WHY-10

165 30 1
                                    

Ceklek

"Ah,sudah-"

Bruk

Evara langsung memeluk pria di hadapan nya,yang sudah pasti itu - PAPA NYA.

"Papa.." Eva kembali menangis, papa nya kebingungan,ada apa dengan putri nya?

"Ini ada apa?" Tanya papa Eva kebingungan karena putri nya menangis.

Kenan,Gistara,Andriano dan Miane mereka terdiam,bingung harus mengatakan nya seperti apa.

Akhir nya Gistara yang menjawab.

"Evara..di bully," Ujar Gistara dengan hati-hati,ucapan Gistara di balas tatapan terkejut oleh papa Evara.

"Di bully?sama-"

"Eva takut,pa.."

Gistara dan Mia mendekati Evara yang sedang menangis di pelukan papa nya,mereka mengelus punggung perempuan itu,dan dapat mereka rasakan tubuh Eva bergetar,pasti ia sangat takut.

"Gapapa va,sekarang sudah aman,mereka ga akan ganggu lo lagi," Kata Gistara,namun Eva masih Menangis.

"Iya,jangan takut,sudah ada papa sekarang," Papa Evara menghapus air mata yang berada di wajah cantik putri nya.

"Kita masuk,ya?kalian juga,ayo masuk dulu" Papa Evara mengajak keempat Remaja itu masuk,namun mereka kompak menjawab-

"Ga usah,om" Papa Evara mengernyit bingung,maksut nya terkejut,bisa sekompak itu?

"Kenapa?ayo masuk dulu,kalian tinggal di mana?"

"Di komplek Royal Diamond," Jawaban keempat anak itu sedikit membuat papa Evara terkejut.

"Oh,itu lumayan jarak nya," Keempat remaja itu tersenyum saja,ya memang sedikit lumayan,tapi tetap dekat menurut mereka.

Evara memutar tubuh nya menatap keempat orang itu.

"Thank you sudah mau nolongin gua tadi,"

"Mungkin kalo ga ada kalian,sekarang gua belum ada di rumah,Sorry..merepotkan kalian"

"Sama-sama,va"

"Tapi ga merepotkan sama-sekali, kita kan teman!" Kata Miane,hal itu membuat papa Evara tersenyum.

"Tenang aja,besok kalo ketemu,gua ratain kayak anak buah nya" Sombong Andriano,hal itu mendapat kekehan dari Kenan.

"Masa?"

"Iya,nanti kalo bukan gua yang ngeratain,kan Ada peri Gistara" Ujar Andriano seraya menunjuk Gistara,Gistara tersenyum kikuk.

"Terima kasih sudah mau bantu Evara,maaf mungkin merepotkan" Kata papa Evara,ia merasa tak enak pada anak-anak baik itu.

"Iya sama-sama,om"

"Tapi ga merepotkan kita sama-sekali kok,Eva kan teman kita"

"Iya..terima kasih, anak-anak baik" Puji papa Evara,saat orang-orang pertama kali melihat keempat remaja itu,aura positif lah yang akan terpancar dari mereka.

"Iya om.."

"Kalo gitu kita pamit ya,om?takut di buron sama ortu" Ujar Andriano enteng,ia memutar sepeda nya di halaman rumah Eva,perkataan nya di hadiahi suara tawa dari Evara dan papa nya.

"Kita pulang ya,va?kalo ada apa-apa cari kita,jangan sungkan-sungkan" Ucap gistara seraya naik Ke sepeda nya.

"Iya, thank you Gistara"

"Va,pulang dulu ya! bye-bye!" Miane melambaikan tangan nya pada Evara,Evara pun membalas lambaian tangan tersebut,Miane dan Andriano sudah keluar dari halaman rumah Eva meninggalkan Gistara dan Kenan.

WHY?(K.K)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang