"Lo punya perasaan lebih ke gua ya, Ken?"
Deg
Jantung nya seolah pindah dari tempat, darah nya berdesir hebat, nafas nya tercekat.
Ingin hilang
Gistara mengalihkan pandangannya dengan cepat dari Kenan, ia mengumpati diri nya sendiri.
'Bodoh lo Gistara!'
"Sorry sorry, maksud gua-"
"Maaf.." Kenan memotong ucapan Gistara dengan kata satu ini, entah apa maksudnya ia meminta maaf.
'Kenapa minta maaf sih, gua butuh jawaban bukan maaf! lagian lo ga ada salah, batu!' batin Gistara menggerutu.
"Maksud gua-"
"Gua juga ga tau, Ra."
Gistara mengerutkan dahi nya "maksud lo?"
Kenan mengedikan bahu nya "This feeling suddenly existed."
Tubuh nya seolah tersambar petir, detak jantung nya benar-benar berpacu dengan cepat saat ini, darah nya pun berdesir hebat.
'Gua mimpi apa, Ken?'
Kenan menoleh sejenak ke arah gadis yang terdiam di sebelah nya itu, ia sedikit menyunggingkan senyum nya, ia tahu Gistara pasti sangat terkejut dengan ini.
Tapi satu pertanyaan di benak nya, dari mana gadis ini tahu?
"Lo serius?"
Pertanyaan macam apa ini?
Kenan mengedikan bahu nya "manurut lo?"
Gistara tak menjawab, ia ingin berteriak dan memberitahu ini pada seseorang.
"Oke, i'm pleased to hear it, really." Gistara menundukan kepala nya, ia sebisa mungkin menyembunyikan apa yang ingin ia keluarkan.
"Thank you," Kenan menganggukan kepala nya, setidak nya ia merasa lega karena sudah mengungkapkan ini walau sangat tiba-tiba.
Dan ia takut dengan jawaban nya.
"And sorry,"
Kenan kembali menoleh kan kepala nya pada Gistara.
"For what?"
Gistara tersenyum ke arah Kenan, walau ini sudah membuat tubuh nya bergetar tapi akan ia ungkapkan "Because i also have the same feelings for you, Ken."
"Gua pikir gua sendirian, ternyata engga." Gistara terkekeh.
"Sorry ya, karena sudah menaruh rasa tanpa izin." lanjut nya dengan senyum yang begitu manis.
Senyum yang mampu membuat Kenan gila.
*****
Seorang remaja laki-laki berjalan dengan cepat di koridor, mata nya gencar mencari seseorang.
Tujuan nya cuma satu, Andriano.
"Ck, sial." decak remaja itu dengan langkah kaki yang terus ia percepat, yang tak lain dan tak bukan adalah Kenan.
Sampai di mana, akhirnya ia menemukan orang yang ia cari. Orang itu tengah berjalan menuju area taman.
Dengan cepat orang itu ia tarik untuk menjauh dari tempat sebelum nya, karena ia tak mau ada satu orang pun yang akan mendengar percakapan mereka nanti.
"Lepasin gua sial- Ken?" Andriano sedikit melotot kan mata nya saat melihat siapa pelaku yang sudah menarik nya tadi.
"Ck, gua cariin dari tadi-"
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY?(K.K)
Random!DON'T COPY! Tak ada yang spesial, hanya menceritakan seorang remaja dengan jiwa yang selalu di paksakan untuk kuat melawan kejam nya dunia, lalu jiwa rapuh itu di pertemukan oleh jiwa-jiwa yang di dalam nya memiliki sejuta kebahagiaan. "Tanpa kalia...