WHY-26

81 17 1
                                    

“Minimal semangatin lah,” ucap Andriano di sambungan video call itu.

“Tetap menyerah, Andri!” seru Miane.

“Jangan semangat!” sahut Evara.

Andriano kini tampak berdecak, bahkan remaja itu sempat memukul layar handphone dengan bantal nya.

“Ga waras!” cecar nya.

“Ayah peri sama ibu peri pasti masih waras, ayo semangatin gua” pinta Andriano.

“Semangat,”

“Semangat, Ano!”

“Nah, gua tau mereka masih waras!” Andriano bertepuk tangan.

Cerita nya remaja itu menelfon para sahabat nya untuk di semangati, karena begitu lah Andriano, ia sedang tak mood latihan piano.

Lalu remaja itu melihat jam di layar handphone nya, dan tenyata ia sudah telat karena jam telah menunjukkan pukul 19.26, seharusnya ia sudah berangkat dari pukul 19.10.

“Anjay gua telat, gua mau berangkat!” kata nya, terlihat di layar remaja itu tengah mengenakan jaket nya.

“Oke, semangat!”

“Semangat nono!”

“Iya, thank you!”

“Gua tutup, bye!” Andriano tampak melambaikan tangan nya.

Bye!”

Panggilan terputus dari satu pihak, lalu Evara pun ikut memutus panggilan karena ia di panggil oleh papa nya, Miane memutuskan panggilan karena ingin makan.

Kini tersisa Kenan dan Gistara saja.

“Gua mau makan juga lah,” ucap Gistara.

“Ya sudah,”

“Lo ga makan, Ken?” tanya gadis itu.

“Sudah,” kali ini ia jujur, tadi ia sudah makan.

“Ga percaya,”

“Sudah tadi..”

Kini Gistara tampak tengah menatap Kenan dari layar handphone nya dengan tatapan menyelidik, hal itu membuat Kenan tertawa.

“Oke, good job!” Gistara bertepuk tangan kecil.

“Gua mau makan dulu, ya?bye!” dan tampak di sebrang sana, Gistara tengah melambaikan tangan nya.

“Bye,”

Setelah nya sambungan terputus, dan saat itu juga Kenan tak bisa menahan senyum nya lagi, remaja itu bahkan membenamkan wajah nya di bantal.

"Gua gila!"

*****

"Andriano, mengapa lesu sekali hari ini?" tanya guru les piano nya - MISTER JOAN.

"Nothing, sir" jawab nya dengan lesu.

"Belum di semangatin sama Katherine, maka nya begini, Mister" ucap teman les piano nya - ZERO.

"Shut up, gua udah muak!" Andriano menatap ke arah teman nya itu tajam.

"Iya iya.."

"Ya sudah, silahkan kalian berberes, karena sebentar lagi jam pulang," Andriano dan Zero kini berjalan beriringan mendekati tas mereka, lalu kedua nya mulai berbincang.

Jam sudah menunjukkan pukul 20.28, itu tanda nya sebentar lagi mereka akan pulang.

"Zer, stop ngeship gua sama Katherine," ujar nya penuh penekanan.

WHY?(K.K)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang