WHY-16

160 33 5
                                    

HAPPY READING!
-----------------------------------------------------------------

Bruk

Andriano tergeletak di lantai kamar itu,ia memukul-mukul lantai untuk menyalurkan sakit perut nya akibat tak berhenti tertawa.

"Andri,jangan gitu.." Evara berekspresi antara kasihan dan ingin tertawa.

"Gua ga kuat Va,tolong.." Andriano cekikian di lantai, ia sampai menangis.

"Hey,kalian kenap-"

"Mia..mia-" Andriano tak mampu berkata-kata,ia terus menerus tertawa.

Dan evara?mata gadis itu berair akibat menahan tawa nya.

"Eh,Mia ma-ASTAGA MIA!" Gistara terperanjat kaget saat melihat Miane di ambang pintu,sedetik kemudian gadis itu tertawa, jadi ini alasan mengapa Andriano tertawa sampai setengah mati?

Lagi-lagi Andriano kembali tertawa,sungguh ia tak bisa mengendalikan diri nya.

Evara,gadis itu bergeser masuk ke dalam kamar,ia tak bisa menahan tawa nya lagi,ia akhirnya tertawa di pojokan,ia tak mau Miane melihat nya, takut gadis manis itu akan menangis lagi.

"Ini.." Miane meletakkan tas Gistara di atas meja dengan lesu,ia cemberut,mata nya pun merah karena habis menangis.

"Udah!" Miane berteriak, ia tak melihat bahwa Kenan sedang tidur.

Kenan terusik dalam tidur nya ketika mendengar suara ribut-ribut,ada apa lagi?ia perlahan bangun,mengucek mata nya, lalu sedikit menguap,mungkin belum ada ia tertidur 1 jam.

Lalu ia merubah posisi nya duduk walau kepala nya sedikit berat,dan ia sangat terkejut ketika melihat salah seorang gadis di dalam kamar nya.

"Astaga-Mia?lo kenapa.." Kenan menahan tawa nya,hey ia baru bangun,lalu langsung di perlihatkan pemandangan ini?astaga.

Mereka ini memiliki selera humor yang sangat receh,terutama Andriano.

Gila sudah ia jika di hadap kan dengan situasi selucu ini.

Bagaiman mereka tak tertawa,Miane saat ini hampir sama nya dengan anak babi yang sedang berkubang dalam lumpur.

Ia sudah mencuci kaki tadi,maka nya ia bisa masuk ke kamar Kenan.

"Lo kenapa mi?kok bisa gini?" Gistara mendekati Miane.

"EUM,MAMA!" Miane kembali menangis.

"Eh,udah mi jangan nangis.." Gistara menenangkan Miane,gadis berkaca mata itu dengan cepat mengambil handuk dan pakaian nya.

"Eum!aku mau mandi!" Dengan masih menangis dan dengan perasaan sebal ia pergi menuju kamar mandi Kenan,ia sudah tahu letak kamar mandi Kenan di mana.

"Astaga, dia kenapa bisa gitu?" Kenan tertawa kecil,ia masih bertanya-tanya, mengapa Miane bisa seperti itu?

"Eh, sumpah gua ga kuat banget gila.." Andriano merubah posisi nya duduk,ia masih tertawa saat melihat Evara yang tertawa sendiri di pojokan.

"Udah udah,haduh.. capek," Evara memegangi perutnya yang sakit akibat tertawa.

"Eh,ceritain kok bisa gitu!" Gistara mengguncang tubuh Andriano,ia sangat ingin mendengar nya.

"Jadi gini,"

Flashback on

Miane dan Evara menaiki tangga rumah Gistara,mereka ingin mengambil barang Gistara yang berada di kamar nya.

Saat hendak masuk ke kamar Gistara,Evara mengatakan bahwa Miane saja yang masuk,lalu gadis berkaca mata itu masuk ke dalam kamar Gistara, sedangkan Evara menunggu di depan kamar.

WHY?(K.K)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang