WHY-17

181 34 2
                                    

Bruk

"Gua-"

"Cepat cerita."

Kenan menggaruk pelipis nya,salah nya juga karena tak menceritakan hal yang satu ini kepada mereka.

Mereka berlima kini berada di kamar Kenan,mengapa?karena ingin meminta kejelasan.

"Iya gua cerita, tapi lepasin ini.." Kenan menunjuk leher nya,tangan Andriano mencekik diri nya.

"Ouh,oke.." Andriano menyengir seraya menjauhkan tangan nya.

"Cepat cerita,"

Kenan mengubah posisi nya menjadi duduk di pinggir ranjang bersama Andriano.

Gistara duduk di kursi belajar nya,Miane duduk di lantai,dan Evara bersandar di dinding.

"Dengarin gua ya," Kenan mengambil ancang-ancang untuk bercerita.

"Lima tahun yang lalu, tepat nya saat gua masih kelas tiga SD,mama berencana buat menghabisi nyawa gua," Ia paham tatapan yang sahabat-sahabat nya tunjukan,itu tatapan terkejut,sedih,dan marah.

Ia tahu sahabat-sahabat nya ini juga marah pada mama nya,setelah mendengar ungkapan nya tentang bagaimana wanita itu,apa saja yang wanita itu lakukan pada nya, sahabat-sahabat nya itu pun akhirnya menaruh rasa 'KESAL' pada wanita bernama 'MILA' itu.

"Di depan mini market Gfresh,"

"Huh?di tempat umum?gila aja," Gistara tertawa kecil seraya mengatakan itu.

"Iya,"

"Lo di apain sama wanita sok keras itu?" Andriano bertanya dengan nada kesal.

"Cekik,"

"APA?!" Evara merosot ke lantai,gadis itu terkejut.

"Ya,sampai di mana mama lo datang,dia langsung bawa gua masuk ke mobil,di dalam mobil gua ga tau ngapain..Mungkin gua pingsan,"

"Dulu juga mama lo mau angkat gua jadi anak nya,tapi karena papa..jadi nya ya-"

"AAGH,HARUS NYA IYA IN AJA,HARUS NYA LO MAU!" Andriano mengguncang tubuh Kenan.

"Andri-"

"JADI NYA GUA ADA TEMEN DI RUMAH,HAAAAA!" remaja itu berguling di atas kasur Kenan.

"Ndri,astaga itu seprai nya jadi berantakan.." Gistara melirih,lihat lah sekarang kasur yang semula nya rapih kini menjadi berantakan.

"Ayo..tinggal di rumah gua aja,ya?" Andriano memasang wajah memelas,ia memohon pada Kenan.

Namun Kenan hanya tersenyum,hanya respon itu yang selalu ia berikan ketika remaja itu meminta hal yang sama.

"Ayo la-"

"Awas lo!" Gistara mendorong Andriano,remaja itu pun bergeser dengan paksa.

"Bantuin va," Evara pun mendekat,ia membantu Gistara merapihkan kasur Kenan.

Evara melirik Andriano yang hanya diam saja,apa remaja itu tak ada niatan untuk membantu mereka?ini kan juga ulah nya.

"Bantuin!" Evara menyenggol remaja laki-laki itu, dengan malas-malasan ia pun terpaksa membantu.

"Iya.."

Miane hanya sibuk memandangi,ia sudah mengantuk,maka dari itu Gistara tak meminta gadis itu untuk membantu mereka,lagian jika gadis itu sudah mengantuk jangan ada yang coba-coba untuk mengusik nya.

"Tarik nya ke sini,andri.." Evara menatap remaja menyebalkan itu dengan malas.

"Udah gua tarik,Eva.." balas nya.

WHY?(K.K)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang