iyakan Pitak?Bunga?” ucap Pijar seraya merangkul Novita yang berada di sebelahnya.

Tanpa menepis rangkulan Pijar, Novita protes karena panggilannya tak pernah ubah, "Bisa panggil nama gue yang bener ga sih Jar?" kesel Novita.

"Itu panggilan sayang dari gue, Nopitak," jelas Pijar, “Eh, tapi lo berdua udah denger belum berita tentang Shareen?” tanya Pijar kepada Novita dan Reyhan.

Pijar adalah sumber informasi dari segala informasi~

“Kenapa Jar?” tanya Novita.

“Kata my Nailla Andhini, dia kecelakaan ketabrak mobil semalem,” kata Pijar.

Deg

Sontak ini membuat Novita dan Reyhan cukup sedikit kaget. Entah kenapa, Reyhan tiba-tiba merasakan dadanya terasa sakit seperti terkena bogeman yang cukup keras.

“Ko bisa? Terus dia gimana?” ucap Reyhan khawatir.

"Panik banget Rey," ucap Novita.

Bunga juga yang melihat hal itu cukup terheran, bukannya Reyhan sangat benci terhadap Shareen karena sifatnya yang kurang ajar baginya walau Ia adalah kembaran Syanaz.

“Kata My Naila, sekarang dia udah membaik si, tapi sekarang dia di rawat di rumah sakit Harapan Kasih,“ jelas Pijar yang membuat hati Reyhan cukup lega mendengarnya.

“My Naila, my Naila, emang udah di terima sama dia?” cetus Novita.

“Kan Calon Pitak, support napa,” kesal Pijar.

Bunga yang sedari tadi penasaran dan terus memperhatikan wajah Reyhan yang tampak cemas setelah mendengar kabar Shareen mencoba bertanya ke Reyhan.

“Lo kenapa? Ko kaya panik banget?” tanya Bunga.

"iya," kata Novita.

Reyhan pun heran dan tidak tau perasaan apa ini, kenapa Ia mencemaskan keadaan Shareen? dan kenapa dadanya tadi tiba-tiba terasa sakit seperti terkena bogeman keras karena mendengar kabar itu, kenapa? Ia sendiri pun tak tahu kenapa bisa merasakan perasaan yang seperti itu.

Melody is Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang