3 hari di rumah sakit, benar-benar tidak menyenangkan untuk Gistara. Ia kini bersyukur karena ia sudah kembali ke rumah, dan akan tidur di kamar nya seperti biasa.
Ia bingung, Kenan beserta teman-temannya mengatakan bahwa mereka tahu siapa pelaku di balik ini semua.
Ia harap orang itu berubah, ia harap tidak ada lagi korban setelah nya.
Kenandra💌 : udh di rmh?
Me : udah✌🏻
Kenandra💌 : istirahat, jgn sakit lagi.
Gistara tertawa membaca pesan terakhir, ketikan itu seolah bernada untuk nya, suara Kenan seperti nyata.
Gistara turun dari ranjang nya, berjalan menuju kamar mandi dan memutuskan untuk bersih-bersih.
"Helow, i'm back!"
**
Kenan, Andriano, Miane dan Evara duduk di salah satu meja yang ada di kantin. Area ini cukup sepi, mereka memilih tempat sedikit memojok.
"Pagi itu aku sama Ilona cuma pesan burger dan susu, Gistara pesan spaghetti dan..." Miane mengernyit kan dahi nya, mengingat-ingat pesanan Gistara saat pagi dimana mereka sarapan di kantin.
"Chocolate ice!" ucap Miane ketika mengingat nya.
"Nggak ada yang aneh sih, emang kesukaan dia selain jus." ucap Andriano sembari manggut-manggut.
"Tapi kalo nggak ada yang aneh, ya mana mungkin dia keracunan." sanggah Evara seraya menyendokan ice cream dengan rasa matcha ke mulut nya.
"Iya juga," Andriano kembali berfikir, ada benar nya kan? Lagi pun Gistara mengatakan bahwa ia tidak makan apa-apa lagi ketika di sekolah setelah sarapan.
"Pewangi pakaian? Aneh sih, kenapa coba sampai ada pewangi pakaian? Gila kalo Gistara yang nelan itu dengan sengaja, pasti itu di campur di dalam makanannya tanpa sepengetahuan dia." Andriano menggelengkan kepalanya tak masuk akal.
Kenan mengacak rambutnya asal, ia sebenarnya sudah mencurigai seseorang tetapi ia rasa ini terlalu gila untuk orang itu lakukan.
Ia akan tunggu informasi dari Jordan saja, karena laki-laki itu sedang mencoba melihat rekaman cctv kantin beberapa hari lalu.
"Gua curiga dengan orang yang sama," ucap Kenan pada Andriano, sontak Andriano pun langsung mengangguk.
"Feeling gua sih, yes," ucap nya seraya melihat-lihat sekitar, takut jika orang itu ada. "Ini lebih gila dari apa yang dia lakuin kemarin, misi dia yang baru kita ketahui hanya satu, kita belum tahu misi-misi jahat dia sebelumnya." kata Andriano.
"Dan jika memang benar ini juga salah satu misi dia, gua jamin dia nggak bisa hidup bebas. Ini sama aja dengan pembunuhan berencana, lo bayangkan, jika Gistara telat di bawa ke rumah sakit?" tanya Kenan seraya menatap Andriano, tatapan mata Andriano sudah menjawab pertanyaan nya.
"Ck, cewe gila." desis Kenan sembari menghembuskan nafas gusar.
Miane dan Evara tidak mendengar kan percakapan mereka, tetapi Miane sibuk berkelana dengan isi pikiran nya. Ia memejam kan mata, berusaha mengingat moment-moment di hari itu, saat mereka sarapan.
"Gistara, minuman kamu kenapa wangi banget?" tanya Miane seraya mengendus-endus wangi yang ia cium sejak tadi.
"Hah? Gua juga kecium nih, tapi kok di minuman Gistara?" tanya Ilona dengan raut wajah yang kebingungan.
Gistara menghirup aroma minuman yang ia pesan, memang wangi tetapi mana mungkin dari sana asal nya kan? Jika iya, maka bahaya bagi nya.
"Perasaan lo aja kayak nya, mana mungkin dari minuman gua," ucap Gistara seraya terkekeh pelan, ia kembali menikmati minuman nya. "Lagian enak kok, nggak ada yang aneh," lanjut Gistara.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY?(K.K)
Random!DON'T COPY! Tak ada yang spesial, hanya menceritakan seorang remaja dengan jiwa yang selalu di paksakan untuk kuat melawan kejam nya dunia, lalu jiwa rapuh itu di pertemukan oleh jiwa-jiwa yang di dalam nya memiliki sejuta kebahagiaan. "Tanpa kalia...