Kenan berdiam di hadapan lemari nya,ia bingung ingin memakai baju apa untuk sekolah.
Di Starlight itu di bebaskan memakai baju apa saja,asal sopan,dan terkadang jika ada hari spesial atau acara,mereka akan memakai seragam.
"Ini aja lah," Putus Kenan,ia mengambil kaos pendek berwarna putih,lalu ia padukan dengan jaket hitam nya.
"Oke," Merasa diri nya sudah rapi,ia mengambil tas nya,meminum susu coklat yang sudah ia siap kan tadi,lalu memasukan botol minum nya ke tas.
Setelah itu ia berlari menuju pintu untuk mengambil sepatu nya, lalu pergi ke garasi,hari ini ia akan naik sepeda saja,mereka pun sudah janjian.
Ia memakai sepatu nya dengan cepat, lalu membuka pintu garasi, ia mendorong sepeda nya keluar dari garasi itu.
Saat menginjak kan kaki nya di luar garasi,suara orang yang sedang ribut terdengar.
"Gua yang pencet bell!"
"Engga, aku!"
"Gua duluan mi!"
"Aku dulu!"
"Halah,gua dulu!"
"Ck,apa sih!kamu ngalah dong andri,giliran!"
"Malas,minggir lo bocil!"
"Engga!"
Andriano dan Miane berebutan untuk memencat bell rumah Kenan,mereka saling tarik menarik,bahkan sepeda kedua nya di biar kan begitu saja terjatuh ke tanah.
Gistara menutup mata nya,ini masih pagi.
"Astaga,ini masih pagi.." Lirih Gistara,ia menghela nafas lelah.
Kenan menatap orang-orang itu dari depan garasi,jarak pintu depan dengan garasi itu tak begitu jauh dan tak juga dekat,apa mereka tak melihat nya?ia mencoba mendekati ketiga orang itu.
"Gistara" Panggilan Kenan membuat Gistara terperanjat kaget, ia hampir terjatuh dari sepeda nya.
"Astaga,kenan!" Gistara memegang dada nya, panggilan Kenan itu menurut nya sangat tiba-tiba, perempuan itu menoleh pada Kenan di sebelah nya,remaja laki-laki itu menatap kedua manik gistara,ia menahan tawa nya saat melihat Ekspresi lucu gistara ketika terkejut.
"Hah?kenan?" Andriano dan Miane menghentikan aktivitas berebut mereka,kedua manusia itu menoleh dengan serentak ke arah Kenan dan Gistara.
"Sorry.." Kata Kenan,Gistara masih memegangi dada nya.
"I'ts okey,no problem" Gistara mengangguk.
"EKHEM!" Andriano berdehem,mereka menoleh pada remaja itu.
"Oke, karena bapak Kenandra sudah tiba,maka mari kita berangkat sekolah" Andriano menegak kan Sepeda nya yang tadi ia biar kan saja tergeletak di tanah,tadi Saat hendak memarkir sepeda nya,Miane sudah turun lebih dulu untuk memencet Bell kenan,hal itu tak Andriano biar kan,ia ingin diri nya yang memencet bell Kenan,maka dari itu ia berlari lalu meninggalkan begitu saja sepeda nya.
"Balap lagi?" Tanya Kenan,hal itu mendapat tatapan malas dari Andriano.
"Ngeledek lo ken," Kenan terkekeh saja.
"Ayo,sekolah!" Miane dan Gistara sudah lebih dulu berada di depan,kedua perempuan itu menikmati pagi kamis nya.
Kenan dan Andriano mengejar kedua nya,saat jarak mereka sangat dekat di situ lah di mulai nya percakapan,ini waktu pagi mereka,jalanan komplek sepi,jadi mereka bebas mau berkendara sampai ke tengah jalan pun, wkwk ga baik.
"Eh,traktiran kemarin belum,gimana pas pulang sekolah aja ntar gua traktir?" Ujar Andriano.
"Oh iya,gua sih ngikut aja,ndri" Jawab Gistara, perempuan itu menatap langit pagi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY?(K.K)
Random!DON'T COPY! Tak ada yang spesial, hanya menceritakan seorang remaja dengan jiwa yang selalu di paksakan untuk kuat melawan kejam nya dunia, lalu jiwa rapuh itu di pertemukan oleh jiwa-jiwa yang di dalam nya memiliki sejuta kebahagiaan. "Tanpa kalia...