Part 71

1.8K 131 4
                                    

M E L O D Y

♡♡♡

"LO BISA TENANG DULU GAK!" bentakan Dani berhasil membuat Reyhan terdiam seraya meremas benda yang Ia temuin dan mencium benda itu.

"Gue tau lo kahawatir, gue juga sama Rey, Tapi kita gabisa berspekulasi Reen jatuh kesana, kita kembali keperkemahan," kata Dani.

Reyhan menatap tak percaya Dani, "Lo gila? lo mau balik ke perkemahan sementara kembaran gue belum ketemu!" ucap Reyhan.

"Lo bisa gausah pake emosi? Kita balik ke perkemahan laporan sama yang lainnya buat hubungin tim sar," jelas Dani.

Reyhan hanya menatap nanar jurang di bawah sana, apa benar Shareen terjatuh ke bawah sana? Rasanya ingin melincat kebawah dann mencarinya seorang diri. Namun apa boleh buat, Dani mencengkram lengannya untuk ikut kembali ke perkemahan.

Di jalan menuju ke perkemahan, samar-samar Dani mendengar seperti ada seseorang yang nangis, "Lo denger Rey?" tanya Dani.

Reyhan yang sudah kalut dengan pikirannya dan energinya juga sudah habis untuk memikirkan hal lainnya hanya diam tak menggubris Dani yang mendekat ke arah pohon besar di hadapannya. Sementara Reyhan hanya bisa memandang benda yang Ia temui tadi seraya berharap pemiliknya tidak kenapa-kenapa.

Dani mendekat dan terus menajamkan telingannya. Ada sedikit ragu di dalam dirinya, namun rasa penasarannya lebih besar di banding rasa takutnya.

Hiks! hiks! hiks!

Dani melihat seorang gadis yang tengah menangis terduduk berpakaian kotor seraya menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Dani mencoba memegang bahu gadis itu.

“Plis, jangan ganggu gue, pliss, pliss, gue ga ngapa-ngapain, jangan ganggu, hiks hiks,” teriak gadis itu seraya terus menangis ketakutan.

“Reen, ini gue Dani,”

Gadis itu membuka matanya perlahan yang sudah basah dan sedikit sembab karena lamanya ia menangis. “Lo bukan Dani jadi-jadian?” lirih gadis itu.

“Gue Dani Bramantyo, tuan putri,”

Tanpa berucap kembali gadis itu langsung memeluk pria yang ada di hadapannya saat ini seraya berterimakasih. Akhirnya Ia bisa menemukan gadis itu dengan selamat.

“Dan, gue takut, gue takut disini gelap banget, hiks,” ucap Gadis itu.

Dani mengelus pelan punggung gadis itu, “Lo tenang ya, jangan nangis lagi, udah ada gue disini,”

Merasa Danibtak kunjung kembali, Reyhan menghampiri dengan rasa kesal, di situasi seperti ini bukannya langsung kembali keperkemahan lalu menghubungi tim sar tapi lelaki itu malah entah ngapain.

"Lo ngapain sih an- Shareen?" ucap Reyhan yang hampir saja mengeluarkan kata-kata kasar.

Shareen yang melihat Reyhan melepas pelukan Dani dan beralih memeluk Reyhan ," Reyy, gue takuttt,hiks" begitupun Reyhan yang memeluk erat Shareen. Untunglah ketakutannya tidak terjadi.

"Lo kenapa bisa sampe disini, Reen?" tanya Reyhan melepaskan pelukannya.

Reen hanya diam menatap Reyhan nanar. Dani terfokus pada luka di lutut gadis, "Kaki lo kenapa?" tanya Dani khawatir, Reyhan yang melihatnya pun memeriksanya.

Awwsss

Gadis itu meringis, "Gue jatuh," lirih gadis itu.

"Sekarang kita balik ke tenda yah? Mereka disana juga khawatir sama lo nanti kita obatin lo," kata Dani mencoba membangunkan gadis itu di bantu dengan Reyhan.

Melody is Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang